6 Tanda Pasangan Punya Sifat Pasif-Agresif

13 Januari 2021 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangn.. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangn.. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat baru memulai hubungan asmara, kita mungkin mengawalinya dengan segala pikiran positif terhadap pasangan. Dimabuk dengan cinta, bisa jadi kita menutup mata--atau hanya belum sadar--mengenai keburukan-keburukan mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kita mungkin menyadari bahwa ada beberapa kekurangan mereka yang mengganggu. Walau awalnya seolah merupakan hal kecil, bisa jadi ini adalah hal yang terus mengganggu kita dan bisa jadi justru tidak disadari oleh mereka.
Misalnya, kebiasaan pasangan untuk bersikap pasif-agresif. Mengutip Mayo Clinic, Daniel K. Hall-Flavin, M.D, seorang psikiater dari Amerika, mendefinisikan pemilik kebiasaan pasif-agresif sebagai orang yang mengungkapkan rasa tidak suka mereka secara tak langsung. Meski intensitasnya dapat berbeda-beda, menurut Time, secara umum, orang dengan tabiat ini akan menunjukkan beberapa gejala, seperti menghindari tanggung jawab, sengaja tidak bisa melakukan sesuatu, juga menolak untuk menyebutkan apa yang sebenarnya mereka inginkan.
Dalam artikel Healthline, disebutkan bahwa hingga saat ini, belum ada penjelasan persis mengenai apa yang menyebabkan munculnya tabiat tersebut. Ada begitu banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya kebiasaan ini, seperti pola pengasuhan yang didapatkan waktu kecil, kekerasan, juga kecilnya rasa percaya diri.
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan indikator untuk mengidentifikasi orang-orang dengan tabiat tersebut. Misalnya, lewat keenam ciri-ciri ini.

1. Sengaja tidak mengatakan perasaan yang sesungguhnya

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Salah satu ciri utama dari orang yang memiliki sifat pasif-agresif adalah tidak benar-benar mengutarakan perasaan mereka yang sesungguhnya. Daripada mengatakan apa yang benar-benar mengganggunya, mereka akan memilih menggunakan cara yang berputar atau justru sekali tidak mengatakan apa maksud mereka kepada pasangan.
Contoh hal yang mungkin dilakukan oleh pemilik tabiat ini adalah dengan mengatakan bahwa mereka tidak apa-apa, saat pasangan melakukan hal yang membuat mereka kesal. Padahal, mereka sebenarnya merasa kesal dan akan menjadi semakin gusar saat pasangan tidak kunjung menyadari bahwa mereka sedang marah.
ADVERTISEMENT

2. Sengaja membuat komentar implisit

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Masih berhubungan dengan poin pertama, terkadang, para pemilik tabiat pasif-agresif juga akan membuat komentar yang bernada sarkastis, mengandung pesan implisit, dan mungkin merendahkan pasangannya.
Menurut situs goodtheraphy.org, salah satu hal yang mungkin dikatakan oleh orang pasif-agresif adalah, "Terima kasih telah membersihkan dapur pagi ini, alih-alih mengotorinya". Padahal, jika ingin berterima kasih, sebenarnya kita tidak perlu membawa embel-embel lain dalam kalimat tersebut.

3. Memilih untuk menghukum daripada menyelesaikan masalah

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
Dalam hubungan asmara, wajar bila kita sesekali bertengkar dengan pasangan. Namun, bila memang masih ingin melanjutkan hubungan, kita tentu perlu meluruskan permasalahan dengan pasangan.
Namun, para pemilik tabiat pasif-agresif bisa jadi tidak akan melakukan hal tersebut. Mereka justru akan berdiam diri dan sengaja tidak berbicara dengan Anda. Menurut Psychology Today, hal ini sering dilakukan untuk mengguncang pasangan, mengimplikasikan bahwa mereka melakukan kesalahan dan menghukum mereka.
ADVERTISEMENT

4. Sengaja melakukan hal yang tidak disukai pasangan

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Selain itu, cara yang mungkin akan dilakukan seseorang dengan tabiat ini untuk 'menghukum pasangannya' adalah dengan sengaja melakukan hal yang tidak mereka sukai. Misal, dengan sengaja tidak membersihkan tempat tidur dan sisa makanan, meski tahu bahwa hal ini mengganggu pasangannya.

5. Mengatakan hal yang berkebalikan dengan perasaan mereka

Ilustrasi Pasangan Foto: Dok. Shutterstock
Ciri lain dari orang-orang dengan tabiat ini adalah mengutarakan hal yang berkebalikan dengan perasaan mereka. Misalnya, dengan mengatakan 'ya' atas suatu masalah namun sebenarnya tidak berniat melakukannya. Bisa jadi, mereka hanya sekadar menjawab 'ya' karena tidak ingin memperpanjang masalah.

6. Menunda-nunda pekerjaan

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Terakhir, orang-orang dengan tabiat ini juga bisa menunda melakukan apa yang diinginkan oleh pasangan dalam hubungan asmara. Disadari atau tidak, mereka mungkin berbuat demikian hanya untuk menunjukkan kalau sebenarnya, mereka tidak ingin melakukan hal tersebut. Dalam kasus tertentu, mereka juga mungkin akan sengaja tidak melakukan hal yang diminta oleh pasangannya.
ADVERTISEMENT