Bella Hadid Dikecam Israel karena Bela Palestina, Netizen Ramai Berikan Dukungan

Bella Hadid saat Ikut Aksi Bela Palestina di Jalanan New York Foto: Instagram @mohamedhadid

Supermodel ternama, Bella Hadid, baru saja menerima kecaman dari Israel setelah mengikuti aksi bela Palestina di Brooklyn, Amerika Serikat. Kecaman tersebut disampaikan melalui cuitan di akun Twitter resmi yang dikelola oleh pemerintah Israel pada Minggu (16/5).

"Ketika selebriti @BellaHadid menyarankan untuk membuang orang Yahudi ke laut, mereka juga mendukung penghapusan negara Yahudi. Ini seharusnya bukan isu tentang Israel-Palestina, tapi masalah kemanusiaan. Tidak tau malu," tulis @Israel.

Sebelumnya, di hari Sabtu (15/5), Bella Hadid bersama masyarakat lainnya turun ke jalan untuk membela Palestina yang terus-menerus diserang Israel. Bahkan perempuan keturunan Palestina ini sering membagikan beberapa unggahan di laman akun Instagramnya tentang permasalahan Israel & Palestina.

Bella Hadid saat Ikut Aksi Bela Palestina di Jalanan New York Foto: Instagram @mohamedhadid

Dalam aksi bela Palestina, Bella nampak memakai pakaian tradisional Keffiyeh dan juga masker. Dari beberapa video yang beredar pun, Bella ikut mengibarkan bendera Palestina dan mengacungkan simbol perdamaian dengan tangannya.

Aksinya ini juga berhasil menarik atensi publik dan banyak masyarakat yang menilai tindakan Bella patut dicontoh oleh sosok selebriti ternama lainnya. Maka tak heran, ketika ia mendapat kecaman dari Israel, tidak sedikit warganet yang membela Bella.

Bahkan beberapa tokoh penting seperti Hilary Rosen yang pernah bergabung dengan Recording Industry Association of America (RIAA) ikut memberikan pembelaan kepada Bella.

Sebelum mengunggah aksinya yang turun ke jalan untuk membela Palestina, Bella sempat mengunggah foto pernikahan kakek dan neneknya serta foto ayahnya bersama dengan keenam saudaranya.

Namun yang membuat banyak warganet salut dengan Bella adalah caption-nya yang tertulis untuk foto tersebut. Ia menceritakan kalau keluarganya dan sang ayah harus berpindah-pindah tempat dari Suriah, Lebanon, lalu Tunisia pada tahun 1984.

"Saya mencintai keluarga saya, saya mencintai warisan saya, saya mencintai Palestina. Saya akan berdiri teguh untuk menjaga harapan mereka akan tanah yang lebih baik di hati saya. Dunia yang lebih baik untuk orang-orang kita dan orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak pernah bisa menghapus sejarah kita. Sejarah adalah sejarah!" tulisnya.

Penulis: Johanna Aprillia