8 Faktor Penyebab Jerawat yang Timbul pada Kulit Dewasa

17 Februari 2021 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
lustrasi jerawat pada kulit dewasa. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
lustrasi jerawat pada kulit dewasa. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ladies, seiring bertambahnya usia, kulit kita juga akan mengalami banyak perubahan. Tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus dan noda hitam pun mulai tak bisa terhindarkan. Selain dua kondisi tersebut, sebagian kulit dewasa juga masih bisa mengalami masalah seperti jerawat.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena berbagai macam faktor. Mulai dari perubahan hormonal, kondisi kesehatan, hingga keseringan cuci muka juga bisa menyebabkan kulit dewasa jerawatan.
Untuk tahu lebih lengkap tentang penyebab jerawat pada kulit dewasa, kumparanWOMAN telah merangkum delapan penyebabnya. Dilansir SELF, simak selengkapnya berikut ini.

1. Perubahan hormonal

Ladies, seperti yang sudah diketahui tubuh kita memiliki hormon yang bisa berubah-ubah. Kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab jerawat yang timbul pada kulit dewasa.
8 Faktor Penyebab Jerawat yang Timbul pada Kulit Dewasa. Foto: Dok. Freepik
Menurut dermatolog Julia Tzu, M.D., dari Wall Street Dermatology asal AS, perubahan naik turunnya hormon atau fluktuasi hormon yang terjadi sebelum menstruasi bisa jadi penyebab utama jerawatan.
Selain itu, perubahan tingkat produksi hormon progesteron yang terjadi setelah ovulasi juga bisa menjadi faktor lain yang menimbulkan jerawat karena kondisi tersebut meningkatkan jumlah produksi sebum pada kulit.
ADVERTISEMENT
Kemudian munculnya jerawat pada kulit dewasa ini juga bisa terjadi pada laki-laki. Hormon pria seperti testosteron juga bisa meningkatkan produksi sebum yang bisa membuat kulit berisiko timbul jerawat. Jadi munculnya jerawat yang disebabkan oleh perubahan hormonal ini bisa terjadi pada semua gender.

2. Stres

Ilustrasi perempuan stres. Foto: Shutterstock
Stres juga menjadi salah satu penyebab umum dari jerawat. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari hormon kortisol. Mengutip SELF, Neal Schultz, M.D., dermatolog asal New York, saat kita stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang juga dikenal sebagai hormon stres.
Sebenarnya hormon kortisol ini bisa mempengaruhi berbagai macam kondisi kesehatan tubuh. Jika stres yang dialami cukup kronis, hormon kortisol juga bisa mempengaruhi kulit. Para peneliti menyebutkan bahwa hormon kortisol berkontribusi pada kemunculan jerawat dengan menciptakan area menguntungkan bagi bakteri penyebab peradangan jerawat.
ADVERTISEMENT

3. Polusi

Ilustrasi terkena polusi. Foto: Shutterstock
Hal lain yang juga bisa menyebabkan jerawat pada kulit dewasa adalah polusi. Meski peneliti belum menemukan secara tepat bagaimana polusi bisa menyebabkan jerawat, namun polusi yang menempel pada kulit diyakini dapat meningkatkan risiko pori-pori tersumbat kotoran sehingga menyebabkan jerawat mudah tumbuh.
Selain itu, saat terpapar sinar UV kulit juga bisa jadi berjerawat karena salah satu efek buruk dari sinar matahari adalah membuat kulit kering. Jadi untuk bisa mengatasinya, Ladies memang harus rajin cuci muka untuk menghilangkan polusi dan kotoran pada kulit. Gunakan juga sunscreen agar kulit semakin terlindungi.

4. Salah menggunakan produk

Ilustrasi Skincare Foto: Shutterstock
Skin care yang tidak cocok bisa dipastikan jadi salah satu penyebab jerawat. Oleh karena itu, kita harus memeriksa semua produk sebelum dibeli dan dipakai. Pastikan semua sesuai dengan tipe kulit. Kalau kulit kita cenderung berminyak, kombinasi, dan acne prone, kita harus menggunakan skin care dengan keterangan oil-free, non-comedogenic, atau water-based.
ADVERTISEMENT

5. Terlalu sering mencuci wajah

Ilustrasi mencuci muka. Foto: Shutterstock
Membersihkan wajah memang langkah penting yang harus dilakukan setiap hari. Namun terlalu sering dilakukan juga tidak baik dampaknya pada kulit. Menurut Dr. Kazin, kita sebaiknya mencuci wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah gentle atau gentle cleanser agar jerawat tidak semakin meradang.
Tak hanya itu, hindari juga melakukan eksfoliasi terlalu berlebihan. Cukup seminggu dua sampai tiga kali. Lebih dari itu, eksfoliasi bisa merusak kulit dan memperparah jerawat.

6. Makanan yang dikonsumsi

Seiring bertambahnya usia, kita harus benar-benar memperhatikan apa yang kita konsumsi. Sebab makanan yang kita konsumsi tidak hanya mempengaruhi kesehatan tetapi juga kulit.
Makanan tidak sehat bisa jadi penyebab timbulnya jerawat. Foto: Shutter Stock
Dr. Neal Schultz memaparkan bahwa makanan seperti cokelat, gorengan, pizza, kafein, atau dairy bisa menyebabkan jerawat. Namun ia juga menambahkan bahwa belum tentu diet makanan yang kita lakukan bisa mengatasi jerawat pada kulit. Meski begitu, kondisi kulit masing-masing dari kita berbeda. Ada yang sensitif dengan makanan tertentu dan ada juga yang tidak.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kalau memang ingin mendapatkan perubahan maksimal pada kesehatan tubuh dan kulit, kita disarankan untuk melakukan diet makanan dengan mengurangi makanan yang tidak sehat dan bertanya pada dermatolog tentang apa saja makanan yang baik dan buruk bagi kulit kita.

7. Kondisi kesehatan

Ilustrasi jerawat. Foto: Shutterstock
Menurut American Academy of Dermatology Association, pada beberapa kasus, jerawat pada kulit dewasa bisa menjadi pertanda dari kondisi kesehatan yang menurun.
Salah satu kondisi umum yang berhubungan dengan hormon penyebab jerawat adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), suatu kondisi yang menyebabkan gejala seperti menstruasi tidak teratur, tumbuhnya rambut halus pada wajah, dan penambahan berat badan. Tapi PCOS juga diketahui menyebabkan jerawat hormonal karena fluktuasi hormonal abnormal.

8. Faktor genetik

Jerawat pada kulit dewasa juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Foto: Shutterstock
Mengutip situs American Academy of Dermatology Association, jerawat pada kulit dewasa juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Jadi misalnya ibu atau ayah kita memiliki jerawat meski usianya sudah tak muda lagi, bisa jadi kita akan mengalaminya juga. Hal ini bisa terjadi karena kulit kita memiliki unsur genetik. Salah satunya seperti ukuran dan penampilan dari pori-pori di wajah kita.
ADVERTISEMENT
Meski faktor genetik ini sepertinya berada di luar kendali kita, tapi kita tetap bisa mengatasinya. Caranya adalah dengan menerapkan rutinitas kecantikan yang tepat. Jadi perhatikan produk yang digunakan dan rutinitas skin care seperti apa saja yang paling cocok dengan kulit kita. Jika belum berhasil, cobalah berkonsultasi dengan dokter kulit.