news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dianggap Hina Kaum Sikh, Turban Rp 11 Juta Milik Gucci Kembali Dikecam

17 Mei 2019 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi Indy Turban Gucci. Foto: Filippo Monteforte/ AFP
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Indy Turban Gucci. Foto: Filippo Monteforte/ AFP
ADVERTISEMENT
Pada 2018 lalu, koleksi Indy Turban berwarna biru milik Gucci mendapat kecaman lantaran dipakai model berkulit putih saat berjalan di fashion show Fall 2018.
ADVERTISEMENT
Beberapa warganet yang menganut kepercayaan Sikhisme mengungkapkan protesnya melalui media sosial. Menurut mereka seharusnya rumah mode asal Italia ini menggunakan model berkulit coklat untuk mengenakan turban tersebut karena dianggap lebih relevan dengan masyarakat India penganut Sikhisme.
Namun tampaknya, reaksi awal tersebut tidak terlalu digubris oleh Gucci. Pasalnya, beberapa waktu lalu pengguna media sosial kembali melihat turban tersebut dijual di toko online Nordstrom dengan harga 790 dolar AS atau sekitar Rp 11 jutaan.
Koleksi Indy Turban Gucci. Foto: Filippo Monteforte/ AFP
Warganet kembali mengungkapkan kekecewaan mereka lewat Twitter. Kali ini Gucci dianggap tidak memahami makna penting dari turban itu sendiri karena barang sakral tersebut diperlakukan seperti aksesori atau topi. Indy Turban tersebut memang memiliki bentuk persis seperti hiasan kepala dari Sikh atau penganut kepercayaan Sikhisme, agama monoteistik yang berasal dari abad ke-15 di wilayah Punjab, India.
ADVERTISEMENT
“Dear Gucci, Turban Sikh bukanlah aksesori terbaru untuk model berkulit putih, tetapi sebuah barang kepercayaan yang digunakan untuk berlatih sebagai Sikh. Model kalian telah menggunakan Turban sebagai ‘topi’, di mana seseorang yang berlatih menjadi Sikh memakainya dengan cara mengikat rapi dan dibentuk berlipat-lipat. Menggunakan Sikh/Turban palsu adalah perbuatan terburuk daripada menjual produk Gucci palsu,” tulis pemilik akun Twitter @singhLions pada Kamis (16/5)
Tak hanya pengguna media sosial, Sikh Coalition, sebuah organisasi hak-hak sipil asal New York juga mengungkapkan ketidaksetujuan mereka atas koleksi Gucci ini.
“Turban bukan sekadar aksesori untuk menghasilkan uang, ini adalah barang agama yang dianggap sakral oleh jutaan Sikh. Banyak yang menganggap ini tidak pantas, karena mereka yang mengenakan sorban hanya untuk pakaian tidak akan menghargai makna keagamaannya secara mendalam,” begitu pernyataan dari Sikh Coalition seperti dikutip dari ELLE.
ADVERTISEMENT
Ini bukan pertama kalinya koleksi Gucci menuai kontroversi yang berkaitan dengan budaya dan ras. Sebelumnya, koleksi sweater balaclava Gucci dianggap melecehkan masyarakat kulit hitam. Untuk mengatasinya, pihak Gucci menyatakan permohonan maaf dan membuat program Gucci Changemakers yang bertujuan untuk mendukung perubahan dalam industri fashion menjadi lebih inklusif lewat aksi nyata masyarakat.