7 Mitos Tentang Perawatan Kulit yang Sebaiknya Tak Usah Dipercaya

3 Juli 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan rajin membersihkan wajah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan rajin membersihkan wajah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Skin care menjadi salah satu produk kecantikan yang tak boleh dilupakan dalam merawat wajah dan tubuh. Namun dalam penggunaannya, ada beberapa hal yang patut untuk diperhatikan. Hal ini karena setiap orang memiliki jenis kulit dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga kandungan skin care hingga cara memakainya pun berbeda.
ADVERTISEMENT
Tetapi sayangnya, ada banyak mitos-mitos yang beredar seputar skin care yang tak seharusnya dipercayai. Salah satu mitos yang paling sering didengar adalah kita tak perlu pakai sunscreen lagi bila sudah mengenakan alas bedak yang mengandung SPF di dalamnya. Padahal, hal ini keliru namun masih banyak dipercaya sehingga akhirnya hanya akan membuat para konsumen kebingungan.
Ladies, penasaran apa saja mitos seputar skin care yang tak perlu dipercayai? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

1. Tak perlu pakai sunscreen bila sudah pakai makeup ber-SPF

Saat ini banyak alas bedak seperti foundation atau bb cream yang sudah dilengkapi dengan SPF dengan alasan lebih praktis. Meski demikian, hal itu bukan berarti kita bisa melupakan sunscreen dalam rutinitas kecantikan kita. Idealnya, sebelum memakai alas bedak (baik yang tidak ataupun mengandung SPF), kita disarankan untuk memakai sunscreen dengan SPF terlebih dahulu.
Ilustrasi Sunscreen Foto: Shutterstock
Sayangnya, hingga saat ini masih ada orang yang salah mengartikan tentang pengertian SPF. Banyak orang mengira bahwa angka pada SPF adalah angka yang menunjukkan berapa menit Anda dapat bertahan di bawah sinar matahari. Padahal, angka SPF menunjukkan seberapa besar kemampuan sebuah sunscreen dalam melindungi kulit dari sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Misalnya, SPF dengan angka 30 yang artinya sunscreen tersebut memiliki kemampuan untuk melindungi kulit dari sinar UVB 30 kali lebih lama daripada tidak memakai sunscreen sama sekali. Tak peduli seberapa besar angka SPF (baik SPF 15, 30, 50 maupun 100), sunscreen harus tetap dipulaskan pada kulit setidaknya 2 jam sekali. Terlebih lagi ketika Anda berkeringat cukup banyak pada wajah.

2. Memiliki kulit berminyak berpotensi alami penuaan lebih lambat

Ilustrasi kulit berminyak Foto: Shutterstock
Banyak yang percaya bahwa kulit yang berminyak akan mengalami penuaan yang lebih lama daripada mereka dengan kulit kering. Alasannya karena kulit berminyak terasa lebih kenyal dan lembap sehingga terlihat lebih awet muda dan tak terlihat tanda-tanda penuaan.
Hal ini hanyalah mitos belaka. Apapun jenis kulitnya, penuaan bisa saja terjadi karena beberapa faktor eksternal seperti paparan cahaya matahari, polusi, stres dan gaya hidup.
ADVERTISEMENT

3. Suhu air mempengaruhi kondisi pori-pori wajah

Ilustrasi perempuan yang punya kebiasaan menyentuh wajah. Foto: Shutterstock
Beberapa orang sengaja mencuci wajahnya dengan air hangat demi membuka pori-pori untuk melancarkan pembersihan wajah dan kembali membasuhnya untuk menutup pori-pori wajah. Tetapi hal ini hanya mitos belaka karena suhu air tidak mempengaruhi kondisi pori-pori wajah.  

4. Efektivitas dari sebuah skin care dapat diketahui dengan cepat

Manfaat bunga tulip untuk kecantikan kulit. Foto: Shutterstock
Skin care yang baru dicoba dapat diketahui hasilnya dalam waktu tiga sampai 7 hari. Pernyataan ini sebenarnya kurang tepat karena pada umumnya, hasil dari skin care yang baru dicoba bisa terlihat setelah satu bulan pemakaian.
Rata-rata regenerasi sel berlangsung selama 21 hari, bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung dari usia. Sehingga, skin care yang cocok atau tidak cocok dikenakan bisa terlihat setelah proses regenerasi kulit selesai.
ADVERTISEMENT

5. Tak perlu gunakan sunscreen di saat cuaca mendung

Ilustrasi perempuan menggunakan sunscreen. Foto: Shutter Stock
Cuaca tengah mendung dan tak ada matahari sama sekali? Hal tersebut bukan berarti Anda bisa skip menggunakan sunscreen. Karena pada saat cuaca mendung sekalipun, radiasi sinar UV bisa mencapai permukaan kulit. Maka dari itu, pastikan untuk tetap menggunakan sunscreen dan oleskan kembali setiap dua jam sekali.

6. Produk skin care yang mahal bekerja lebih efektif

Ilustrasi skincare. Foto: Shutter Stock
Ahli kecantikan dari University of Miami Cosmetic Group, Leslie Bauman, MD, menjelaskan bahwa skin care dengan harga mahal tidak melulu bekerja lebih efektif. Ada beberapa orang justru lebih cocok mengenakan produk skin care dengan harga terjangkau yang bisa dibeli di drugstore.
"Hal itu tidak benar. Banyak produk kecantikan dijual bebas di pasaran dengan harga lebih murah yang justru cocok dipakai oleh orang-orang. Tetapi bila Anda ingin membeli kemasan, aroma dan desain, itu terserah Anda," jelas Bauman yang juga merupakan penulis buku 'The Skin Type Solution' seperti dikutip dari WebMD.
ADVERTISEMENT

7. Krim anti-aging dapat menghilangkan keriput di wajah

Ilustrasi penuaan wajah. Foto: Shutterstock
Sebagian besar krim anti-aging hanya berguna dalam melembapkan kulit dan menyamarkan keriput untuk sementara waktu saja, bukan benar-benar menghilangkan keriput di wajah. Tetapi, ada satu produk yang memang dikenal mampu mengatasi garis halus dan keriput di wajah, yakni retinoid yang dioleskan secara topikal.
Produk ini sering dijual dengan nama 'Retinol' atau 'Tretinoin', berupa krim atau cairan yang diteteskan pada kulit dan mampu meningkatkan pergantian sel kulit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa produk ini cukup efektif dalam mengobati jerawat, mengurangi garis-garis halus dan kerutan, dan mengatasi kerusakan kulit akibat sinar matahari.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)