Wisata Outdoor Diprediksi Masih Jadi Tren Liburan Wisatawan di 2022

30 November 2021 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan yang sedang berwisata alam Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan yang sedang berwisata alam Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Wisata alam atau liburan di luar ruangan (outdoor) masih jadi tren di tahun mendatang. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Henky Manurung.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki data survei bahwa 64,8 persen responden kami melihat bahwa wisata alam, pantai, gunung, dan lain-lain ini outdoor. Kemudian, ekowisata ini akan jadi tren, petualangan, lalu semuanya berujung pada pengalaman yang otentik," ujar Henky, dalam webinar “Bobobox Market Outlook: Outdoor Travel Experience” yang digelar Selasa (30/11).
Ilustrasi penginapan Foto: Shutter Stock
Henky mengatakan, jika dulu sebelum pandemi wisata yang melibatkan banyak orang atau mass tourism menjadi pilihan. Sekarang wisatawan lebih mengutamakan kelompok-kelompok kecil atau yang melibatkan sedikit orang.
Sementara itu, Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Alexander Nayoan, menyatakan bahwa pengalaman inilah yang masih akan terus dicari wisatawan di masa yang akan datang. Tak sampai di situ, keamanan atau penerapan protokol kesehatan ketat juga menjadi prioritas utama wisatawan sebelum menginap.
Ilustrasi wisatawan yang melakukan pemeriksaan kesehatan Foto: Dok. Kemenparekraf
"Orang-orang sekarang mencari experience seperti yang saya sampaikan tadi. Saya dengar teman-teman di Labuan Bajo itu hotel-hotelnya banyak yang penuh dan itu jaraknya jauh sekali. 'Kok bisa penuh?, ada hotel-hotel di tengah laut di Kalimantan itu pun penuh', jadi mereka mencari experience yang sehat," tutur Alex.
ADVERTISEMENT

Tren Penginapan Outdoor Kian Diminati

Selain behaviour atau kebiasan wisatawan yang berubah, pandemi juga membuat tren menginap atau pemilihan akomodasi mengalami perubahan. Menurut Alex, saat ini penginapan outdoor atau di alam terbuka menjadi pilihan mereka yang ingin berlibur.
"Jadi COVID-19 itu tidak selalu bicara negative site-nya ya, tetapi juga positive site-nya. Dari Jumat, Sabtu, Minggu antara Bogor dan Jakarta itu hotel-hotel atau penginapan-penginapan yang outdoor itu biasanya habis (dipesan)," papar Alex.
Bobocabin di Rancaupas, Kabupaten Bandung. Foto: Dok. Bobobox
Tak hanya itu, penginapan-penginapan lainnya juga mendapat berkah tersendiri selama pandemi. Terutama, penginapan yang berada di dekat tempat-tempat wisata outdoor lainnya.
"Bukan hanya di Bogor atau ke Puncak, tapi sebelum daerah itu sudah ramai sekali. Dan ini saya dengar dari banyak pemilik-pemilik penginapan. Itu ramai, apalagi kalau di dekatnya ada daya tarik seperti air terjun atau hutan alam, dan ecotourism," ungkap Alex.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, baik Henky dan Alex pun sepakat untuk selalu mengingatkan wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada. Hal ini tentunya dilakukan selain untuk mencegah penyebaran COVID-19, tetapi juga demi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta industri perhotelan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)