Bincang Karier dengan Category Country Leader Hair Care P&G Asrini Suhita

27 April 2020 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asrini Suhita, Category Country Leader Hair Care P&G  Indonesia. Foto: dok. Asrini Suhita
zoom-in-whitePerbesar
Asrini Suhita, Category Country Leader Hair Care P&G Indonesia. Foto: dok. Asrini Suhita
ADVERTISEMENT
Ladies, sudah satu bulan lebih kita menjalani social dan physical distancing. Semua kegiatan seperti sekolah, olahraga hingga bekerja, terpaksa harus dilakukan di rumah demi membantu menekan angka penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, bekerja di rumah bukanlah hal yang mudah dilakukan. Terlebih bagi perempuan yang juga menjadi ibu sekaligus perempuan karier. Sebab jika biasanya mereka menjalankan dua peran, kini mereka harus menjalani tiga peran, yaitu perempuan karier, ibu, dan guru untuk anaknya di rumah.
Hal ini tentu banyak dihadapi oleh para working mom yang harus bekerja dari rumah akibat pandemi corona, salah satunya adalah Asrini Suhita, Category Country Leader Procter and Gamble (P&G) Hair Care Indonesia.
Dalam hal karier, Asrini yang membawahi brand perawatan rambut P&G seperti Pantene, Head & Shoulders dan Rejoice ini mengaku tidak merasa kewalahan dalam menjalani pekerjaannya. Ia justru merasa sangat terbantu sebab perusahaan tempatnya bekerja sangat mengerti dan memahami karyawannya.
ADVERTISEMENT
“Yang membuat saya suka dan betah bekerja di P&G adalah karena mereka sangat memikirkan kebutuhan karyawan. Mereka mengizinkan saya mengatur jadwal supaya bisa membagi waktu antara jadi ibu, membantu anak sekolah di rumah, dan mengerjakan tugas kantor,” ungkap Ririn saat dihubungi kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
Asrini Suhita bersama Hair Care P&G Indonesia sebelum pandemi. Foto: dok. Asrini Suhita
Meski begitu, bukan berarti Ririn (panggilan akrabnya) tak mengalami tantangan yang berarti. Ia justru sempat diserang keresahan atau mengalami anxiety dan panic attack di minggu pertama work from home (WFH). Hal itu terjadi karena ia belum bisa menemukan formula yang tepat untuk menjalani semua perannya selama bekerja di rumah.
Ia pun mengatasinya dengan mencari pertolongan dari orang lain. Ia menghubungi psikolog tumbuh kembang anak dan bertanya pada teman-teman dekatnya yang dari dulu memang sudah work from home.
ADVERTISEMENT
Perempuan 31 tahun ini kemudian belajar untuk tidak panik dalam menghadapi anak. Ia juga mulai belajar mengikuti dan memperhatikan pola kebiasaan anak. Sebab cara ini bisa membantu dia untuk memiliki waktu bekerja yang lebih tenang.
Asrini Suhita bersama anaknya selama work from home. Foto: dok. Asrini Suhita
“Anak saya saat ini umur 7 tahun, sekolah kelas 1 SD, jadi tugasnya juga sudah banyak. Setelah diperhatikan, dia akan fokus dari jam 9 sampai jam 12 siang. Maka dari itu, saat dia fokus, saya manfaatkan satu jam pertama supaya dia mengerjakan tugas yang lebih sulit. Kemudian jam berikutnya untuk belajar yang lebih fun seperti pelajaran komputer atau menyanyi, baru istirahat. Ternyata setelah dipraktikkan, cara ini bisa efisien,” jelasnya.
Selain itu, Ririn juga belajar dari teman-teman yang sudah lama work from home. Ia pun menyadari bahwa penampilan juga jadi kunci utama supaya WFH yang dia jalani jadi lebih mudah dijalani.
ADVERTISEMENT
“Teman-teman menyarankan supaya saya tidak menggunakan baju tidur saat kerja. Baru-baru ini saya menyadari kalau ternyata dandan tipis-tipis juga sangat berarti buat saya. Saya akhirnya dandan sedikit pakai maskara dan lip balm. Setelah itu pakai loungewear tapi saya pilih yang proper jadi bisa tetap chic meskipun work from home. Supaya suami saya juga tidak ikut penat karena lihat saya pakai daster terus,” tuturnya sambil tertawa.
Diskusi dan kerja sama dengan suami
Asrini Suhita bersama suami dan anaknya. Foto: dok. Asrini Suhita
Selain mengatur waktu untuk diri sendiri dan anak, Ririn juga harus memikirkan kebutuhan suami. Sebab mereka berdua sama-sama melakukan WFH. Jadi harus lebih cermat dalam mengatur waktu.
Bagi Ririn, diskusi dengan suami itu sangat penting. Sebab kalau tidak, rumah tangga juga bisa jadi kena dampaknya. “Karena kita tinggal di apartemen yang tidak luas, dan ada anak, jadi semua harus disepakati. Mulai dari ruang kerja masing-masing, kapan harus menyediakan waktu dengan anak, hingga jadwal meeting juga harus didiskusikan,” ungkap Ririn.
Asrini Suhita bersama buah hatinya. Foto: Asrini Suhita
Menurutnya, kesepakatan dengan suami bisa jadi cara supaya lebih mudah menjalani work from home. Di awal minggu, ia dan suami akan berbagi tentang jadwal kegiatan masing-masing selama seminggu. Jika ada meeting yang bentrok, semua harus diatur ulang.
ADVERTISEMENT
“Kami sepakat untuk selalu sharing soal jadwal masing-masing. Jadi kalau ada jadwal meeting yang sama, saya akan mencoba menyesuaikan. Untungnya di P&G lebih fleksibel, bisa diatur sendiri. Jadi sangat memudahkan kalau ada keperluan seperti itu. Kami selalu berusaha supaya tidak ada dua meeting besar yang terjadi di hari yang sama, sehingga anak tetap ada yang menemani,” jelasnya.
Ia pun menyarankan para working mom yang lain untuk bisa lebih menerima kondisi dan harus cepat beradaptasi. Menurut Ririn, di masa pandemi seperti sekarang ini semua pasti berbeda dan kita tidak boleh menuntut semuanya harus sempurna.
Memikirkan kondisi mental timnya di kantor
Asrini Suhita bersama tim Hair Care di P&G Indonesia. Foto: Asrini Suhita
Sebagai seorang leader, pengalaman Ririn dalam menghadapi anak sendiri membuatnya lebih memperhatikan kondisi timnya. Jadi selain memenuhi target dan prioritas divisi, Ririn juga memiliki misi supaya timnya juga bisa bekerja lebih efisien dan tidak tertekan dengan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini tanggung jawab di kantor tetap sama, semua tidak ada yang berkurang. Untuk berhubungan dengan pihak luar semua dilakukan via online. Tapi saya malah lebih fokus untuk mengatur tim, karena saya tahu mereka juga punya stres masing-masing karena situasi ini,” ungkap Ririn.
Ririn berusaha sebisa mungkin membebaskan timnya supaya bisa mengatur jadwal kerja sendiri. Ia tidak mau anggota timnya tertekan, apalagi bagi yang harus tinggal di tempat kos dengan ruangan terbatas dan bisa memicu stres.
Asrini Suhita saat meeting bersama timnya melalui video call. Foto: Asrini Suhita
Ia sendiri juga mengaku bahwa kondisi ini tidak mudah dijalani oleh siapa saja. Jadi dia paham betul semua orang harus bisa menjaga kesehatan mental dan tetap positif. Ririn pun memiliki caranya sendiri supaya bisa selalu punya mood yang baik selama work from home.
ADVERTISEMENT
“Saya punya rutinitas baru sekarang, yaitu olahraga bareng suami setiap pagi selama 20 menit, dilakukan 3-4 kali seminggu. Kemudian saya benar-benar memperhatikan pola makan, dokter menyarankan saya untuk mengurangi konsumsi daging, karena katanya daging bisa meningkatkan asam dalam darah, jadi kita bisa lebih agresif dan gampang marah. Akhirnya saya setiap hari makan alpukat, makan buah lain dan sayur. Selain itu, saya akan dandan di pagi hari, karena ini sudah jadi me time saya sekarang,” ungkapnya.