Wisata ala Jurassic Park di TN Komodo, Dirjen KSDAE: Saya Tidak Tahu dari Mana

28 Oktober 2020 17:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat komodo di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat komodo di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Konsep wisata ala Jurassic Park kian menggema seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana di Taman Nasional Komodo. Konsep wisata ini pun menuai beragam komentar di dunia maya terkait kehadiran bangunan yang tengah dibangun di Loh Buaya.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK), Wiratno, menyatakan bahwa tidak ada konsep wisata Jurassic Park di Pulau Rinca. Melainkan pengelolaan taman nasional di zona pemanfaatan yang diperuntukkan untuk ekowisata.
Jembatan masuk menuju Pulau Komodo Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
"Jadi saya jawab tadi yang pertanyaan tentang Jurassic Park itu, saya tidak tahu dari mana, ya. Jadi (pembangunan), ini sebetulnya pengganti sarana prasarana yang terpencar-pencar menjadi satu sistem terpadu," kata Wiratno, dalam webinar yang digelar KLHK, Rabu (28/10).
Wiratno pun menjelaskan pembangunan sarana dan prasarana yang ada saat ini bertujuan untuk memudahkan akses informasi di Taman Nasional Komodo yang lebih terpusat. Dengan demikian, wisatawan tidak perlu bingung saat berkunjung ke Pulau Komodo.
ADVERTISEMENT
"Jadi disatukan kalau sekarang information center-nya di Labuan Bajo, di mana-mana memang Pulau Rinca ini didesain untuk satu atraksi melihat Komodo," kata Wiratno.
Adapun pembangunan sarana dan prasarana di Taman Nasional Komodo sendiri meliputi pengaman pantai, pembangunan dermaga, pusat informasi, pondok ranger, pondok peneliti, hingga pondok pemandu.
"Semuanya di lokasi sarpras yang sama yang dulu yang dulu sudah ada dibongkar dan kemudian dibangun. Ini elevated deck yang modelnya seperti ekor komodo ini, sehingga para pengunjung nanti akan melihat komodo dari atas tidak boleh bersentuhan langsung dengan komodo seperti yang ada saat ini," lanjut Wiratno.
Pembangunan elevated deck di Taman Nasional Komodo Foto: Dok. KLHK
Selain itu, ke depannya nanti pengunjung juga bisa menikmati beragam fasilitas baru yang dihadirkan di Taman Nasional Komodo. Wisatawan tidak hanya bisa melihat komodo secara langsung, tetapi juga bisa mempelajari sejarah Pulau Komodo, perilaku komodo di dalam habitatnya.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin mendapatkan suatu sistem untuk melihat komodo yang bagus seperti di luar negeri melihat satwa enggak bisa langsung bersentuhan," kata Wiratno.

Asal-usul Istilah Jurassic Park di Taman Nasional Komodo

Sementara itu, berdasarkan penelusuran kumparan, wacana wisata ala Jurassic Park pertama kali disinggung oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Oktober 2019 lalu. Saat itu, Luhut mengatakan bahwa pemerintah hendak menyulap Taman Nasional Komodo menjadi semacam Jurassic Park.
Ia juga menginginkan Taman Nasional Komodo berkembang seperti wisata alam di Afrika yang berbiaya mahal. Pada Februari 2020, ia menyatakan Amerika Serikat berminat berinvestasi untuk proyek tersebut.
Pulau Komodo, NTT Foto: Shutter stock
Di sisi lain, pembangunan sarana dan prasarana di Taman Nasional Komodo terus dilakukan. Wiratno mengungkapkan bahwa pembangunan tersebut akan rampung sekitar tahun 2021.
ADVERTISEMENT
"Progress pembangunan sarpras ini sekitar 30 persen dan diharapkan selesai bulan Juni 2021. Izin lingkungan hidup tanggal 4 September kemarin sudah keluar setelah memperhatikan tentu habitat dan perilaku komodo. Tentu kita meminimalkan pembangunan ini berdampak pada satwa komodo, desain nya juga mengedepankan arsitek lokal," pungkas Wiratno.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)