5 Mitos tentang Kesepian yang Sering Disalahpahami Orang

16 November 2020 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Ladies, kapan terakhir kali kamu merasa kesepian? Tentunya, kondisi tersebut tidaklah mengenakkan karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan butuh berinteraksi dengan orang lain. Untuk mengatasinya, sebagian orang mungkin berpikir untuk mulai menjalin pertemanan dengan orang baru agar bebas dari perasaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Melansir Psychology Today, berteman dengan orang baru untuk mengatasi rasa sepi hanyalah sebuah mitos. Kenyataannya, setiap orang akan mengalami fase kesepian yang berulang-ulang dan sulit dihindarkan. Berusaha berkenalan dengan orang yang tak dikenal sebelumnya tidaklah menjamin kamu akan terus merasa nyaman dengan orang tersebut karena setiap orang pasti memiliki ketidakcocokan.
Bahkan tak jarang, orang juga sering beranggapan kalau menyendiri menjadi salah satu tanda kesepian. Padahal, saat di tengah keramaian pun terkadang orang bisa saja merasa tak memiliki siapa-siapa sehingga hal tersebut juga merupakan mitos. Selain dua poin yang sudah disebutkan, berikut ini masih ada pula 3 mitos lainnya tentang kesepian yang kerap disalahartikan oleh banyak orang dan perlu diketahui.

1. Menyendiri berarti sedang kesepian

Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
Orang beranggapan kalau menyendiri identik dengan kesepian. Padahal bersosialisasi dengan banyak orang pun bukan berarti kamu terhindar dari rasa sepi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam Psychology Today, seseorang yang kesepian di tengah keramaian biasanya terjadi ketika dia tidak merasa terhubung dengan orang di sekelilingnya, misalnya karena ada perbedaan minat. Beda halnya ketika kamu memutuskan untuk menyendiri.
Saat mengambil waktu sendiri, orang biasanya ingin mengumpulkan tenaga atau melakukan hal menyenangkan yang tak bisa dilakukan bersama orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan yang berkualitas dibanding mengutamakan kuantitas saja.

2. Kesepian berdampak buruk bagi kesehatan

Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
Kesepian memang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya tepat.
Setiap orang pasti pernah merasa kesepian, apalagi ketika tidak bisa mendapatkan sesuatu sesuai keinginan. Saat dilingkupi rasa sepi, kamu bisa menjadikannya sebagai cara untuk memeriksa diri dan merenungkan kebutuhan sosial untuk mengambil tindakan tepat dalam berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, bila kesepian disalurkan dengan tepat, hal itu bisa menjadi sumber kreativitas dan menginspirasi kamu untuk menulis ataupun membuat karya lainnya sekaligus mengungkapkan pengalaman yang dirasakan.
ADVERTISEMENT
Namun perlu diketahui, kesepian yang dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan depresi dan gangguan kesehatan lainnya sehingga kamu tidak boleh terlalu lama larut dalam perasaan tersebut, ya.

3. Rasa sepi hanya dialami orang yang sudah tua

Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
Kesepian tidak hanya dirasakan ketika kamu memasuki usia tua atau lanjut usia. Dalam Psychology Today, Kasley Killam, seorang penulis dan peneliti lulusan Harvard University menuliskan bahwa anak muda punya risiko lebih besar merasa kesepian, apalagi mereka yang tergolong dalam generasi Z dan milenial.
Oleh karena itu, ketika merasakan hal tersebut di usia muda, kamu tak perlu ragu mengakuinya karena kondisi itu adalah sesuatu yang wajar. Dibanding menekan diri seolah baik-baik saja, sebaiknya terima perasaan negatif tersebut dan cobalah untuk mencari jalan keluar.
ADVERTISEMENT

4. Teknologi membuat orang jadi kesepian

Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
Penggunaan teknologi memang memiliki kelebihan dan kelemahan, tergantung dari cara pemakaian seseorang. Teknologi kerap disebut sebagai salah satu penyebab orang merasa kesepian karena banyak waktu yang tersita menggunakan gadget sehingga interaksi dengan orang sekitar pun jadi berkurang.
Padahal, bila digunakan dengan bijaksana, teknologi sebenarnya bisa menjadi cara menghubungkan teman atau keluarga yang jarak tempat tinggalnya cukup jauh. Pada kondisi demikian, berarti teknologi justru meningkatkan hubungan sosial setiap orang. Jadi, teknologi tidak membuat orang kesepian, tetapi lebih tergantung pada bagaimana kamu memanfaatkannya.

5. Memiliki teman baru bisa mengatasi rasa sepi

Ilustrasi Perempuan dan Temannya Foto: Freepik
Kesepian bukan berarti kamu harus berkenalan dengan orang baru. Memiliki kenalan atau koneksi sebanyak-banyaknya memang bisa menjadi kelebihan. Namun, hal itu tidak menjamin kamu bebas dari rasa kesepian.
ADVERTISEMENT
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari rasa kesepian adalah dengan meningkatkan kualitas hubungan yang sudah kamu jalani sebelumnya. Dengan demikian, selain tidak lagi merasa sepi, kamu bisa pula sekaligus menjaga hubungan dengan orang lain tetap berjalan dengan baik.
Nah Ladies, jadi tidak masalah bila kamu merasa kesepian selama hal tersebut tidak dibiarkan berlarut-larut.
Penulis: Adinda Cindy Lapod
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)