5 Hal yang Buat Vagina Infeksi, Salah Satunya Sex Toys Silikon

19 Desember 2020 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vagina merupakan organ intim perempuan yang sangat sensitif dan rentan terhadap infeksi. Karena itulah, kita sebagai perempuan harus merawatnya dengan baik dan sangat hati-hati, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Dalam merawat vagina, penting bagi kita untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan vagina infeksi. “Vagina memiliki kulit yang sangat halus dan sensitif. Hal-hal yang tampaknya tak berbahaya bisa membuat infeksi hingga iritasi pada vagina,” kata Mary Jane Minkin, profesor klinis obgyn di Yale School of Medicine, seperti dikutip dari Shape.
Lalu, hal-hal apa saja yang bisa membuat vagina infeksi? Berikut kumparanWOMAN rangkum lima hal yang perlu Anda hindari agar vagina tak infeksi, seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Menggunakan sex toys berbahan karet atau silikon

Smart Vibrator, Vibease. Foto: Cornelius Bintang/kumparan
Vibrator yang terbuat dari karet ternyata bisa membuat vagina lecet. Menurut Mary, sex toys atau mainan seks yang berbahan silikon bisa menjadi tempat mikroba bersembunyi.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, gunakanlah sex toys berbahan stainless steel atau plastik, karena itu tidak akan mudah rusak. Pastikan Anda juga mencuci mainan seks dengan sabun dan air. Selain itu, jangan lupa untuk mengganti mainan seks tersebut secara berkala.

2. Menggunakan sabun atau parfum beraroma

Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock/Photo_mts
Membersihkan vagina dengan sabun atau pembersih yang mengandung aroma atau parfum sangat tidak disarankan. Sebab menurut Mary, produk-produk itu bisa menyebabkan vagina iritasi.
“Mereka (produk) mengandung bahan kimia yang dapat membuat kulit vagina menjadi kering, iritasi, dan meningkatkan risiko bakteri dan virus,” kata Mary.
Sebagai gantinya, Mary pun menyarankan Anda untuk membersihkan vagina cukup dengan air hangat. Namun, jika Anda tetap ingin menggunakan sabun, gunakanlah sabun yang lembut dan tanpa aroma.
ADVERTISEMENT

3. Menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat

Ilustrasi celana dalam. Foto: Shuutterstock
Pakaian dalam yang terlalu ketat ternyata bisa menyebabkan gesekan dan juga iritasi. Karena itulah, gunakan pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat. Selain itu, Mary juga menyarankan Anda untuk menggunakan pakaian dalam berbahan katun. Sebab, bahan ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan dapat menyerap keringat dengan cepat.

4. Douching

Ilustrasi vagina Foto: Shutterstock
Douching merupakan cara mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina. Cara ini biasanya dilakukan dengan alat khusus yang ada kantong dan selangnya. Selain itu, larutan yang dipakai untuk membersihkan vagina umumnya terbuat dari campuran air, cuka, dan baking soda.
Selama bertahun-tahun, banyak sekali perdebatan tentang manfaat dan efek buruk dari praktik ini. Pada kenyataannya, tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan douching mampu menjaga kesehatan vagina dan mencegah penyakit. Berbagai penelitian justru melaporkan bahwa metode ini meningkatkan risiko kesehatan bagi sistem reproduksi perempuan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah penelitian yang ditulis dalam The American Journal of Maternal/Child Nursing, yang menyebutkan bahwa douching bisa melipatgandakan risiko Anda terkena infeksi bakteri vagina atau bacterial vaginosis hingga lima kali.
Lebih lanjut, penelitian itu menyebutkan bahwa menyemprotkan larutan douche ke dalam dinding vagina bisa mengacaukan keseimbangan koloni bakteri baik dan bakteri jahat pada vagina. Akibatnya, bakteri baik yang menjaga vagina dari infeksi bakteri jahat pun malah mati. Karena itulah, bakteri jahat jadi lebih ganas menyerang dan menyebabkan infeksi ini.

5. Steam vagina

Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
Beberapa tahun belakangan ini, steam vagina menjadi tren baru di kalangan perempuan. Metode ini memungkinkan Anda untuk melepas pakaian dalam dan duduk di kursi khusus yang memiliki uap yang mengandung herbal dan berbagai ramuan.
ADVERTISEMENT
Menurut Medical News Today, metode ini ternyata sangat tidak disarankan karena tak banyak penelitian yang berhasil membuktikan keefektifan dari metode tersebut. Bahkan, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa uap herbal yang mengenai vagina bisa mengiritasi jaringan vagina atau vulva. Parahnya lagi, uap yang sangat panas bisa menyebabkan luka bakar yang cukup serius di area vagina.
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)