Cara Merawat Vagina Agar Tetap Sehat di Usia 20-an

27 Oktober 2019 15:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vagina Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vagina Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vagina menjadi alat genital perempuan yang sangat vital. Seiring bertambahnya usia, vagina juga akan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan itu biasanya tidak disadari dan jika dibiarkan bisa mempengaruhi kondisi vagina.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, Anda harus merawat vagina dengan seksama agar kesehatannya selalu terjaga. Namun, cara menjaga kesehatan vagina juga berbeda sesuai usia. Melansir Healthine, pada usia 20-an vagina akan mengalami perubahan karena beberapa faktor; seperti seks, penggunaan kontrasepsi, kehamilan, hingga kelahiran.
Tak hanya itu, pada dekade tersebut hormon seks (seperti estrogen, progesteron, dan testosteron) sedang berada pada puncaknya. Estrogen sendiri bertanggung jawab untuk menjaga vagina terlumasi, lembap, elastis, hingga asam.
Kara Earthman, seorang praktisi perawat kesehatan perempuan (WHNP) saat diwawancarai Healthine, mengatakan pada dekade tersebut warna kulit vulva (bagian organ seksual eksternal perempuan yang merupakan area yang mengelilingi lubang kencing dan vagina) akan lebih terang dibanding dekade selanjutnya.
“Namun kulitnya tidak akan setebal masa remaja, jadi terlihat lebih tipis daripada dekade sebelumnya,” lanjut Earthman.
ADVERTISEMENT
Jika Anda aktif secara seksual (terutama jika Anda sering berhubungan intim), Anda mungkin bisa mengalami infeksi saluran kencing (ISK) karena bakteri berpindah dari vagina ke saluran kencing. Untuk membantu mencegah risiko tersebut, Anda disarankan untuk buang air kecil sesegera mungkin setelah berhubungan intim. Hal ini kabarnya bisa membantu mengeluarkan bakteri dari vagina Anda.
Keputihan pada vagina. Foto: Shutterstock
Meski begitu, vagina juga memiliki kemampuan dalam membersihkan dirinya. Vagina akan mengeluarkan cairan keputihan untuk membersihkan area vagina agar tetap bersih dan sehat, serta menyediakan pelumas, dan melindungi vagina dari infeksi dan iritasi.
“Sayangnya penggunaan pil KB bisa mengurangi pelumas pada vagina. Jika ini terjadi, hubungilah dokter terdekat dan beralih menggunakan alternatif kontrasepsi lain,” tambahnya.
Masalah lain yang sering terjadi pada usia 20-an adalah aroma yang ditimbulkan dari vagina. Menurut Earthman, banyak perempuan usia 20-an sering memakai produk wewangian agar vaginanya harum seperti ‘bunga’. Sayangnya, penggunaan produk tersebut justru berisiko pada kondisi vagina.
ADVERTISEMENT
“Alih-alih memilih produk wewangian, saya sarankan untuk membersihkan vagina dengan air hangat dan sabun tanpa aroma setiap hari,” tutup Earthman.