Wisatawan yang ke Sumatera Barat Saat Libur Lebaran Naik hingga 200 Persen

12 Mei 2022 11:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Libur Lebaran lalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu para pegiat pariwisata. Karena mereka sudah tidak sabar untuk menyambut kedatangan para wisatawan yang lama tidak mudik ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Secara tidak langsung jika mudik ke kampung halaman, maka para wisatawan tersebut akan mencari destinasi-destinasi wisata yang berada di daerah mereka.
Hal ini terlihat dari hampir semua kunjungan ke destinasi wisata seluruh daerah mengalami peningkatan, salah satunya Sumatera Barat (Sumbar).
Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Sumatera Barat, mengatakan kunjungan wisatawan ke Sumbar saat libur Lebaran meroket dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Ilustrasi Destinasi Wisata di Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
"Saya melihat ada peningkatan kunjungan ke Sumbar hampir 200 persen dibandingkan libur lebaran pada 2018 dan 2019," kata Darmawi, seperti dikutip dari Antara.
Peningkatan ini disebabkan tingginya antusias para perantau yang pulang ke Sumbar, setelah dua tahun tak bisa mudik akibat pandemi COVID-19.
Tentu hal ini memberikan dampak positif terhadap ekonomi Sumatera Barat, karena kamar hotel dan destinasi wisata di sana ramai dikunjungi oleh wisatawan.
ADVERTISEMENT
Namun, karena lonjakan kunjungan, ada dampak negatif yang terjadi, yaitu kemacetan akibat volume kendaraan yang meningkat dari biasanya.
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
Salah satu upaya pemerintah supaya kemacetan tidak menjadi lebih parah saat itu adalah tidak memperbolehkan kendaraan untuk parkir di bahu jalan di seluruh jalur destinasi wisata.
Melihat peningkatan wisatawan yang terjadi, dipastikan Sumbar saat ini masih butuh banyak hotel atau penginapan untuk menampung wisatawan yang datang.
"Kita imbau warga yang mau berinvestasi penyediaan akomodasi agar jangan harga hotel di Sumbar terlalu mahal. Rumah juga bisa dijadikan homestay. Kita melihat banyak tamu yang menginap di masjid, di jalan, SPBU, dan ini menjadi catatan penting bagi kita saat lebaran tahun depan," tutur Darmawi.