Angelina Jolie Serukan agar Dunia Tidak Melupakan Perempuan Afghanistan
ADVERTISEMENT
Selain dikenal sebagai selebriti Hollywood, Angelina Jolie juga merupakan seorang humanitarian. Ia aktif menjabat sebagai Utusan Khusus dan mantan Duta Besar Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
ADVERTISEMENT
Angelina Jolie kerap membagikan pengalamannya saat bersama anak-anak maupun pengungsi perempuan di seluruh dunia. Ia menuliskan kisahnya di laman Time, di mana ia menjadi kontributor dan editor.
Salah satu tulisannya yang menarik perhatian adalah ketika Angelina Jolie menunjukkan rasa prihatin mengenai peristiwa yang terjadi di Afghanistan . Saat itu, banyak pengungsi anak-anak dan perempuan mencari perlindungan dari rezim tersebut.
Dilansir Time, simak tulisan inspiratif Angelina Jolie saat menjelaskan soal kondisi yang menimpa perempuan dan anak-anak Afghanistan karena kekuasaan Taliban .
Angelina Jolie bertemu pengungsi Afghanistan di Roma
Melalui artikel yang diunggah pada Senin (15/8), Angelina Jolie bercerita bahwa dirinya baru-baru ini telah bertemu dengan seorang pengungsi muda dari Afghanistan di Roma. Pengungsi itu diketahui adalah seorang perempuan (nama dirahasiakan) yang telah lama memenuhi syarat untuk menjadi dokter sejak Agustus 2021. Di mana saat itu bertepatan dengan Taliban yang menggulingkan pemerintahan Afghanistan, mimpinya menjadi dokter pun akhirnya pupus.
ADVERTISEMENT
Kakak perempuan pengungsi itu sedang menempuh studi kedokteran gigi di universitas. Kedua adik perempuannya pun memiliki prestasi yang cemerlang di sekolah. Akan tetapi, dalam sekejap mereka dan 14 juta perempuan serta anak perempuan Afghanistan lainnya kehilangan hak untuk pergi ke sekolah menengah atau universitas, hak untuk bekerja, dan kebebasan bergerak mereka.
Perempuan muda asal Afghanistan itu meninggalkan segalanya ketika dia dan keluarganya melarikan diri. Sambil menangis, Ia mengatakan bahwa dirinya tidak bersedih untuk diri sendiri, melainkan untuk semua perempuan di negaranya.
Keprihatinan Angelina Jolie terhadap perempuan Afghanistan
Kekuasaan Taliban telah membuat banyak aturan-aturan yang ditujukan untuk perempuan. Di antaranya yaitu membatasi dan memberi peraturan ekstra saat bekerja, posisi perempuan yang digantikan, dokter dan perawat perempuan tidak boleh merawat pasien laki-laki, hingga terancamnya kebebasan perempuan untuk mengekspresikan diri di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Angelina Jolie menambahkan, putri-putri Afghanistan memiliki kekuatan, ketangguhan, dan kecerdasan yang luar biasa. Jolie bercerita dirinya pernah bertemu perempuan Afghanistan di era Taliban sebelumnya. Saat itu mereka diam-diam sekolah dengan berpakaian seperti anak laki-laki. Kemudian kini, mereka telah sukses menjadi jurnalis, pengacara dan ikut berkontribusi dalam membangun Afghanistan. Masyarakat Afghanistan mempercayai janji yang dibuat oleh para pemimpin mereka dan masyarakat internasional bahwa para perempuan Afghanistan akan dijamin suaranya.
Namun faktanya, janji-janji itu telah dilanggar, banyak terjadi kekerasan pada perempuan, penjara politik yang dipenuhi perempuan, hingga laporan penculikan perempuan muda untuk dinikahi paksa dengan pemimpin Taliban.
Angelina Jolie menyatakan, “Sebagai seorang perempuan dan ibu, saya tersiksa membayangkan penderitaan keluarga Afghanistan, terutama mereka yang hidup di era Taliban tahun 90-an. Terlepas dari bahayanya, perlawanan terbesar untuk mengembalikan hak-hak perempuan Afghanistan tidak datang dari kekuatan asing, tetapi dari perempuan Afghanistan sendiri yang turun ke jalan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Harapan Angelina Jolie untuk masa depan perempuan Afghanistan
Angelina Jolie ingin agar Amerika Serikat dan negara-negara sekutu lainnya terus mendukung upaya perlindungan perempuan Afghanistan di mana hak-hak mereka dirampas dari kekuasaan Taliban .
“Dan untuk teman-teman Afghanistan saya, saya memiliki keyakinan bahwa kalian akan bertahan dan kuat. Saya bermimpi mengunjungi putri-putri saya, berteman, berkeliling negara Afghanistan yang indah, dan melihat perempuan Afghanistan bebas menentukan masa depannya sendiri. Saya tahu hal ini bisa terwujud. Sebab, perjuangan perempuan Afghanistan tidak berakhir di sini,” tutupnya.
ADVERTISEMENT