4 Mitos dan Fakta PCOS yang Perempuan Wajib Tahu

6 Juni 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PCOS. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PCOS. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu memiliki masalah siklus menstruasi yang tidak teratur? Jika ya, itu bisa menjadi salah satu tanda kamu mengalami sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mayo Clinic, PCOS merupakan salah satu gangguan hormonal yang ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Perempuan dengan PCOS juga bisa mengalami tumbuh kumis atau rambut yang tidak normal di daerah kaki serta tangan karena kelebihan hormon androgen, hormon yang berkaitan dengan reproduksi laki-laki.
PCOS sebenarnya merupakan gangguan hormonal yang umum terjadi pada perempuan usia reproduksi. Sayangnya, masih banyak juga yang masih percaya pada mitos-mitos terkait PCOS.
Salah satunya, yaitu perempuan yang mengalami PCOS dikatakan mandul atau sulit punya anak. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa PCOS hanya bisa dialami oleh perempuan obesitas.
Agar kamu memiliki pemahaman yang tepat, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa mitos dan fakta terkait PCOS. Simak penjelasan lebih lengkapnya di sini, ya.
ADVERTISEMENT

1. Mitos: PCOS menyebabkan kemandulan pada perempuan

Ilustrasi PCOS. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock
Ada anggapan yang beredar bahwa perempuan yang mengalami PCOS akan sulit memiliki anak. Ini adalah mitos, ya, Ladies.
Pada perempuan dengan PCOS, ada banyak folikel atau cairan kecil yang berkumpul di daerah ovarium (indung telur). Folikel ini membuat ovarium melepaskan telur secara teratur sehingga tidak terjadi ovulasi atau pembuatan.
Meski demikian, bukan berarti perempuan dengan PCOS mengalami kemandulan. Berdasarkan penjelasan dr. Febriyan Nicolas K., Sp.OG, M.Kes dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, PCOS masih bisa disembuhkan dan perempuan yang menderita PCOS tetap dapat memiliki anak.
“PCOS itu masih bisa diobati. Jadi jangan khawatir selama perempuan masih memiliki sel telur kemudian organ reproduksinya tidak terganggu maka PCOS bisa diobati. distimulasi sel telurnya hingga bisa ke luar, kemudian sel telur tetap bisa dibuahi oleh sperma,” kata Nicolas kepada kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT

2. Mitos: PCOS hanya bisa menyerang perempuan obesitas

Ilustrasi perempuan bertubuh gemuk. Foto: Master1305/Shutterstock
PCOS merupakan gangguan hormonal yang belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Gaya hidup memiliki peran besar terhadap terjadinya PCOS. Nicolas menjelaskan bahwa perempuan yang kelebihan berat badan lebih berisiko mengalami PCOS karena resistensi insulin.
Namun, tidak hanya perempuan obesitas yang berisiko mengalami PCOS, Ladies. Perempuan kurus dengan lingkar perut yang normal juga bisa mengalami PCOS.
“Pada orang kurus yang mengalami PCOS itu bisa karena genetik atau internal fat-nya tebal. Jadi dilihat dari lingkar perutnya bagus, tapi ternyata internal fat-nya, lemak di dalam rongga perut, itu ternyata tebal. Itu juga bisa menyebabkan PCOS," ujar Nicolas.

3. Mitos: PCOS hanya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur

Ilustrasi siklus menstruasi tidak teratur karena PCOS. Foto: Shutterstock
Banyak perempuan yang merasa dirinya mengalami PCOS hanya karena gangguan siklus menstruasi. Padahal ada beberapa tanda lain yang terkait dengan PCOS, yakni tumbuh rambut di bagian tubuh yang tidak normal, seperti di tangan, kaki dan kumis. Perempuan dengan PCOS juga mengalami kebotakan rambut.
ADVERTISEMENT
“Biasanya tanda PCOS adanya hiperandrogenisme (kelebihan hormon androgen yang ada di sistem reproduksi pria) disebabkan karena kadar endokrin yang meningkat pada perempuan. Jadi muncul kumis, ada kebotakan, jerawat, bulu-bulu tubuh tumbuh di perut, sekitar dada secara tidak normal,” papar Nicolas.

4. Mitos: PCOS pasti akan menyebabkan komplikasi diabetes, darah tinggi, dan penyakit jantung

com-Ilustrasi diabetes. Foto: Shutterstock
PCOS merupakan salah satu gangguan hormonal pada perempuan yang berkaitan dengan resistensi insulin. Tidak heran apabila banyak yang percaya bahwa PCOS akan berkembang menjadi penyakit diabetes di kemudian hari.
Namun, berdasarkan keterangan dari dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, komplikasi kesehatan seperti diabetes, darah tinggi, dan penyakit jantung tidak disebabkan oleh PCOS.
"Sebenarnya kalau ditanya apakah PCOS bisa menyebabkan komplikasi kesehatan, penyebabnya bukan PCOS, ya. Jadi, PCOS itu adalah salah satu sign atau tanda sudah tidak terjadi ketidakseimbangan hormonal atau kelainan metabolik yang sudah terjadi dalam tubuh," kata Dinda.
ADVERTISEMENT
Diabetes dan penyakit metabolik lain bisa berkembang seiring berjalannya waktu jika ketidakseimbangan hormon akibat PCOS tidak dikelola dengan benar. “Tubuh sudah terjadi kelainan metabolik. Nantinya bisa terjadi resisten insulin atau kecenderungan gennya ke arah diabetes melitus atau hipertensi,” tukasnya.