Bantu Pasien COVID-19 Kembalikan Penciuman, Ahli Parfum Buat Terapi Wewangian

30 April 2021 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kembalikan indera penciuman setelah kena COVID-19 dengan terapi parfum. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kembalikan indera penciuman setelah kena COVID-19 dengan terapi parfum. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama masa pandemi, industri kecantikan menjadi salah satu sektor yang terkena dampak. Salah satu bisnis kecantikan yang mandek adalah bisnis parfum. Kondisi ini membuat ahli parfum asal New York, Sue Phillips tak bisa menjalankan tugasnya seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian banyak menjalankan kegiatan secara online dan baru-baru ini Sue Phillips menemukan cara untuk terlibat dalam proses penyembuhan korban COVID-19.
Perempuan yang juga menjadi penulis buku ini memanfaatkan kemampuannya sebagai ahli parfum untuk membantu penyintas COVID-19 yang masih kehilangan indera penciuman mereka. Seperti yang sudah banyak diketahui, hilangnya indera penciuman merupakan salah satu ciri atau dampak dari paparan COVID-19.
Semua ini bermula saat seorang penyintas bernama Lyss Stern datang ke toko Sue Phillips pada Maret 2020 lalu. Saat itu Lyss masih tak bisa menggunakan indera penciumannya secara maksimal.
"Saya mengatakan padanya bahwa saya bukan dokter atau ahli kimia, tapi saya tahu kekuatan hebat dari wewangian," ungkap Sue Phillips pada People.
ADVERTISEMENT
Sue Phillips kemudian melakukan serangkaian terapi pada Lyss dengan menggunakan tiga tipe wewangian. Mulai dari top notes sebagai wewangian paling ringan, lalu middle notes yang punya aroma seperti bunga atau buah, dan base notes seperti vanila dan wangi kayu-kayuan.
Pada percobaan ini, base notes yang berhasil membantu indera penciuman Lyss kembali berfungsi. "Dia (Lyss) tidak bisa mengidentifikasi aroma top notes dan middle notes. Tapi tiba-tiba ia bisa mencium sesuatu, meski tidak tahu itu kategori apa, tapi dia bisa mencium sebuah aroma," cerita Sue Phillips.
Ternyata, aroma yang dicium oleh Lyss Stern adalah base notes berupa vanilla dan amber. Lyss pun tak kuasa menahan tangis karena setelah sekian lama, akhirnya Lyss bisa kembali mencium aroma sesuatu.
Ilustrasi parfum top notes, middle notes, dan base notes. Foto: Pixabay/Monicore
Sejak saat itu, kabar terapi yang dilakukan oleh Sue Phillips ini tersebar. Banyak penyintas COVID-19 yang menghubunginya lewat email maupun telepon. Mereka datang pada Sue Phillips dan berharap bisa melakukan langkah yang sama untuk mengembalikan indera penciuman para penyintas.
ADVERTISEMENT
Kabar tentang kemampuan Sue Phillips ini pun menyebar ke berbagai daerah. Namun tak semua bisa mengunjungi Phillips. Jadi bagi mereka yang berlokasi jauh, Sue Phillips menyarankan agar para penyintas menggunakan buah seperti lemon, jeruk nipis, dan jeruk bali untuk mengetes indera penciuman masing-masing di rumah. Ia juga menunjukkan cara melakukannya, yaitu pertama dengan mencium dalam keadaan mata terbuka, dan mencium dalam keadaan mata tertutup.
"Apa yang mereka lakukan ini adalah melatih otak. Saya ingin mereka mencium dengan otak mereka, karena sistem penciuman kita, indera penciuman kita, terhubung langsung ke sistem limbik di otak," jelas Sue Phillips soal metodenya ini.
Sue Phillips sendiri merasa sangat senang bisa menggunakan kemampuannya untuk membantu para penyintas COVID-19. Sebab sebelumnya bisnisnya juga sempat mandek gara-gara pandemi ini.
ADVERTISEMENT
"Kenyataan bahwa saya bisa membantu seseorang menemukan lagi indera penciumannya dan saya bisa menikmati apa yang saya kerjakan adalah hal yang sangat menyenangkan. Saya bahagia bisa membantu orang lain," tutupnya.