4 Mitos Seputar Karbohidrat yang Wajib Kamu Tahu
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu dari tiga makronutrien (selain protein dan lemak), karbohidrat merupakan nutrisi yang paling dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih besar. Sementara untuk zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral, merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif sedikit.
Karbohidrat sendiri terdiri dari beberapa jenis, yakni gula, pati, dan karbohidrat kompleks. Nah, supaya tidak salah paham mengenai karbohidrat, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa mitos yang perlu kamu ketahui. Simak selengkapnya berikut ini seperti dikutip dari Glamour Magazine.
1. Mitos: karbohidrat menyebabkan bertambahnya berat badan
Penyebab tubuh gemuk dan penambahan berat badan adalah kalori, bukan karbohidrat, Ladies. Bila ingin menurunkan berat badan, solusinya adalah defisit kalori dengan mengurangi jumlah kalori harian, bukan dengan berhenti mengonsumsi karbohidrat.
ADVERTISEMENT
2. Mitos: karbohidrat tidak penting untuk diet sehat
Jarang diketahui, sebenarnya karbohidrat memainkan peran penting dalam diet seimbang dan menjadi bahan utama sumber kekuatan tubuh dan otak.
Banyak pula makanan yang mengandung karbohidrat bergizi tinggi, termasuk biji-bijian, buah, dan sayuran. Sebab, serat sendiri merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat dipecah oleh tubuh sehingga dapat mencegah sembelit.
3. Mitos: tidak boleh makan karbohidrat di malam hari
Penting diketahui, tidak ada pengatur waktu dalam tubuh yang menyebabkan makan karbohidrat setelah jam 6 sore berbahaya atau menambah berat badan. Namun, penelitian menunjukkan efek makanan di malam hari dan pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh lebih berpengaruh pada penurunan kesehatan dalam jangka panjang.
Sebaiknya, konsumsi makanan dan camilan di siang hari dan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur kamu. Bila sesekali makan malam tidak apa-apa, asalkan jangan dilakukan secara terus menerus ya, Ladies.
ADVERTISEMENT
4. Mitos: karbohidrat bebas gluten lebih sehat
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa gluten dapat menyebabkan kerusakan atau pembengkakan organ, kecuali kamu punya penyakit celiac atau intoleransi gluten.
Berhenti mengonsumsi gluten belum tentu ada gunanya bagi tubuh kamu, Ladies. Sebaliknya, makanan rendah gluten justru cenderung lebih rendah serat dan protein hingga tinggi lemak jenuh dan garam. Ditambah lagi harganya yang lebih mahal dari karbohidrat biasa.
Nah, Ladies, itu dia empat mitos seputar karbohidrat yang masih sering dianggap benar oleh banyak orang. Kamu bisa menyesuaikan diet karbohidrat dengan kemampuan tubuh, Ladies.