8 Prediksi Perubahan Gaya Kencan di Masa Depan Karena Pandemi

31 Maret 2021 8:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tinder Menjadi Salah Satu Aplikasi Kencan Online yang Sangat Populer. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tinder Menjadi Salah Satu Aplikasi Kencan Online yang Sangat Populer. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
ADVERTISEMENT
Aplikasi kencan online masih menjadi salah satu aplikasi yang banyak diminati di masa pandemi dan menjadi favorit para Gen Z atau dewasa muda berusia 18 hingga 25 tahun. Survei terbaru yang dilakukan oleh Tinder pada Januari 2020 hingga Februari 2021 mengatakan bahwa Gen Z berhasil mematahkan stigma dan tabu seputar kencan online. Hal ini diungkapkan dalam laporan bertajuk 'The Future of Dating is Fluid'.
ADVERTISEMENT
Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa Gen Z membuat kencan online tidak kaku dan lebih fleksibel dalam hal ekspektasi. Bahkan dengan gayanya masing-masing, para Gen Z lebih mudah memperluas lingkup kencan online, dari yang tadinya hanya bertukar pesan menjadi video chat.
Laporan tersebut memaparkan bahwa 32 persen percakapan di Tinder berlangsung lebih lama sejak pandemi. Dibandingkan tahun sebelumnya, Tinder juga mencatat adanya peningkatan swipe dan match sebanyak 11 persen dan 42 persen penggunanya lebih memilih video chat untuk mengobrol.
Tak hanya itu, laporan ini juga mengungkapkan delapan prediksi seputar kencan online di masa depan yang akan mengalami perubahan karena pandemi. Penasaran? Simak ulasan berikut ini.

1. Pengguna aplikasi kencan online lebih jujur dan terbuka

Kencan Online Menjadi Alternatif untuk Mencari Pasangan. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
Pandemi memberikan pandangan baru tentang banyak hal yang membuat pengguna aplikasi kencan online pun menjadi lebih jujur dan terbuka. Mereka tak malu mengungkapkan siapa diri mereka, seperti apa penampilannya dan hal apa yang sedang dirasakan. Ekspresi ini tertuang lewat bio pengguna Tinder yang banyak menuliskan kata 'anxiety' dan 'normalize' selama pandemi. Tercatat, 31% persen pengguna Tinder menuliskan kata 'anxiety' dalam profilnya dan kata 'normalize' ditulis 15 kali lebih banyak.
ADVERTISEMENT

2. Pengguna aplikasi kencan online lebih tahu batasan

Ilustrasi Kencan Online. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
Semakin banyak pengguna aplikasi kencan online yang memahami batasan-batasan dan ruang pribadi seseorang. Tinder melaporkan bahwa kata-kata 'boundaries' tertulis lebih sering, yaitu 19 persen lebih banyak dari sebelumnya. Tak hanya itu, kata-kata 'consent' atau kesediaan pun juga meningkat 11 persen lebih banyak. Praktik ini akan membuat percakapan tentang ‘kesediaan’ atau ‘consent’ menjadi lebih umum dan nyaman di masa mendatang.

3. Lebih banyak orang yang ingin 'jalanin aja dulu'

Ilustrasi Kencan Online. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
Survei yang dilakukan Tinder terhadap 5.000 pengguna Tinder di AS pada bulan Mei hingga Agustus 2020, sekitar 50 persen penggunanya mengaku tidak mencari hubungan yang serius. Justru, pandemi membuat Gen Z ingin menjalani hubungan yang tidak dipaksakan, bersifat casual dan belum terlalu siap untuk berkomitmen.
ADVERTISEMENT

4. Kencan online tetap menjadi bagian dari new normal

Ilustrasi video call. Foto: Shutterstock
Karena kontak langsung masih berisiko, banyak orang yang beralih merasakan pengalaman virtual untuk terhubung dengan orang lain. Survei yang dilakukan Tinder baru-baru ini mengungkap fakta bahwa 40 % penggunanya akan terus melakukan kencan digital karena merasa lebih santai untuk mengenal orang baru, serta tak ada paksaan untuk mengenal lawan bicaranya lebih jauh.

5. Ingin lakukan aktivitas seru saat kencan pertama

Pengunjung meluncur dengan sepatu rodanya melewati salah satu instalasi karya instalasi seni di MoJA Museum, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (11/8). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Banyaknya tempat rekreasi yang tutup saat pandemi membuat kencan pertama tampak kurang berkesan. Maka itulah, banyak pasangan yang baru bertemu untuk pertama kalinya ingin melakukan aktivitas kencan lebih kreatif dan kasual, misalnya bermain sepatu roda atau aktivitas lainnya yang dilakukan di outdoor.
ADVERTISEMENT

6. Kontak fisik terasa sangat berarti

Ilustrasi Pasangan Ciuman Foto: Dok. Shutterstock
Meskipun pertemuan langsung menjadi hal biasa, namun sentuhan fisik paling kecil sekalipun akan memiliki peran penting dalam berkencan. Ternyata, banyak pengguna Tinder yang rindu dengan kontak fisik, sehingga penggunaan kata 'berpegangan tangan' meningkat sebanyak 22 persen, berpelukan dan sentuhan meningkat sebanyak 23 persen.

7. Pengguna aplikasi kencan online ingin berkencan dengan orang yang satu lokasi

Zodiak yang pandai menggoda. Foto: Shutterstock
Meskipun teknologi terus memungkinkan orang untuk tinggal atau bekerja di mana saja, pengguna Tinder masih tetap mencari seseorang yang tinggal dekat dengan mereka. Hal ini dimaksudkan agar kencan secara tatap muka dapat dilakukan dengan mudah, meski masih harus menaati peraturan keamanan yang berlaku di masa pandemi.

8. Siap berkencan di dunia nyata setelah mendapat vaksin

Ilustrasi cairan intravenous Immunoglobulin. Foto: rheumatology.org
Survei yang dilakukan pada Oktober 2020 mencatat bahwa 40 persen pengguna Tinder yang berusia di bawah 30 tahun belum pernah bertemu langsung dengan match-nya. Dalam laporan YPulse, 54 persen lajang mengatakan bahwa corona secara signifikan menghambat kehidupan percintaan. Maka dari itu, setelah corona berakhir dan mereka sudah divaksin, para pengguna aplikasi kencan online ini siap berkencan secara langsung di dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Ladies, bagaimana menurutmu tentang prediksi kencan online di masa pandemi ini?