news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tips Membangun Bisnis Fashion di Tengah Pandemi Corona

6 Juli 2020 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips berbinis fashion. Foto: Shutetrstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips berbinis fashion. Foto: Shutetrstock
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah banyak diketahui, membangun bisnis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dibutuhkan keberanian dan komitmen yang tinggi untuk bisa menciptakan sebuah label. Apalagi di momen pandemi seperti sekarang ini. Mendirikan bisnis bisa dibilang memiliki risiko yang tinggi. Terutama jika label yang dibangun adalah label fashion.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, industri fashion beberapa bulan belakangan ini banyak mengalami kerugian akibat pandemi corona yang menyebar ke berbagai penjuru dunia. Hal ini terjadi karena masyarakat dituntut untuk bijak dalam mengatur keuangan dan fashion pun tidak lagi menjadi prioritas.
Oleh karena itu, untuk mendirikan sebuah label fashion di tengah krisis seperti sekarang ini dibutuhkan kerja keras ekstra. Perencanaan bisnis yang dibuat harus matang, desainer harus meninggalkan idealisme dan mulai mewujudkan kebutuhan pasar, hingga DNA brand juga harus berbeda dari yang lain.
Untuk itulah diperlukan masukan dari ahli atau orang-orang yang telah lama berkecimpung di bidang ini. Salah satunya adalah seperti yang ditawarkan oleh konsultan fashion The Bespoke Fashion Consultan (TBF Consultant). TBF Consultant merupakan sebuah fashion platform yang memberikan jasa untuk para pebisnis muda, brand owner, atau desainer dalam mewujudkan mimpi mereka untuk membuat label fashion.
ADVERTISEMENT
Didirikan oleh founder & CEO, Melinda Babyanna dan Co-founder, Devi Asmarasari, TBF Consultant bertujuan untuk mengakomodir keseluruhan proses mendirikan label. Mulai dri membuat brand DNA hingga implementasi bisnis. TBF Consultant juga mendukung produk lokal supaya bisa mendunia dan mendorong generasi muda lebih berani menjadi fashionpreneur yng bisa memberikan dampak positif untuk ekosistem fashion dn meningkatkan aktivitas ekonomi kreatif.
Beberapa waktu lalu, kumparanWOMAN sempat berbincang singkat dengan founder TBF Consultant, Melinda Babyanna atau yang juga akrab dipanggil Baby. Kami bertanya mengenai beberapa tips bagi para desainer atau calon pebisnis muda yang ingin menciptakan label fashion sendiri. Terutama di tengah masa pandemi ini. Yuk, simak!
Buat perencanaan bisnis yang matang di awal
Lakaukan perencanaan bisnis di awal. Foto: Shutterstock
Sama dengan membangun bisnis yang lain, membuat label fashion juga memerlukan business plan atau perencanaan bisnis yang matang. Dengan adanya perencanaan, kita jadi tahu modal sudah terpakai untuk apa saja, keuntungan yang masuk berapa, dan efektif atau tidak penjualan selama ini.
ADVERTISEMENT
Jika modal sudah berkurang banyak tapi keuntungan tidak bertambah, berarti ada strategi bisnis yang harus diubah. Misalnya menghentikan pemasaran dan produksi sementara dan mulai menghabiskan stok yang masih ada. Kemudian baru produksi lagi.
“Business plan ini sering kali disepelekan. Padahal ini adalah hal paling krusial. Karena dengan adanya perencanaan bisnis, kita jadi lebih tahu modal sudah dipakai untuk apa saja dan apa yang perlu dilakukan jika suatu saat produk kita kurang diminati,” ungkap Baby yang memiliki karier panjang di dunia media dan fashion
Temukan partner bisnis yang tepat
Temukan partner bisnis yang tepat. Foto: Shutterstock
Berbisnis memang tidak mudah. Oleh karena itu kalau kamu hanya menguasai dari segi kreatifnya saja, maka kamu harus menemukan partner yang tepat. Pastikan kamu memiliki partner yang kompeten di dunia bisnis. Jadi brand yang dibuat bisa seimbang. Sebab untuk mengelola bisnis fashion, yang dipikirkan bukan hanya soal desain dan bahan, tapi finansial dan bisnisnya juga harus dipikirkan dengan matang. Selain itu, kita juga membutuhkan riset yang panjang untuk tahu produk apa yang akan dijual dan targetnya siapa. Supaya lebih mudah, partner yang profesional di dunia bisnis bisa membantu.
ADVERTISEMENT
Ciptakan DNA brand yang berbeda
Diskusikan brand DNA dengan partner bisnis. Foto: Shutterstock
Menurut Baby, di era new normal ini calon pebisnis fashion juga perlu melakukan riset untuk tahu apa yang akan disukai oleh pasar. Sebab di tengah pandemi semua kebutuhan sudah berubah. Fashion tidak lagi menjadi prioritas, jadi brand harus benar-benar memiliki DNA yang kuat. Manfaatkan tren seasonless di mana produk fashion bisa lebih dieksplor tanpa terpatok acuan musim seperti dulu.
“Untuk yang baru mau bikin brand, harus lihat targetnya siapa dan apa yang mereka suka. Segmented di era sekarang justru lebih diperlukan. Jadi jangan membuat sesuatu yang umum. Ciptakan brand DNA yang kuat. Misalnya kalau memang mau main di loungewear, cari konsep yang berbeda. Kalau bisa ambil dari cerita atau filosofi perjalanan yang punya bisnis untuk digunakan sebagai inspirasi desain,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pikirkan desain yang timeless
Pikirkan desain yang timeless. Foto: Shutetrstock
Di tengah pandemi ini banyak orang memikirkan sesuatu yang bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama dan cocok dikenakan dalam semua kegiatan. Misalnya loungewear. Selain nyaman, customer pasti akan mencari loungewear yang juga modis dan rapi sehingga bisa dipakai pergi keluar rumah dan tetap terlihat proper.
Baby menyarankan agar para desainer tidak idealis jika memang ingin membuat label baru. Pastikan semua unsur, mulai dari desain, model, hingga bahan bisa memenuhi kebutuhan target yang dituju.
Pilih mentor untuk membimbing selama berbisnis
Diskusikan bisnis dengan mentor. Foto: Shutterstock
Ini adalah hal penting yang juga harus diperhatikan. Temukan mentor yang bisa diajak brainstorming dan mengarahkan bisnis supaya lebih berhasil. Mungkin dengan kemudahan teknologi saat ini kamu bisa belajar mengenai dunia bisnis melalui berbagai cara, seperti mengikuti kelas atau webinar tertentu. Tetapi keberadaan mentor yang bisa dihubungi dan diajak bertemu bisa membuat diskusi bisnis jadi lebih mudah. Kamu bisa menanyakan berbagai hal tanpa terbatas waktu.
ADVERTISEMENT
“Mentoring itu penting. Karena yang saya lihat sekarang banyak perempuan muda yang ingin berbisnis di dunia fashion tapi tidak tahu apa saja tahap yang perlu dilakukan. Jadi sebisa mungkin temukan mentor dan pastikan mentor yang dipilih sudah memiliki pengalaman lama di dunia fashion dan bisnis,” pungkasnya