5 Tips Karier Penting yang Bisa Dipetik dari Serial Netflix Emily in Paris

6 Oktober 2020 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emily in Paris. Foto: dok. Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Emily in Paris. Foto: dok. Netflix
ADVERTISEMENT
Beberapa hari belakangan ini serial Emily in Paris yang tayang di Netflix tengah menjadi perbincangan publik. Dikemas dalam genre komedi-romantis, Emily Cooper (Lily Collins) berhasil menjadi hiburan singkat bagi para penonton
ADVERTISEMENT
Meski banyak yang gagal fokus dengan gaya fashion Emily dan kisah cintanya dengan chef tampan Gabriel (Lucas Bravo), namun inti dari serial ini adalah mengenai perjalanan karier Emily yang berubah drastis setelah ia dipindahtugaskan ke Paris.
Sebagai perempuan Amerika, Emily memiliki etos kerja yang sangat berbeda dengan rekan kerjanya yang mayoritas adalah orang Paris. Jadi tak heran kalau ia harus menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari perbedaan bahasa, budaya, kultur kerja, hingga pemikiran Emily yang merepresentasikan generasi milenial nan modern juga kerap dipermasalahkan oleh atasan dan rekan kerjanya yang cenderung menggunakan strategi lama dalam menghadapi klien.
Di setiap episode, Emily in Paris secara tidak langsung memberikan nasihat karier yang patut kamu pelajari. Apalagi kalau kamu bekerja di bidang marketing atau publishing. Nah, supaya tidak penasaran, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa hal yang bisa kamu pelajari dari serial garapan produser Darren Star ini. Simak tips karier dari Emily berikut ini Ladies.
ADVERTISEMENT

1. Bekerja sepenuh hati

Bagi Emily, pekerjaannya adalah segalanya. Sehingga ia begitu serius dalam merencanakan semua strategi media sosial yang ia kerjakan untuk klien. Meski tidak diminta dan tahu idenya akan ditolak, tapi ia tak menyerah.
Emily saat sedang meeting bersama klien. Foto: dok. Netflix
Emily selalu mengajukan ide dan sebisa mungkin berusaha membuat agar atasannya mendengarkan rencananya. Ia juga rela melakukan berbagai cara supaya semua rencananya berjalan sesuai keinginan.
Emily juga pekerja yang totalitas, jadi sambil bekerja ia juga memutuskan untuk les Bahasa Prancis untuk beradaptasi.

2. Mendahulukan karier daripada kehidupan pribadi

Emily merupakan salah satu tipe perempuan karier yang selalu mengutamakan pekerjaan daripada kehidupan pribadi
Jadi tak heran kalau ia tak gentar ketika kekasihnya di Chicago sedikit keberatan karena harus merelakan Emily pindah ke Paris. Emily tak peduli dan sudah membulatkan tekat untuk berangkat. Ia juga tidak tenggelam dalam kesedihan terlalu lama ketika putus. Emily justru menenggelamkan diri dalam kesibukan bekerja.
Emily tak pernah mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan. Foto: dok. Netflix
Emily juga berhasil memutuskan hubungan singkatnya dengan pria yang sempat menjadi gebetannya karena pria itu berusaha menghalangi Emily untuk bekerja dan menganggap kalau Emily punya pemikiran yang sempit. Jadi saat akan menonton opera balet bersama, Emily tak peduli dengan gebetannya itu dan tetap melanjutkan misi untuk menemui kliennya.
ADVERTISEMENT
Bahkan ketika sempat terpikat dengan pesona Gabriel di tengah pekerjaan, Emily mampu menahan diri dan kembali fokus menjalankan tugasnya. Ia bahkan meminta bantuan Gabriel untuk menyelesaikan masalah.

3. Tetap profesional meski ditaksir klien

Dalam serial tersebut, Emily diceritakan sebagai perempuan yang ceria dan mudah disukai banyak orang, terutama para pria. Kegigihannya dalam bekerja dan pemikirannya yang berbeda dengan perempuan Paris membuatnya ditaksir oleh dua kliennya, yaitu Antoine (William Abadie) pemilik brand parfum dan Mathieu Cadault (Charles Martins) pebisnis fashion.
Di awal episode, Antoine begitu tertarik dengan ide segar dan sudut pandang berbeda yang diberikan Emily pada brand parfum miliknya hingga ia memberikan hadiah. Namun Emily tetap berusaha untuk profesional dan selalu mengedepankan kebutuhan klien serta berani menegur Antoine karena terlalu flirty.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Mathieu yang juga merupakan klien Emily juga mencoba untuk mengambil hatinya dengan mengajak makan malam, keliling kota naik perahu, hingga berkunjung ke rumah Mathieu. Meski akhirnya Emily mulai suka dengan Mathieu, tetapi obrolan keduanya tak pernah jauh dari perkembangan bisnis fashion milik paman Mathieu. Jadi bisa dibilang Emily tetap bisa menerapkan batasan profesional dalam hubungannya bersama para klien. Sebab ia bilang pada atasannya kalau dirinya tak pernah mencampur urusan kerja dengan pribadi.

4. Selalu datang dengan ide baru

Tujuan utama Emily ditugaskan ke Paris adalah menggantikan atasannya, Madeline (Kate Walsh), untuk memberikan sudut pandang dari orang Amerika untuk brand-brand orisinil asal Paris. Sebagai perempuan yang bekerja di bidang strategi media sosial, tentu Emily paham betul tentang memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan awareness dari brand milik kliennya.
Momen saat Emily berhasil membuat kliennya mendapatkan sorotan publik lagi. Foto: dok. Netflix
Dalam serial tersebut, Emily selalu punya ide baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh agensi tempatnya berkeja. Tetapi idenya selalu ditolak oleh bosnya, Sylvie (Philippine Leroy-Beaulieu) karena dianggap tidak sesuai dengan cara kerja perusahaannya dan terlalu mainstream.
ADVERTISEMENT
Namun ia tak pernah menyerah dan berusaha untuk berani mengutarakan langsung idenya sehingga menarik perhatian klien. Dan benar saja, karena ketekunannya itu, para klien langsung penasaran dan suka dengan ide-ide Emily. Hasilnya pun juga positif, desainer lama bisa jadi trending kembali dan muncul beberapa klien baru untuk agensinya.

5. Tetap gigih meski dibenci teman sekantor dan atasan

Kebencian rekan-rekan dan atasan Emily di kantor sangat terasa sejak awal episode. Mereka tidak suka dengan Emily yang tak bisa Bahasa Prancis dan dinilai tidak menghormati budaya. Ia dianggap seperti perempuan Amerika kebanyakan yang standar di mata orang Paris. Selain itu, mereka juga memiliki kultur kerja yang berbeda. Rekan kerja dan atasannya tak suka dengan semangat Emily yang menggebu-gebu karena mereka sudah terbiasa kerja dengan ritme yang santai.
ADVERTISEMENT
Bahkan rekan kerja Emily bernama Luc (Bruno Gouery) menganggap kalau orang Amerika itu hidup untuk bekerja, sedangkan bagi orang Prancis pekerjaan itu adalah sebuah hukuman. Luc juga mengatakan kalau Emily bisa merasa bahagia karena pekerjaannya, berarti Emily tak tahu arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Untuk menepis hal itu, Emily pun menjelaskan bahwa ia bisa ke Paris karena pekerjaannya jadi ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan akan bekerja semaksimal mungkin karena tidak mau mengecewakan atasannya di AS.
Tak hanya itu, hubungan Emily dengan atasannya juga sangat sengit. Sylvie bahkan sengaja tidak mengajak Emily meeting, mengambil alih klien yang sudah didapatkan Emily, meminta Emily menghapus akun Instagram karena mendukung brand yang dibenci Sylvie, hingga memecat Emily. Sylvie juga merasa cemburu dengan Emily karena semua orang suka dengan cara kerja Emily yang menurutnya terlalu mainstream dan tidak berkelas.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, Emily tidak menyerah dan selalu sopan di hadapan atasannya, ia tetap menghormati Sylvie. Ia pun berusaha mengambil hati dan kepercayaan Sylvie dengan membuktikan kalau ide dan usahanya akan berhasil. Dan benar saja, semenjak kedatangan Emily, perusahaan publikasi yang dipimpin Sylvie kedatangan banyak klien baru dan sukses.