news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Kesalahan Memakai Celana Dalam yang Ganggu Kesehatan Vagina

8 September 2021 8:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kesalahan memakai celana dalam yang ganggu kesehatan vagina. Foto: Shuutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesalahan memakai celana dalam yang ganggu kesehatan vagina. Foto: Shuutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, kebanyakan dari kamu pasti terbiasa mengenakan celana dalam saat beraktivitas setiap hari. Tidak memakai celana dalam di keseharian mungkin membuat beberapa dari kamu merasa risih.
ADVERTISEMENT
Pemakaian celana dalam memang penting sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesehatan area vagina. Namun, ada beberapa kebiasaan memakai celana dalam yang sebenarnya keliru dan berpotensi mengganggu kesehatan area vagina.
Lantas, apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Berikut penjelasannya seperti yang kumparanWOMAN rangkum dari The Healthy.
1. Memakai celana dalam yang bukan berbahan katun
Idealnya, perempuan memang sebaiknya menggunakan celana dalam berbahan katun untuk menjaga area di sekitar vagina tetap kering. Banyak penelitian, termasuk sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di Obstetrics & Gynecology, menunjukkan bahwa mengenakan celana dalam yang tidak berbahan katun dapat membuat kamu rentan terhadap infeksi jamur.
Kain sintetis, seperti kain poliester dan renda, justru dapat mengganggu kesehatan vagina karena tidak menyerap keringat, mengiritasi kulit, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi bakteri atau jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Pakar kesehatan perempuan sekaligus penulis buku The Savvy Woman Patient, Jennifer Wider, MD mengatakan “Perempuan yang memakai katun 100 persen lebih sedikit mengalami kemungkinan iritasi vagina dan infeksi jamur.”
2. Ukurannya terlalu kecil
Ukuran menjadi penting dalam mengenakan celana dalam. Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat justru dapat membuat area di sekitar vagina menjadi panas dan berkeringat. Pada akhirnya, hal in berpotensi memicu iritasi dan infeksi.
“Jika pakaian dalam kamu terlalu ketat atau terlalu kecil, kemungkinan iritasi vagina dan vulva meningkat,” kata Jennifer.
3. Celana dalam dicuci atau disetrika menggunakan pewangi
Kulit di sekitar area vagina bisa menjadi sensitif dan mudah teriritasi oleh parfum yang ada pada deterjen atau cairan pewangi pakaian. Bahan kimia yang terkandung di cairan pelembut kain juga dapat menyebabkan sensasi gatal dan terbakar di area vagina.
ADVERTISEMENT
“Beberapa perempuan lebih sensitif daripada yang lain, tetapi secara keseluruhan, deterjen dengan wangi yang kuat dapat menyebabkan gatal dan iritasi atau bahkan rasa terbakar,” kata Jennifer.
Karena itu, Jennifer menyarankan untuk menghindari pemakaian deterjen beraroma bila kamu pernah mengalami reaksi alergi. Sementara itu, American Academy of Dermatology menyarankan untuk mencari yang berlabel "hypoallergenic."
4. Memakai celana dalam yang basah karena keringat
Ilustrasi kesalahan memakai celana dalam yang ganggu kesehatan vagina. Foto: Shutterstock
Saat kamu berolahraga atau memiliki aktivitas tinggi, celana dalam mudah sekali basah karena keringat. Meski kondisi celana dalam sudah basah, kamu mungkin tetap memakainya dan tidak sempat menggantinya lantaran sibuk mengurus banyak hal.
Kebiasaan seperti ini sebenarnya perlu dihindari. Jennifer mengatakan bahwa mengganti pakaian, termasuk celana dalam, setelah berolahraga adalah ide yang baik. Bila tidak, celana dalam yang basah dapat mengiritasi kulit di sekitar vagina.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa menyebabkan peradangan, tempat berkembang biaknya bakteri, dan memicu ruam di area lipatan kulit. Jadi, usahakan untuk selalu mengganti celana dalam yang basah dengan yang kering, ya, Ladies.