Didiet Maulana

Didiet Maulana Jelaskan 8 Langkah Memulai Bisnis Fashion untuk Pemula

27 Oktober 2020 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desainer Didiet Maulana dalam acara Festival UMKM kumparan Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desainer Didiet Maulana dalam acara Festival UMKM kumparan Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Festival Usaha Milik Kaum Milenial (Festival UMKM) yang diadakan kumparan sudah memasuki hari kedua. Tentunya, kegiatan dan narasumber yang dihadirkan kali ini tidak kalah menarik dengan acara yang telah dilangsungkan di hari pertama pada Senin (26/10) kemarin.
ADVERTISEMENT
Di hari kedua ini, kumparan mengundang desainer Didiet Maulana sebagai salah satu pembicara dalam webinar bertemakan Cara Memulai Bisnis Fashion untuk Milenial. Sebagai entrepreneur mentor dan founder IKAT Indonesia, Didiet membagikan beberapa ilmu berbisnis fashion untuk membantu kamu yang ingin memulai usaha.
Desainer Didiet Maulana dalam acara Festival UMKM kumparan Foto: kumparan
Ada 8 langkah yang disebutkan Didiet Maulana dalam sesi webinar kali ini, salah satunya adalah mengidentifikasi apa yang menjadi alasan kamu memilih bisnis brand fashion dan apakah kamu memang mempunyai impian tersebut atau hanya sekadar mengikuti orang lain yang sudah menjalankan bisnis terlebih dulu.
Untuk penjelasan selengkapnya, simak beberapa langkah bisnis fashion berikut ini menurut entrepreneur mentor dan founder IKAT Indonesia, Didiet Maulana.

1. Identifikasi alasan memilih brand fashion

Ilustrasi Perempuan di Dunia Bisnis Foto: Shutterstock
Untuk memulai bisnis, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi alasan mengapa kamu memilih sebuah brand. Apakah kamu ingin memulai bisnis fashion karena memang berangkat dari keinginan pribadi atau hanya sekadar mengikuti orang lain?
ADVERTISEMENT
Didiet menyarankan untuk membuat daftar alasan di balik pilihan brand tertentu, kemudian sebutkan apa yang kamu harapkan dari bisnis yang hendak dijalani ini. Jangan lupa juga untuk membuat visi utama dari brand yang hendak kamu buat.

2. Tentukan gaya brand yang ingin dibuat

Tips berbinis fashion. Foto: Shutetrstock
Langkah kedua, kamu perlu menentukan gaya dari brand yang dibuat. Misalnya, kamu tertarik untuk menjalankan bisnis fashion khusus baju rumahan, pakaian pria, ataupun pakaian perempuan. Dengan demikian gaya brand kamu bisa menjadi lebih spesifik dan juga terarah.
Nah, setelah menentukan apa yang ingin kamu tampilkan, kini saatnya untuk membuat nama brand yang bisa mewakili gaya tersebut.

3. Identifikasi target pasar

Dalam menjalankan bisnis, kamu perlu menentukan siapa yang akan menjadi target pasar dari brand tersebut lalu perbanyaklah melakukan riset. Misalnya kamu ingin membuat brand fashion untuk milenial, maka cari tahu seperti apa kebiasaan generasi tersebut dan apa yang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
Didiet mengatakan jangan sampai produk yang kamu tawarkan tidak sesuai dengan target pasar, misalnya harga terlalu mahal sehingga sulit dijangkau oleh milenial.

4. Buat perencanaan bisnis

Ilustrasi perencanaan bisnis. Foto: Shutterstock
Membuat bisnis tentunya tidak lepas dari perencanaan yang detail. Selain mengetahui visi dan target pasar, kamu juga harus tahu teknik marketing yang tepat agar produk dan brand kamu bisa tersampaikan dengan baik ke calon pelanggan.
Melansir dari The Balance, strategi promosi dalam marketing plan harus mampu menggambarkan seperti apa unique selling proposition (USP) yang ingin kamu sampaikan pada calon pelanggan. USP ini nantinya akan menjadi penentu apakah layanan dan produk kamu memiliki sesuatu yang spesial dan berbeda dari pesaing yang ada.

5. Tentukan sumber daya

Ilustrasi bisnis bersama rekan Foto: Shutterstock
Bisnis fashion membutuhkan supplier atau sumber daya agar usaha kamu bisa terealisasi dengan baik. Salah satunya adalah kamu perlu mencari tahu, kira-kira bahan untuk pakaian yang ingin diproduksi diperoleh dari mana dan siapa yang akan melaksanakan tahap produksinya. Bahan tersebut meliputi kain, kancing, zipper, hingga benda-benda kecil lainnya yang biasa dipakai untuk membuat baju.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu harus menentukan apakah produksinya akan menggunakan in house team atau outsource team. In House team adalah orang yang harus kamu gaji setiap bulan untuk melakukan proses produksi sedangkan outsource team berarti menggunakan jasa pihak luar dan menjalin kerja sama.

6. Membuat brand positioning

Melansir dari The Branding Journal, brand positioning adalah cara membangun citra perusahaan agar berbeda dari brand yang sudah beredar di pasar. Dengan kata lain, kamu harus membuat brand tersebut tidak sama dengan pesaing, serta bagaimana caranya agar merek ini boleh diingat oleh pelanggan.
Adapun cara yang perlu dilakukan untuk brand positioning menurut Didiet Maulana, yaitu kamu harus membuat competitor review. Tentukan siapa yang menjadi kompetitornya, berapa harga produk yang dijual brand kompetitor, serta seperti apa strategi promosi yang mereka terapkan
ADVERTISEMENT

7. Tentukan platform yang digunakan

Ilustrasi platform. Foto: Shutter Stock
Langkah memulai bisnis fashion yang tak kalah penting adalah menentukan platform penjualan. Apakah kamu berencana menjual produk secara offline atau melalui media digital?
Tentunya setiap platform punya strategi promosinya masing-masing yang perlu kamu identifikasi. Namun, di era pandemi banyak aktivitas dilakukan secara online sehingga kamu perlu memikirkan bagaimana caranya bertahan atau membuat bisnis di masa seperti ini agar tidak kalah saing dengan brand lain.

8. Ketahui cara mempertahankan bisnis

Tips berbinis fashion. Foto: Shutetrstock
Langkah terakhir berbisnis fashion versi Didiet Maulana adalah ketahui cara mempertahankan bisnis kamu. Memastikan usaha kamu memiliki umur yang panjang dan bisa terus berkembang, tentunya akan menjadi sebuah tantangan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu bisnis ini tetap bertahan adalah biasakan rajin melakukan evaluasi setiap bulannya, apakah yang kamu harapkan sudah sesuai dengan kenyataannya.
ADVERTISEMENT
“Kalian harus evaluasi apakah angka sales yang diinginkan sesuai dengan actual-nya dan apakah branding yang diinginkan sesuai dengan kenyataannya,” jelas Didiet Maulana dalam webinar Festival UMKM hari kedua, Selasa (27/10).
Selain itu, kamu juga harus bersikap terbuka dengan kritikan dan jangan mudah sedih bila mendapat respons negatif karena itu bisa menjadi masukan yang berharga untuk kelangsungan bisnis kamu.
Bagaimana Ladies, siap memulai bisnis di bidang fashion?
Penulis: Adinda Cindy Lapod
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten