Boah Sartika Berbagi Cerita soal Ketimpangan Peran Gender di Keluarganya Sendiri

28 Maret 2022 19:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boah Sartika saat mengisi acara Women in Comedy, road to Women's Week 2022. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Boah Sartika saat mengisi acara Women in Comedy, road to Women's Week 2022. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, ketidaksetaraan gender masih marak terjadi di masyarakat. Ketimpangan peran dan hak yang dialami perempuan tentunya akan merugikan mereka. Stand up comedian perempuan, Boah Sartika, ternyata masih mengalaminya, bahkan di lingkungan keluarganya sendiri.
ADVERTISEMENT
Lewat program spesial persembahan kumparanWOMAN, yaitu Women in Comedy, Boah membeberkan pengalamannya menghadapi ketidaksetaraan gender lewat aksinya yang mengundang gelak tawa.
“Selain di kampung gue enggak ada kesetaraan gender, bahkan di rumah gue pun sama, masih belum ada kesetaraan gender. Di rumah gue cuma ada lelaki satu, adik gue, cowok. Itu dia dirajain banget. Mau minum dituangin, makan disendokin nasinya. Enggak pernah itu yang namanya disuruh cuci piring, enggak pernah,” ungkap Boah dalam sesi Women in Comedy: Mendobrak Batasan lewat Komedi yang tayang di YouTube kumparan pada Jumat (25/3).
Lewat gaya berceritanya yang blak-blakan, Boah mengungkapkan pernah protes ke ibunya soal perlakuan yang tidak adil antara Boah dan adiknya.
Boah Sartika dalam acara Women in Comedy, road to Women's Week 2022, pada Jumat (25/03/2022). Foto: Youtube/@kumparan
“Gue pernah kesal gitu, gue tanya ke emak gue, ‘Ma, ngapa sih, adik enggak pernah disuruh ngegawe (kerja pekerjaan rumah)? Makan nasi aja disendokin. Dengan lembut emak gue menjawab, ‘Neng, adik kamu kan, cowok,’” ungkap perempuan asal Cikarang ini.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut Boah, tidak ada yang salah dengan laki-laki melakukan pekerjaan rumah sendiri. “Emangnya cowok enggak bisa nyendok nasi? Emang kalau misalnya cowok yang nyendok nasinya, nasinya berubah jadi sawah? Terus emang cowok enggak bisa gitu cuci piring, bisanya cuci otak? Enggak, kan.”
Ia menambahkan, sebagai perempuan, ia selalu diminta untuk melakukan berbagai pekerjaan domestik. Ketika melakukan pekerjaan rumah tersebut, Boah mengakui selalu dikomentari. Contohnya, ketika mencuci piring, cuciannya disebut kurang bersih.
Ketidaksetaraan peran ini juga terlihat di pekerjaan domestik lainnya, seperti menjemur pakaian dan merapikan kamar tidur.
“Bahkan adik gue kamarnya berantakan banget. Gue, kamarnya berantakan sedikit, sepreinya menyon, itu sudah diomelin. Padahal, adik gue kamarnya berantakannya enggak karuan,” tutur perempuan yang sudah terjun di dunia stand up comedy sejak 2015 ini.
Boah Sartika dan Sakdiyah Ma'ruf saat mengisi acara road to Women's Week 2022. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Enggak cuma itu. Bahkan, emak gue juga sering nyuruh ngejemur. Adik gue enggak pernah disuruh ngejemur. Gue disuruh mulu. Malah kalau ngejemur selalu dikomentarin, selalu disuruh, biar rapi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ladies, stigma soal peran perempuan harus selalu melakukan pekerjaan domestik masih kerap tertanam di benak masyarakat.
Namun, pekerjaan domestik seharusnya bisa dilakukan tanpa memandang gender. Sebab pada dasarnya, menjaga kebersihan dan rumah adalah pekerjaan semua orang.
Nah, Ladies pasti penasaran dengan materi-materi menggelitik lainnya dari Boah Sartika. Aksi komedian andal ini bisa ditonton kembali di kanal YouTube kumparan, ya!
Jangan lupa, ikuti juga artikel-artikel inspiratif lainnya soal perempuan mendobrak batasan lewat topik Break the Barriers.