Wisuda dan Undangan Pernikahan Turut Jadi Faktor Bangkitnya Industri Pariwisata

20 November 2022 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga liburan bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga liburan bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat semua sektor ikut terdampak termasuk industri pariwisata. Setelah melandai, semua sektor tersebut ikut berjuang untuk membangkitkannya kembali.
ADVERTISEMENT
Kini, semuanya perlahan sudah mulai bangkit. Hal ini dilihat dari data yang dimiliki Google Trend Analytics, minat travel turis setelah pandemi lebih tinggi 17 persen jika dibandingkan 2019.
Melihat hal tersebut Regional VP Marketing of RedDoorz, Henry Manampiring, mengingatkan bahwa potensi Indonesia itu sangat luar biasa, dan traveler domestik juga terbilang besar.
"Indonesia memiliki penduduk lebih dari 270 juta, ini sangat besar dan saat pandemi wisata domestik itu sangat tinggi. Jadi, traveler domestik itu sangat besar," kata Henry Manampiring, saat ditemui kumparan dalam peluncuran kampanye Buka Semua Pintu di Jakarta, Kamis (17/11).
Kick off Buka Semua Pintu RedDoorz, Kamis (17/11). Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Dalam melihat besarnya traveler domestik, RedDoorz melakukan riset untuk mencari tahu kebutuhan dari para konsumen yang menjadi penggunanya.
ADVERTISEMENT
Ada dua kelompok pengguna hotel yang bisa disimpulkan, yaitu kelompok essentials dan kelompok maximum experience.
"Kelompok essentials itu orang-orang yang pada umumnya melihat hotel itu, yang penting hanya untuk tidur, naruh tas, aman, terjangkau, lokasi strategis buat mereka itu cukup yang penting aktivitas di luar hotelnya," ujar Henry Manampiring.
Sedangkan untuk kelompok maximum experience, biasanya mereka menganggap hotel itu merupakan bagian experience perjalanan, sehingga mereka memperhatikan fasilitasnya.
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
Persentase antara kedua kelompok itu terbilang menarik, karena karena hampir sama proporsinya, kelompok essentials mendapat 52 persen dan yang kelompok kedua itu berada di 46 persen.
Bukan hanya itu, okupansi yang diterima RedDoorz jika dihitung dari awal pandemi hingga sekarang setidaknya sudah meningkat hingga 159 persen.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut Head of Integrated Communications RedDoorz Indonesia, Cut Nany, mengatakan kalau peningkatan itu juga dikarenakan aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan domestik.
"Saat ini itu industri pariwisata kita masih didominasi oleh wisatawan domestik. Sekitar selama 2 tahun kita enggak boleh ke mana-mana, jadi begitu sekarang sudah mulai membaik orang-orang mulai melakukan kegiatan yang sempat tertunda," ujar Cut Nany.
Ilustrasi wisuda. Foto: Shutter Stock
Cut Nany juga menambahkan banyak juga wisatawan yang memanfaatkan aktivitasnya untuk berbagai kegiatan, mulai dari mudik, wisuda anak, hingga undangan pernikahan.
"Jadi hal-hal seperti ini juga ikut menggenjot industri pariwisata itu sendiri dan mendukung perkembangan parekraf lokal," ungkap Cut Nany.
Sebab, ada orang yang bepergian ke suatu daerah tertentu karena memiliki alasannya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Misalnya ada orang ke Solo itu undangan pernikahan, akhirnya dia sekalian liburan. Ada juga ke Yogyakarta untuk datang wisuda anaknya sekalian liburan," tambahnya.