Yuk, Cari Tahu Bedanya Gaya Traveling Senior dan Junior Milenial

9 November 2019 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi milenial traveling ke Tegalalang, Bali Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi milenial traveling ke Tegalalang, Bali Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut data Bappenas, generasi milenial Indonesia mencapai angka 63 juta orang. Selain itu, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh IDN Research Institute dalam laporannya yang bertajuk Indonesia Millenial Report 2019, empat dari 10 milenial traveling ke luar kota atau ke luar negeri setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Indonesia Millenial Report 2019 merupakan laporan dari hasil riset perilaku yang milenial yang diadakan pada 20 Agustus-6 September 2018 lalu. Riset ini menggunakan 1.400 responden milenial dari 12 kota besar yakni Medan, Palembang, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Pontianak, Makassar, Manado, Denpasar, dan Mataram.
Ilustrasi pasangan milenial traveling bersama di Indonesia Foto: Shutter Stock
Dari hasil riset tersebut didapati bahwa 38,3 persen milenial akan traveling setiap tahunnya, baik ke destinasi dalam negeri atau ke luar negeri. Yang berarti empat dari 10 milenial akan menyempatkan untuk jalan-jalan dan melakukan eksplorasi, baik ke destinasi domestik atau internasional.
Di balik hobi milenial yang suka jalan-jalan, tahukah kamu bahwa menurut Badan Pusat Statistik, milenial terbagi menjadi dua kategori? Ya, kedua kategori ini juga rupanya punya gaya traveling dan preferensi yang berbeda pula, lho. Yuk, cari tahu!
ADVERTISEMENT
1. Senior Milenial
Ilustrasi Traveling dengan Grab. Foto: Grab Indonesia
Kamu yang lahir pada kisaran tahun 1983-1990 berada dalam kategori senior milenial. Ketika traveling, senior milenial biasanya akan lebih suka untuk pergi bersama keluarga. Karenanya destinasi yang dipilih pun biasanya adalah tempat-tempat yang cocok untuk liburan keluarga, atau mungkin pulang ke kampung halaman dan traveling di sekitar kawasan rumah.
Senior milenial juga biasanya tidak sembarangan dalam mengambil keputusan untuk traveling. Mereka akan mempertimbangkan soal biaya, siapa saja yang hendak diajak, dan tentunya juga waktu. Mengingat pada umumnya senior milenial sudah bekerja dan memiliki tanggung jawab tersendiri.
Karenanya, senior milenial juga akan lebih rapi dalam mempersiapkan perjalanannya. Mulai dari menentukan tanggal perjalanan, atraksi atau aktivitas yang ingin dilakukan, tempat menginap, durasi traveling, akomodasi yang akan digunakan, tiket pesawat, juga biaya yang mesti dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
2. Junior Milenial
Ilustrasi junior milenial backpacking ke Bali Foto: Shutter Stock
Junior milenial adalah kamu yang lahir pada tahun 1991 hingga 1998. Sehingga kamu yang tergabung dalam kategori ini biasanya masih kuliah atau mungkin baru bekerja. Dibandingkan dengan senior milenial, sang 'adik' lebih impulsif dalam melakukan perjalanan.
Mereka tidak akan merasa keberatan untuk mencari tiket perjalanan satu sampai dua hari sebelum perjalanan. Junior milenial juga biasanya berani untuk ambil keputusan untuk traveling hanya karena merasa bosan.
Ketika traveling, junior milenial biasanya lebih senang pergi sendiri atau bersama teman-teman. Destinasi yang dipilih juga biasanya merupakan tempat-tempat baru, wisata populer, atau mungkin objek wisata menantang sekalian yang dianggap bisa memacu adrenalin. Konser atau festival bisa menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan ketika memilih destinasi wisata.
ADVERTISEMENT