Cerita Pangeran Philip Sempat Kecewa saat Ratu Elizabeth II Jadi Pemimpin

15 September 2020 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu ELizabeth II dan Pangeran Philip. Foto: Ben Stansall/ AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ratu ELizabeth II dan Pangeran Philip. Foto: Ben Stansall/ AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama ini publik mengetahui bahwa Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, menjalani rumah tangga yang harmonis dan akrab. Meski sang Ratu menjadi pemimpin Britania Raya, namun di mata publik ia tetap dikenal sebagai istri dari Pangeran Philip, Duke of Edinburgh.
ADVERTISEMENT
Tetapi siapa sangka, di balik keharmonisan rumah tangga keduanya, sempat terdengar kabar bahwa Pangeran Philip sempat stres dan sulit beradaptasi saat tinggal di Istana Buckingham untuk pertama kalinya. Hal ini disebutkan dalam buku biografi terbaru Pangeran Philip yang akan rilis dalam waktu dekat.
Semua bermula ketika Raja George VI wafat tiba-tiba akibat kanker paru-paru. Elizabeth dan Philip yang saat itu tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Kenya harus cepat-cepat kembali ke Inggris di tengah kabar duka tersebut. Tetapi di sisi lain, saat itu pula Elizabeth resmi menjadi pemimpin Britania Raya dan Philip sadar bahwa kehadirannya hanya akan sebagai 'pelengkap' saja.
Padahal, saat menikah dengan Elizabeth, Philip memiliki impian untuk menjadi keluarga kecil yang bahagia. Saat itu, ia dan Elizabeth tinggal di Clarence House bersama anak-anaknya yang masih kecil, Charles dan Anne. Namun impiannya buyar ketika Elizabeth resmi menjadi Ratu dan mereka harus pindah ke Istana Buckingham.
ADVERTISEMENT

Awal kehidupan di Istana Buckingham

Layaknya pasangan pada umumnya, Pangeran Philip juga punya panggilan sayang lho untuk Ratu Elizabeth II. Foto: AFP
Awal kehidupannya di Istana Buckingham rupanya sempat membuat Pangeran Philip stres. Ia merasa terkungkung dalam aturan-aturan Istana dan hal-hal kecil yang mengusiknya. Salah satunya, sebagai pasangan dari pemimpin tertinggi di Britania Raya, ia tak diperbolehkan lagi untuk bertemu dengan teman-temannya secara bebas. Semua yang ingin menemuinya harus membuat perjanjian lebih dulu dengan staf istana.
Selain itu, Pangeran Philip juga merasa di nomor duakan oleh Ratu Elizabeth II yang saat itu baru memulai tugas barunya sebagai pemimpin monarki. Setiap harinya, Ratu akan melakukan meeting dengan perdana menteri Inggris, membaca surat dan laporan yang masuk, membalas telegram, dokumen penting dan laporan dalam negeri yang tak satupun boleh diperlihatkan pada Pangeran Philip.
ADVERTISEMENT
"Kehidupan di Istana Buckingham sangat sulit dilalui oleh Philip. Padahal saat di angkatan laut, dia adalah kapten dari kapalnya sendiri. Di Clarence House, dia juga menjadi kepala keluarga. Tetapi ketika pindah ke Istana Buckingham, semuanya berubah," cerita Mike Parker, sahabat Pangeran Philip, seperti dikutip dari Daily Mail.
Belum lagi, di awal-awal pindah ke istana, Pangeran Philip kabarnya sempat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari para pejabat istana. Mereka hanya berbicara kepada Ratu dan sama sekali tak ingin berbicara kepada Pangeran Philip.
"Dia (Pangeran Philip) terus dikucilkan, diacuhkan dan tak dianggap. Dia tidak bisa menahan hal itu," lanjut Parker lagi.
Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth Foto: AFP
Rasa sakit hati dan kecewa Pangeran Philip semakin menjadi-jadi ketika para pejabat istana memutuskan bahwa anak-anaknya harus menyandang nama Windsor, yang diambil dari nama keluarga Ratu Elizabeth II, bukannya Mountbatten yang merupakan nama keluarganya.
ADVERTISEMENT
Philip sangat marah akan hal ini. Ia bahkan sempat mengatakan, "Aku adalah satu-satunya pria di negara ini yang tidak diizinkan memberikan nama belakang kepada anak-anakku," ujarnya.
Patricia Knatchbull, Countess Mountbatten pada saat itu, mengungkapkan kekecewaan Philip yang harus mengalah untuk semuanya. "Philip telah menyerahkan segalanya dan kini ia mendapatkan penghinaan. Hal itu sangat menyakitkan hatinya dan membuatnya merasa tidak bahagia untuk waktu yang lama," demikian ujar Patricia, yang juga sepupu jauh dari Ratu Elizabeth II.
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)