5 Fakta Tentang Bau Mulut yang Sering Muncul saat Puasa Ramadhan

20 April 2021 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi bau mulut Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi bau mulut Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bau mulut merupakan salah satu masalah yang kerap kali dialami oleh sebagian orang dan mengganggu kepercayaan diri. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan ini, tak jarang bau mulut terjadi ketika kita sedang menjalankan puasa. Hal ini dikarenakan kurangnya konsumsi air putih dan kondisi mulut yang kering daripada biasanya sehingga bau mulut menjadi lebih kentara.
ADVERTISEMENT
Dalam istilah medis, bau mulut disebut juga dengan halitosis. Penyebabnya karena penumpukan bakteri di rongga mulut yang membuat mulut mengeluarkan aroma yang kurang enak.
Bicara tentang bau mulut, kumparanWOMAN sempat melakukan wawancara dengan drg. Deviana Maria sekaligus Co-Founder dari klinik gigi Rata di Jakarta Selatan yang memberikan penjelasan lengkap soal bau mulut. Penasaran seperti apa fakta lain tentang bau mulut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1. Bau mulut kemungkinan besar muncul saat puasa

Ilustrasi bau mulut Foto: Thinkstock
Ketika menjalani puasa, frekuensi mengkonsumsi air mineral akan berkurang. Sehingga kondisi mulut akan menjadi kering dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Permasalahan ini tentu sudah menjadi salah satu kejadian yang tidak hanya dialami oleh satu atau dua orang. Pasalnya memasuki bulan puasa ini, banyak sekali perempuan dan laki-laki yang mengalami kondisi seperti ini.
ADVERTISEMENT

2. Karang gigi jadi penyebab bau mulut

Ilustrasi gigi sehat dan senyum menarik Foto: Shutterstock
Selain karena kondisi mulut yang kering, salah satu sebab munculnya bau mulut adalah karang gigi yang menumpuk atau adanya gigi yang bolong. Menurut drg. Deviana, karang gigi merupakan sisa makanan yang menumpuk dan berubah menjadi bakteri. Bahkan drg. Deviana juga menyebutkan kalau karang gigi akan terjadi pada setiap orang termasuk dokter gigi sendiri. Itulah mengapa diperlukan pengecekan untuk membersihkan karang gigi setidaknya 6 bulan sekali.
"Membersihkan karang gigi tidak bisa sendiri, maka itu diperlukan pengecekan ke dokter gigi untuk membantu menghilangkan karang gigi tersebut," jelas drg. Deviana saat dihubungi kumparanWOMAN.

3. Berkumur dapat membantu hilangkan bau mulut

com-Ilustrasi berkumur Foto: Shutterstock
Berkumur menjadi salah satu cara untuk menghilangkan bau mulut ketika menjalani puasa. Pasalnya, ketika mulut terkena air, bau mulut otomatis akan hilang walaupun hanya sementara. Karena rasa mint yang dirasakan setelah berkumur hanya akan bertahan di mulut beberapa jam saja walaupun memberikan kesegaran. Tetapi, apabila permasalahan bau mulut yang dialami sudah tidak bisa ditoleransi lagi, maka berkumur akan jadi hal yang sia-sia.
ADVERTISEMENT
"Saat berkumur memang akan ada rasa segar dari mintnya itu sendiri, tapi gak bertahan lama. Hanya beberapa jam saja," tambahnya.

4. Penyakit dalam bisa jadi penyebab bau mulut

Ilustrasi sakit gigi PTR Foto: Shutterstock
Salah satu mitos bau mulut yang seringkali terdengar adalah penyakit dalam yang bisa jadi penyebab bau mulut. Biasanya penyakit dalam yang dimaksud adalah penderita maag, diabetes, sinusitis, dan masih banyak lainnya. drg. Deviana pun membenarkan bahwa penyakit dalam bisa menjadi salah satu penyebab bau mulut.
"Bisa banget terjadi karena penyakit dalam. Makanya ketika bau mulut terjadi, diperlukan sekali pengecekan ke dokter gigi untuk mengetahui baunya berasal dari mana. Salah satunya adalah penyakit amandel yang bau mulutnya cukup menyengat," ungkap drg. Deviana kembali.
ADVERTISEMENT

5. Bau mulut dapat diketahui dengan mengembuskan napas ke tangan

Ilustrasi Bau Mulut saat Pakai Masker Foto: Shutterstock
Ketika mulut mengeluarkan aroma yang kurang sedap, kerap kali pengidapnya tidak mengetahui itu karena baunya yang langsung menyatu dengan udara bebas. Maka dari itu, tak sedikit bau mulut disadari orang lain dan akan menjadi pengalaman yang cukup memalukan. Nah Ladies, untuk mengurangi kejadian memalukan itu, kamu bisa menciumnya dengan menutup mulut dan mengembuskan napas ke tangan.
Penggunaan masker di masa pandemi ini juga menjadi nilai tambah tersendiri karena bau mulut akan dirasakan oleh diri sendiri. Dengan begitu, orang lain tidak akan mengetahui kalau mulut tengah mengeluarkan aroma yang kurang sedap.
"Kalau kita keluarkan napas dari mulut, aromanya akan keluar ke udara bebas. Nah kalau ditutup pakai mulut, kita menangkap udara yang dari mulut. Maka itu, baunya akan sangat terasa," tutup drg. Deviana.
ADVERTISEMENT
Penulis: Johanna Aprillia