Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dari Kantor hingga Jalanan: Kekuatan Perempuan Grab Indonesia Jadi Kecantikannya
8 Mei 2024 21:49 WIB
·
waktu baca 7 menitADVERTISEMENT
Setuju nggak, bahwa tidak ada topik yang lebih perempuan daripada kecantikan?
ADVERTISEMENT
Dorongan naluriah untuk menjadi secantik mungkin membuat perempuan sering terlalu kritis pada diri sendiri. Dan nggak jarang, jadi lupa, bahwa kecantikan itu lebih dari tampilan fisik.
Kekuatan juga adalah kecantikan perempuan. Mulai dari kantor, rumah, hingga jalanan, kita melihat kegigihan, tekad, keberanian, keuletan, dan kemampuan perempuan Indonesia dalam mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah, menjadi kekuatan dan kecantikannya.
Masih dalam semangat merayakan Hari Kartini yang kita peringati akhir April lalu, kumparanWOMAN berkunjung ke kantor Grab Indonesia, melihat langsung dan bertemu dengan pemimpin perempuan, Mitra Driver dan Mitra Merchant yang tengah merayakan kecantikan pada kekuatan perempuan.
Nasrayani, atau yang akrab disapa Bunda Meta, seorang Mitra Driver Grab di Makassar, menjadi salah satu contoh nyata, bagaimana kecantikan ada dalam kekuatan dirinya. Ia melakoni tiga peran sekaligus.
ADVERTISEMENT
Di rumah, ia adalah single parent bagi lima orang anaknya. Di jalanan, ia adalah seorang pengemudi ojol. Di Yayasan Amalia Bontowa, ia menjadi kepala sekolah; pemimpin bagi para guru, dan pengajar bagi murid-muridnya.
Pada tahun 2019, di tengah kesibukannya sebagai pengemudi ojol, Bunda Meta memutuskan untuk kuliah di Universitas Al-Gazali Bulukumba demi mengejar cita-citanya. Nggak main-main, ia lulus dengan predikat cum laude.
Kepada kumparanWOMAN, Bunda Meta menuturkan beratnya tantangan yang dihadapi setiap hari. Sepulang dari sekolah, ia langsung tancap gas untuk ngojol, tak jarang hingga larut malam. Mulai dari penumpang yang bikin jengkel, hingga kendala teknis mesin motor sudah dihadapi.
“Biasa juga tiba-tiba motor saya kehabisan bensin karena saya keasyikan nge-trip sehingga lupa SPBU. Pas ada pesanan, saya kehabisan bensin, terpaksa cari Pertamini (bensin eceran),” ungkap Bunda Meta.
ADVERTISEMENT
Namun terkadang, ada masalah yang tak bisa dituntaskan sendirian. Di sinilah indahnya persahabatan tiba. Komunitas Mitra Driver perempuan siap siaga, saling membantu dan mengawasi saat mengaspal. Satu lagi kekuatan perempuan yang tercermin dari fenomena ini, yakni solidaritas.
Lena Susanti, seorang Mitra Driver GrabCar mengungkap, teman-teman di komunitas driver tidak pernah ragu membawa bala bantuan ketika mobilnya bermasalah saat berkendara membawa penumpang.
“Alhamdulillah kalau masalah itu, kita ada grup komunitas. Jadi, kalau ada kendala soal mobil—dulu mobil saya sering ada kendala, sering mogok di jalan. Radiator kek, ban kek. Jadi kalau ada masalah, tinggal komunikasi di grup. Mereka langsung meluncur,” papar Lena.
Ternyata, kemampuan problem-solving yang baik juga menjadi senjata bagi Ria Andriana, Mitra Merchant GrabFood di Jakarta. Programer yang banting setir menjadi pengusaha kuliner ini mengaku, skill inilah yang membantu dia beradaptasi dengan jalan karier barunya itu.
ADVERTISEMENT
Ia awalnya menjalani bisnis Street Sushi sebagai sampingan belaka, mendukung pekerjaan freelance yang ia lakukan. Namun, Ria telanjur “menyebur” terlalu dalam di dunia bisnis makanan dan jatuh cinta dengan prosesnya.
Meskipun tidak memiliki ilmu bisnis yang mendalam, Ria berhasil membangun kesuksesan lewat kekuatannya—yang ia dapatkan dari kemampuan pemrograman, yakni problem-solving.
Problem-solving tidak selamanya soal teknis. Ria mengaku, salah satu masalah yang ia hadapi ketika banting setir adalah rasa minder; dulu duduk di depan komputer, kemudian jadi mengurus dapur dan mengelap meja.
Namun, ia memiliki cara sendiri untuk menyelesaikan masalah di dalam dirinya tersebut. Ia mengubah rasa mindernya menjadi rasa rendah hati alias humbling.
“Jadi, ada rasa minder. Tapi, kemudian itu bikin jadi humbling bahwa memang ternyata mencari uang itu susah. Orang-orang yang tiap hari kerjanya harus keluar, dalam statusnya sedang ada di tempat makan gitu … aku jadi lebih menghargai usaha untuk membuat sebuah usaha. (Membangun usaha) itu ternyata susah banget,” ucap Ria.
Tidak hanya di jalanan, kecantikan pada kekuatan juga tercermin pada kepemimpinan perempuan di kantor Grab Indonesia. Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengungkapkan bahwa ia memiliki kekaguman tersendiri bagi perempuan yang ulet dan memiliki kapabilitas.
ADVERTISEMENT
Bagi Neneng, itulah bentuk kekuatan yang memancarkan kecantikan pada perempuan; bagaimana seorang perempuan bisa memainkan berbagai peran dalam hidup dengan tekad yang kuat.
“Saya mendefinisikan kekuatan sebagai kecantikan perempuan. Pertama-tama kalau perempuan itu ulet dan saya juga melihat itu dari kapabilitas perempuan tersebut. Misalnya, bagaimana ibu rumah tangga itu merupakan satu karier yang berat; bagaimana dia membesarkan anak, dan juga sebagai istri dari suaminya. Itu management-nya sulit sekali,” ungkap perempuan yang memimpin kemudi Grab Indonesia sejak 2019 ini.
Kekuatan perempuan menciptakan spiritful glow
Jajaran pimpinan Grab yang didominasi oleh perempuan juga memiliki definisi masing-masing tentang bagaimana kekuatan mereka bisa menjadi sumber kecantikan. Bagi Director of GrabMart, Anindita Rangkuti, kekuatan mampu melahirkan kepercayaan diri seorang perempuan, atau yang Anindita sebut sebagai spiritful glow.
ADVERTISEMENT
“Aku percaya kecantikan perempuan itu terpancar dari kepercayaan diri, dari confidence yang dia punya terhadap dirinya sendiri. Aku percaya bahwa kepercayaan diri itu keluar ketika seorang perempuan atau siapa pun itu melakukan dan memperjuangkan sesuatu yang dia percaya,” paparnya kepada kumparanWOMAN.
Bicara tentang kekuatan perempuan yang unik, ada ragam cerita menarik yang muncul. Director of Territory Jabo & ID Central Operations Grab Indonesia, Iki Sari Dewi, mengungkapkan bahwa salah satu kekuatan yang ia miliki adalah keahlian dalam memecahkan masalah alias problem-solving. Baginya, kemampuan ini sangat berguna di kehidupan profesional maupun pribadinya sebagai seorang ibu.
“Contohnya, saya banyak meeting di luar, dari pagi sampai malam. Saya harus berpikir, ‘Nanti anak saya makannya bagaimana?’ Itu harus di-planning. Jika ada kebutuhan yang kurang, sudah bisa saya rencanakan di hari sebelumnya. Skills itu terpakai sekali di kehidupan sebagai working moms,” ungkap Iki.
Ada kekuatan perempuan di balik lahirnya Grab
Grab Indonesia menjadi salah satu perusahaan teknologi dengan jumlah pemimpin perempuan yang besar. Bahkan, Grab Indonesia memiliki rasio kepemimpinan perempuan yang tinggi, yaitu di angka 50%. Hadirnya jajaran perempuan di posisi krusial ini tentunya beralasan kuat, yang salah satunya dimulai dari latar belakang pendirian Grab sendiri.
ADVERTISEMENT
Tan Hooi Ling, Co-Founder Grab, membangun perusahan superapp ini berawal dari kekhawatirannya saat menaiki taksi di malam hari. Berkat keinginan untuk menciptakan opsi transportasi yang lebih aman—terutama bagi perempuan—Tan Hooi Ling akhirnya mendirikan Grab bersama Anthony Tan pada 2012 silam.
Dengan latar belakang ini, keberadaan perempuan di jajaran C-Level Grab menjadi sangat penting. Ditambah 70 persen transaksi Grab Indonesia dilakukan oleh perempuan. Jumlah Mitra Merchant perempuan juga mendominasi, pun dengan jumlah Mitra Driver yang besar.
Hal ini menjadi bukti nyata pentingnya kekuatan perempuan sebagai pemimpin dalam melahirkan inovasi yang bermanfaat.
“Mengapa jadi penting apalagi di posisi leadership? Supaya kita bisa lebih peka terhadap tantangan yang dihadapi oleh penumpang kita, Mitra Driver kita, Mitra Merchant kita yang perempuan. Itu kenapa penting bagi Grab Indonesia untuk mempertahankannya” jelas Mayang Schreiber, Chief Communications Officer, Grab Indonesia, saat menyinggung pentingnya perempuan duduk di kursi kepemimpinan.
ADVERTISEMENT
Kekuatan perempuan mendorong inovasi teknologi Grab
Pada akhirnya, kepemimpinan perempuan mendorong Grab Indonesia berinovasi untuk menghadirkan layanan yang ramah perempuan, baik untuk pengguna maupun mitra.
Neneng Goenadi menekankan, Grab beroperasi dengan menjunjung tinggi inklusivitas, baik terhadap perempuan maupun penyandang disabilitas. Contohnya, Grab Indonesia menghargai hak mitranya untuk memilih.
“Untuk perempuan, yang kami lakukan adalah para driver perempuan bisa memilih apakah dia mau atau nyaman untuk mengantarkan penumpang, atau dia hanya nyaman mengantarkan makanan atau mengantarkan barang. Mereka bisa memilih,” papar Neneng.
Grab Indonesia juga menyorot keamanan Mitra Driver dan penumpang perempuan dengan menghadirkan berbagai fitur keamanan. Ada fitur “Bagikan Informasi Perjalanan”, di mana orang-orang terdekat bisa melihat detail Mitra Driver dan melacak perjalanan yang sedang berlangsung; “Kontak Darurat”, yang mana penumpang bisa mendaftarkan tiga nomor telepon yang akan menerima pesan otomatis ketika Tombol Darurat ditekan; hingga “Audio Protect”, teknologi perekaman suara antara penumpang dan pengemudi selama perjalanan berlangsung yang bertujuan untuk menjaga penumpang dari insiden kurang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Grab Indonesia juga menyediakan Layanan Konseling untuk pengemudi atau penumpang yang mengalami kekerasan seksual saat perjalanan. Untuk ini, Grab Indonesia bekerja sama langsung dengan Komnas Perempuan dan organisasi-organisasi profesional lainnya.
Tentunya, layanan-layanan Grab Indonesia ini lahir berkat kontribusi kekuatan perempuan. Keuletan, empati, resiliensi, dan kemampuan problem-solving yang mumpuni, dipadukan dengan pemahaman akan pengalaman perempuan, mendorong Grab Indonesia untuk menjadi platform andalan bagi para konsumen, termasuk perempuan Indonesia.
Dengan semua bukti kekuatan perempuan yang membawa perubahan besar bagi masyarakat, tak salah lagi jika kita bilang bahwa kekuatan adalah simbol kecantikan perempuan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia. Simak kisah menarik lainnya seputar perempuan dan isu multiperan melalui topik #PerempuanSemua .
ADVERTISEMENT