Digelar Virtual, IFW 2020 Kolaborasi dengan Jakarta Fashion Hub

26 Oktober 2020 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) Poppy Dharsono saat memberikan keterangan pers di Jakarta Fashion Hub. Foto: Dok. Asia Pasific Rayon
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) Poppy Dharsono saat memberikan keterangan pers di Jakarta Fashion Hub. Foto: Dok. Asia Pasific Rayon
Setelah sempat ditunda, salah satu pagelaran busana terbesar Tanah Air, Indonesia Fashion Week (IFW) akhirnya akan dihelat pada 14-15 November 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini IFW diselenggarakan secara virtual karena pandemi COVID-19.
Pada IFW 2020, untuk kedua kalinya kebudayaan khas Kalimantan menjadi highlight utama gelaran fesyen ini. Menurut Presiden IFW sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy Dharsono, tema ‘Treasure of the Magnificent Borneo’ diangkat karena Kalimantan sebenarnya memiliki keanekaragaman budaya yang belum sepenuhnya terekspos.
“Bertahun-tahun kita fokus ke Sumatera ada jumputan, tapis, songket, or Jawa seperti batik, ikat, Bali, NTT, tapi sepertinya Kalimantan jarang dilihat. Jadi dua tahun ini kita ingin garap karena ternyata di sana ada tiga suku yaitu Banjar, Dayak, dan Kutai, yang ketiga-tiganya memiliki keunikan di dalam budayanya tapi bisa bersatu dan ketiganya memiliki hasil seni yang berbeda-beda. Maka kami juga menggandeng organisasi yang selalu membantu perempuan Dayak untuk berkreasi,” ungkap Poppy kepada kumparan melalui Zoom (23/10).
Meski diselenggarakan secara virtual, tahun ini IFW 2020 tetap digelar meriah dengan menghadirkan 63 desainer Indonesia yang masing-masing akan menampilkan lima koleksinya. Untuk itu, Jakarta Fashion Hub dipilih sebagai lokasi fashion show virtual tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Berlokasi di Jalan Teluk Betung No. 33 Jakarta Pusat, Jakarta Fashion Hub dipilih karena memiliki fasilitas lengkap sebagai sebuah ruang kolaboratif bagi para fashion enthusiast, desainer, hingga pemilik bisnis fesyen untuk terus menggali potensi dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam menciptakan produk mode asli buatan Indonesia.
“Dan saya kira Jakarta Fashion Hub bisa jadi salah satu hub fashion karena tempatnya benar-benar di tengah kota. Kita jadi tahu ada tempat bagus ini,” ujar Poppy.
Diresmikan pada Agustus lalu, JFH diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri fesyen dan tekstil yang berkelanjutan Indonesia. Berbagai fasilitas ditawarkan untuk mendorong kreativitas para penggiat mode berupa ruang diskusi, area workshop, area pameran, area serbaguna, hingga studio foto.
Berbagai fasilitas untuk menunjang kreativitas tersedia di Jakarta Fashion Hub. Foto: Dok. Asia Pasific Rayon.

Fesyen Berkelanjutan jadi Fokus Utama

Tetap digelarnya IFW di tengah bayang-bayang pandemi bukanlah tanpa alasan. Tidak hanya wadah untuk memperkenalkan industri fesyen dari brand-brand lokal yang menjunjung budaya asli Indonesia, tapi juga sebagai solusi bagi para pengrajin dan UMKM agar tetap bisa bertahan di situasi saat ini.
“Dalam keadaan pandemi, semua kegiatan fesyen yang mana berhubungan dengan fabric textile harus di-support, karena intinya untuk membangun industri fesyen di Indonesia harus ada kerjasama dari semua komponen, baik pabrik tekstil, printing-nya, desainer, komponen itu harus dijadikan satu,” tambahnya.
Poppy juga menambahkan, di balik pandemi yang memberi pukulan besar bagi berbagai industri, kondisi saat ini juga memberi hikmah bagi manusia untuk lebih berhati-hati dan peduli. Tidak hanya pada sesama, namun juga lingkungan sekitar.
Hal ini pun dituangkan melalui kerjasama antara IFW 2020 dengan Asia Pacific Rayon (APR). Asia Pacific Rayon merupakan produsen viscose rayon dengan produk yang dihasilkan bersifat mudah terurai (biodegradable), dapat diperbaharui dan diproduksi dengan pengelolaan yang bertanggung jawab. Produsen rayon terintegrasi ini juga memiliki komitmen hanya menggunakan bahan baku yang yang dikelola secara berkelanjutan, sejalan dengan tren sustainable fashion yang kian semarak.
Melalui kolaborasi tersebut, Poppy nantinya akan memamerkan 5 koleksi berbahan dasar viscose-rayon APR di Jakarta Fashion Hub dalam gelaran Indonesia Fashion Week.
Contoh koleksi berbahan baku serat rayon hasil kolaborasi Asia Pacific Rayon dengan label fashion Bateeq baru-baru ini. Foto: Dok. Asia Pasific Rayon.
"Saya tahu rayon dari 40 tahun lalu di batik, tapi hanya itu satu jenis. Saya surprise dan kagum, by technology, rayon sudah bisa menciptakan segala macam jenis kategori tekstil yang dibutuhkan industri fesyen. Kami akan selalu mempromosikan produk dalam negeri, kenapa kita harus impor, supaya devisa kita dapat diputar di dalam negeri juga,” pungkasnya.
Poppy berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti di IFW 2020, namun juga bisa ikut berkolaborasi di event selanjutnya. Dengan begitu, selain menambah variasi dalam dunia mode, adanya kerjasama ini juga dapat menambah referensi sekaligus memudahkan para desainer untuk mencari bahan baku tekstil tanpa perlu keluar negeri.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Asia Pacific Rayon.