Dinilai Terlalu Ekspos Tubuh Perempuan, Desain Seragam Olimpiade Nike Dikritik

17 April 2024 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Altet dari AS berpose saat peresmian perlengkapan atletik baru dari Nike.  Foto: Stephanie Lecocq/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Altet dari AS berpose saat peresmian perlengkapan atletik baru dari Nike. Foto: Stephanie Lecocq/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum lama ini Nike memamerkan desain kostum Olimpiade Paris 2024 untuk tim Amerika Serikat (AS). Acara ini berlangsung di Paris yang jadi tuan rumah ajang olahraga empat tahunan itu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, desain baru ini, terutama untuk kostum perempuan, menuai kritikan dari sejumlah atlet. Tak cuma itu, penggemar juga menilai desain kostum Olimpiade buatan Nike dinilai menjurus ke seksisme. Sebab modelnya terlalu mengekspos tubuh perempuan.
Kritikan ini bermunculan usai media Citius Magazine mengunggah foto kostum perempuan dan laki-laki yang dipajang pada maneken. Kostum bernuansa biru dan merah itu punya model singlet dan celana ketat pendek untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan modelnya seperti bathing suit.
Meski sekilas tampak biasa, namun jika dilihat lebih detail, bathing suit itu punya potongan minim di area selangkang. Jika dikenakan, tentu kostum itu bisa mengekspos area intim pemakainya.
Saat diperagakan di Paris oleh atlet lari AS, Anna Cockrell , kostumnya berupa sport bra dan bawahan mirip celana dalam.
ADVERTISEMENT
Perdebatan pun bermunculan. Banyak yang mempertanyakan, apakah Nike tak peduli dengan fungsionalitas tapi justru berusaha menseksualisasi para atlet?
Kepada Reuters, pelari halang rintang AS Colleen Quigley menyebut kostum tersebut tak dibuat untuk mengedepankan performa.
“Baju-baju itu jelas tidak dibuat untuk performa,” pungkasnya seperti dikutip dari Reuters.
Ada juga atlet yang berkomentar bahwa kostum pada maneken itu tampak normal karena tak dipakai bergerak. Bahkan pelompat jauh Tara Davis-Woodhall juga ikut berkomentar bahwa bisa jadi area intimnya akan terlihat ketika tanding.
Melihat adanya kontroversi yang meluas, pihak Nike memberikan keterangan resmi kepada ABC News. Mereka menyebut bahwa kostum tim AS memiliki banyak model. Atlet bisa bebas memilih mau mengenakan yang mana.
Pihak Nike juga menjelaskan untuk kostum tim track & field telah disesuaikan dengan kebutuhan tiap bidang, bentuk dan ukuran tubuh, serta mengedepankan performa, dan kenyamanan.
Kostum kontingen AS untuk Olimpiade 2024 karya Nike. Foto: Stephanie Lecocq/Reuters
Wakil Presiden Nike Sport Research Lab Matthew Nurse mengeklaim bahwa perusahaannya telah berkonsultasi dengan sekitar 5.000 atlet saat mempersiapkan kostum untuk tim AS.
ADVERTISEMENT
Saat bicara soal kostum atlet perempuan di berbagai ajang olahraga, seringnya memang tak jauh dari kontroversi. Ini terjadi karena tak sedikit kostum yang didesain semakin terbuka untuk perempuan.
Sejalan dengan itu, atlet dan pencinta olahraga juga tak ragu menyuarakan pendapat atau melakukan aksi protes. Pada Olimpiade Tokyo 2020, tim senam putri Jerman sengaja mengenakan bodysuit panjang sebagai bentuk perlawanan terhadap seksualisasi dalam bidang olahraga tersebut.