Apa Itu Dating Violence? Ini Kata Psikolog

22 Maret 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa Itu Dating Violence? Ini Kata Psikolog. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Apa Itu Dating Violence? Ini Kata Psikolog. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, pernah dengar istilah kekerasan dalam hubungan atau dating violence? Kekerasan memang masih sering dialami oleh perempuan. Tak hanya bagi pasangan suami istri, tetapi juga pada generasi muda yang masih berpacaran.
ADVERTISEMENT
Kekerasan dalam hubungan saat berpacaran tidak hanya berbentuk fisik saja, tapi ada banyak macamnya. Penasaran apa saja? Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai dating violence dari Psikolog Tara Adhisti saat ditemui pada Jumat (18/3) dalam kampanye Uncover Your Stories dari Rollover Reaction.

Apa itu dating violence?

Psikolog Tara Adhisti menjelaskan bahwa dating violence merupakan ancaman berupa kekuatan fisik atau pengekangan yang terjadi pada saat masa berpacaran. Hal ini dilakukan untuk menyakiti orang lain, baik fisik maupun mental, dalam suatu hubungan asmara.
"Tindak kekerasan yang paling sering terjadi dalam lingkungan pacaran justru berawal dari kekerasan verbal dan psikologis. Maka tak jarang, biasanya korban tidak merasa bahwa dirinya mengalami kekerasan tersebut atau denial," ungkap Tara.
ADVERTISEMENT

Jenis-jenis dating violence

Agar terhindar dari kekerasan yang terjadi saat masa berpacaran ini, kamu perlu mengetahui apa saja jenis dating violence.

1. Kekerasan verbal dan emosional

Biasanya, dating violence diawali dari kekerasan verbal atau emosional. “Perhatian yang berlebihan, kata-kata sindiran yang memojokkan atau menjatuhkan, dan dibarengi dengan sikap ‘permisif’ dari pasangan, menjadi beberapa dari tanda-tanda awal atau red flag sebuah hubungan pacaran,” ujar Tara.
Red flag yang belum banyak disadari ini akhirnya semakin berkembang menjadi dating violence. “Hal inilah yang akhirnya menimbulkan kasus kekerasan terhadap perempuan yang lebih fatal lagi dampaknya, baik dari segi fisik maupun psikologis,” tambahnya.

2. Kekerasan seksual

Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Shutter Stock
Bila kamu dipaksa untuk berhubungan seksual oleh pacar, berarti kamu telah mengalami dating violence. Sebab, hubungan atau kontak fisik apa pun harus memerlukan persetujuan (consent) dari kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
Jangan segan untuk menolak apabila pasangan kamu telah melakukan kekerasan secara seksual ya, Ladies.

3. Kekerasan fisik

Terakhir kekerasan fisik. Ini jadi salah satu jenis dating violence yang juga tidak bisa diabaikan. Tandanya, pasangan yang tak segan untuk memukul bila keinginannya tidak terpenuhi. Ladies wajib menghindari laki-laki yang suka melakukan kekerasan fisik!

Tanda-tanda mengalami dating violence

Ilustrasi mengisolasi diri. Foto: Shutterstock
Psikolog Tara Adhisti menjelaskan, berikut tanda-tanda kamu mengalami dating violence. Pertama kamu akan mengisolasi diri. Tindakan ini terjadi karena kamu merasa tidak berharga akibat sederet perlakuan yang diterima dari pasangan. Selanjutnya adalah menjauhkan diri dari teman-teman dan orang terdekat hingga kamu benar-benar merasa terasingkan dan kesepian tanpa si dia.
Selain itu, dating violence juga kerap terjadi bersamaan dengan perilaku gaslighting yang diterima. Pasangan kamu akan memanipulasi kamu untuk mewujudkan keinginannya. Akhirnya, kamu akan mempertanyakan gagasan, perasaan, dan peristiwa yang telah dialami.
ADVERTISEMENT

Cara keluar dari dating violence

Ilustrasi perempuan self love. Foto: Asier Romero/Shutterstock
Menurut Tara, perempuan perlu menjaga kepercayaan dirinya, karena dengan begitu mereka akan bisa mengapresiasi dan melihat value diri mereka. Ini menjadi salah satu cara penting yang ampuh dilakukan untuk mengatasi dating violence.
“Saat seorang perempuan bisa menghargai diri sendiri, maka mereka akan bisa take a stand terhadap bentuk kekerasan apa pun dari pasangannya, dan menolak untuk merendahkan value diri mereka demi orang lain,” tutupnya.
Nah, Ladies, jangan biarkan pasangan atau orang lain merendahkan kamu ya.