Darurat Sampah Plastik, Kanada Larang Penggunaan Plastik

13 Juni 2019 14:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
sedotan plastik Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
sedotan plastik Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Keberadaan sampah plastik semakin mengancam kehidupan laut. Menurut laporan PBB pada tahun lalu, lebih dari 60 negara telah mengambil langkah untuk mengurangi sampah plastik. Salah satunya adalah Kanada, yang memiliki garis pantai 151.019 mil (terpanjang di dunia) ikut andil dalam mengurangi polusi plastik.
ADVERTISEMENT
Dilansir New York Times, Kanada akan melarang penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan alat makan yang terbuat dari plastik. Larangan tersebut akan dilakukan pada 2021 mendatang.
Perdana Menteri Justin Trudeau mengumumkan rencana itu pada Senin (11/6) di sebelah danau Cagar Alam Gault, Kanada. Trudeau mengatakan masalah sampah tidak bisa dibiarkan, sudah cukup melihat taman dan pantai ditutupi dengan plastik. Kita sudah banyak melihat gambar biota laut mati karena sampah.
“Sejujurnya, sebagai seorang ayah sulit untuk menjelaskan ini kepada anak-anak saya. Bagaimana Anda menjelaskan paus mati di pantai di seluruh dunia, perut mereka penuh dengan kantong plastik?,” ucapnya seperti dikutip National Geographic.
“Ini akan menjadi langkah besar, kami akan melakukan ini pada 2021,” tutup Trudeau
ADVERTISEMENT
Berdasarkan The World Economic Forum, sebanyak 90 persen plastik berakhir di laut yang berasal dari 10 sungai besar. Dan saat ini, ada 50 juta ton plastik di dunia. Menurut pakar lingkungan, kantong plastik dapat terurai dengan memakan waktu berabad-abad lamanya.
Pada bulan Maret lalu, parlemen Uni Eropa melarang 10 jenis plastik sekali pakai yang sering ditemukan di pantai-pantai Eropa. Selain itu, Uni Eropa menargetkan sebanyak 90 persen sampah botol plastik dapat terdaur ulang pada 2029.