Drama dan Skandal Keluarga Kerajaan Inggris di Balik Megahnya Istana Kensington

2 Juni 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istana Kensington Foto: AFP/Joel Ford
zoom-in-whitePerbesar
Istana Kensington Foto: AFP/Joel Ford
ADVERTISEMENT
Bicara mengenai drama keluarga kerajaan Inggris memang tak ada habisnya. Ada saja kisah-kisah dari keluarga kerajaan tersebut yang menarik perhatian publik, tak hanya di negara itu sendiri, namun juga di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Jika dulu drama kisah cinta Pangeran Charles dan Puteri Diana sempat menyita perhatian dunia selama bertahun-tahun, saat ini yang jadi perhatian adalah kisah seputar pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Memang, publik tak bisa tahu apa yang sebetulnya terjadi di balik kehidupan glamor para anggota kerajaan tersebut, karena mereka tak pernah benar-benar membeberkan apa yang sebetulnya terjadi. Kebanyakan cerita bersumber dari sumber-sumber yang tak mau disebutkan namanya.
Baru-baru ini, muncul lagi sebuah buku yang menceritakan berbagai kisah yang terjadi di dalam Istana Kensington. Buku berjudul Kensington Palace: An Intimate Memoir From Queen Mary To Meghan Markle ini ditulis oleh Tom Quinn yang mengumpulkan sumber dari mantan staf yang pernah bekerja di istana tersebut.
ADVERTISEMENT
Buku tersebut bercerita mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam Istana Kensington Palace, istana yang terkenal dengan kediaman Putri Diana dan saat ini menjadi kediaman resmi Pangeran William dan Kate Middleton.
Ada kisah pernikahan adik Ratu Elizabeth, Princess Margaret dan suaminya yang selalu diwarnai pertengkaran, Putri Diana yang sering berjemur telanjang dan kekasihnya yang harus sembunyi-sembunyi, atau Meghan Markle yang disebut pernah berteriak pada staf Kate Middleton yang menyebabkan perang dingin antara mereka.
Lalu apa saja drama-drama keluarga kerajaan yang terjadi di dalam Istana Kensington yang dirangkum oleh Tom Quinn? berikut beberapa di antaranya yang ia tulis untuk Daily Mail.
Pertengkaran tiada henti antara Princess Margaret dan suaminya, Lord Snowdown
Princess Margaret dan suaminya Earl of Snowdon dalam sebuah acara pada tahun 1965. Foto: Wikimedia Commons
Adik satu-satunya Ratu Elizabeth II, Princess Margaret menikah dengan Antony Armstrong Jones atau kemudian dikenal dengan Earl of Snowdon pada 1969. Pernikahan mereka adalah pernikahan anggota keluarga kerajaan Inggris pertama yang disiarkan televisi.
ADVERTISEMENT
Princess Margaret dikenal sebagai anggota keluarga kerajaan yang kontroversial pada masanya, begitupun pernikahannya dengan Earl of Snowdon. Setelah menikah mereka dikenal sebagai pasangan paling glamor di Inggris. Namun setelah sempat mengalami pernikahan yang bahagia selama beberapa tahun, pasangan ini mulai dilanda masalah, dan baik Earl of Snowdon dan Princess Margaret, masing-masing diketahui sering berselingkuh.
Selama pernikahan itu, pelayan istana kerap mendengar pertengkaran yang hebat antara pasangan ini. Princess Margaret juga sering terdengar mengucapkan kata-kata kasar pada suaminya. “Cukup membuat kaget mendengar adik dari ratu Inggris mengucapkan kata-kata kotor,” cerita Ron (bukan nama sebenarnya), seorang pelayan di Istana Kensington yang diwawancara untuk penulisan buku ini.
Princess Margaret, adik Ratu Elizabeth II. Foto: Wikimedia Common
“Biasanya mereka bertengkar untuk memamerkan pasangan selingkuh mereka masing-masing,” lanjutnya lagi. “Suatu kali saya mendengar bahwa sang putri mengatakan bahwa ia tidur dengan seorang laki-laki, dan kemudian saya dengar Earl Snowdon mengatakan bahwa ia juga tidur dengan laki-laki tersebut.”
ADVERTISEMENT
Ya, memang bukan rahasia lagi bahwa Earl of Snowdon dikenal menyukai perempuan dan laki-laki.
Pasangan ini kemudian bercerai pada 1978. Setelah ituPrincess Margaret diketahui seringkali mengadakan pesta-pesta heboh bersama komunitas seniman Inggris yang eksentrik.
Putri Diana yang hobi berjemur telanjang
Putri Diana. Foto: Tim Graham/Getty Images
Ketika Pangeran Charles dan Putri Diana menikah pada 1981, mereka kemudian tinggal di Istana Kensington, di apartemen 8 dan 9. Apartemen ini adalah tempat di mana Diana mengalami masa-masa berat dalam hidupnya, termasuk beberapa upaya bunuh diri.
Menurut seorang mantan pelayan Kensington, pernikahan mereka memang sudah tidak bahagia dari awal. “Ada cerita bahwa Charles dan Diana sempat hidup bahagia di istana ini, setidaknya pada awal-awal pernikahan mereka. Tapi sebetulnya kami sudah bisa mendengar mereka bertengkar sejak pertama kali mereka pindah,” kata pelayan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tapi kami diinstruksikan untuk pura-pura tidak tahu mengenai hal tersebut dalam kondisi apapun. Jadi jika saya mendengar mereka sedang bertengkar, saya akan menunggu diam dulu di koridor. Baru setelah itu reda, saya berani untuk mengetuk pintu.”
Setelah Charles keluar dari Istana Kensington pada 1992, Diana merasa sangat lega, karena ia merasa bahagia tinggal di istana tersebut dan merasa bahwa itu adalah rumahnya sendiri. Diana diketahui tetap tinggal di sana hingga kematiannya pada 1997.
Putri Diana bersama putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, di Istana Kensington. Foto: Getty Images/Tim Graham
Selama masa sejak ia bercerai dari Charles, Diana dikabarkan menjalani kehidupan yang naik turun dalam apartemen tersebut.
Kadang ia bertingkah seperti gadis sekolah yang nakal. Ia sering mengelabui staf keamanan dengan pergi keluar diam-diam tanpa memberi tahu petugas, sehingga mereka pun kalang kabut mencari sang putri.
ADVERTISEMENT
Biasanya Diana akan menyamar dengan pakaian tertentu agar bisa berjalan-jalan atau duduk bebas di taman di sekitar Istana Kensington. Menurut pelayan yang bekerja padanya, Diana kadang terlihat mengobrol dengan pengunjung taman, namun mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang mengobrol dengan Putri Diana.
Putri Diana pakai sweater Virgin America. Foto: JOHNNY EGGITT/AFP/Getty Images
Tetapi salah satu kebiasaan kontroversial Diana yang sering membuat ‘kepanikan’ di istana tersebut adalah hobinya berjemur dalam keadaan telanjang. Menurut para pelayannya, Diana seringkali berpikir bahwa di sana ia betul-betul menjalani kehidupan yang penuh privasi, padahal sebetulnya tidak selalu begitu.
Ada begitu banyak orang yang bekerja di lingkungan istana. Sehingga pernah suatu kali ketika ia berdiri di balkon dalam keadaan telanjang, ia berhadapan dengan dua orang pekerja bangunan yang sedang melakukan renovasi.
ADVERTISEMENT
“Walau mungkin shock, namun kedua pekerja tersebut tetap membungkuk hormat pada Diana. Mereka betul-betul sopan,” cerita seorang pelayan.
Lain waktu, ia akan melambai pada penumpang helikopter yang lewat di atas Istana. Ia berpikir bahwa pilot helikopter tidak akan melihatnya, padahal mereka seringkali dilengkapi dengan teropong dengan resolusi yang tinggi. Sehingga pelayan harus mengingatkan hal itu padanya.
Selama di istana itu pula, para pelayan akrab dengan berbagai affair dan kisah cinta Diana. Seorang pelayan bernama Winifred (bukan nama sebenarnya) mengungkapkan betapa Diana terobsesi dengan seorang art dealer bernama Oliver Hoare. Diana begitu terobsesi dengan Oliver Hoare hingga pada tahap yang agak mengganggu,” ceritanya. “Dia akan berjalan-jalan sambil menyamar di sekitar Istana Kensington untuk mencari telepon umum, di mana dia membuat ratusan telepon pada Oliver,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia lakukan karena Diana begitu marah dan cemburu karena Oliver memutuskan untuk meninggalkannya.
Selain Oliver, kekasih Diana yang juga diingat oleh pegawai istana adalah Dodi Al-Fayed. Namun Dodi adalah salah satu kekasih Diana yang paling tidak disukai oleh para staf, karena sifatnya yang kasar dan perlakuan yang buruk terhadap staf.
Putri Diana dan Dodi Al Fayed saat berada di lift Hotel Ritz Paris. Foto: dok. @a.royal.moment/ Instagram
“Diana memang sangat baik pada staf, sehingga jika Dodi bersikap buruk pada pelayan, ia akan mendatangi pelayan tersebut dan meminta maaf atas sikap Dodi.”
Perang dingin antara Kate Middleton dan Meghan Markle
Kate Middleton dan Meghan Markle dalam Armistice Day 2019. Foto: Instagram/@kensingtonroyal, sussexroyal
Ketika mereka menikah pada 2011, Pangeran William dan Kate Middleton langsung pindah ke Istana Kensington. Mereka menempati Apartemen 1 A, dan tinggal satu kompleks dengan beberapa anggota royal lainnya. Di antaranya adalah Prince dan Princess Michael of Kent, yang merupakan sepupu dari Ratu Elizabeth; Princess Eugenie yang kemudian tinggal di sana bersama suaminya Jack Brooksbank, dan tentu saja dengan Prince Harry dan Meghan Markle yang dulunya menempati cottage milik Harry.
ADVERTISEMENT
Menurut staf kerajaan, ketika Meghan pindah ke lingkungan Istanan Kensington, Kate menerima Meghan dengan hangat, dan tampaknya mereka memiliki hubungan yang baik.
“Kate bisa dibilang adalah anggota kerajaan yang paling menyenangkan. Dia tidak terlalu memusingkan berbagai aturan kerajaan dan bisa menjalaninya dengan baik dan tenang. Dia bersikap baik dan sopan terhadap staf, dan dia juga bersikap hangat pada Meghan ketika ia baru bergabung. Tapi ketegangan mulai terjadi karena Meghan pada akhirnya harus menerima kenyataan bahwa, meskipun ia seorang duchess, suaminya bukanlah seorang calon raja. Sepertinya sulit bagi Meghan untuk menerima kenyataan itu,” tutur seorang staf.
Staf tersebut menceritakan bahwa, meski Harry menikmati hidup di cottage-nya yang berukuran kecil, Meghan tak bisa menerima kondisi tersebut jika dibandingkan dengan segala hal yang dinikmati oleh Kate Middleton.
ADVERTISEMENT
Dikabarkan bahwa kadang-kadang Harry dan William harus bertemu diam-diam tanpa istri mereka karena adanya ketegangan antara Meghan dan Kate.
Lalu apa yang sebenarnya memicu Meghan dan Harry keluar dari Istana Kensington? Rumor yang beredar adalah bahwa Kate Middleton sangat marah ketika dikabarkan Meghan sempat berteriak pada staf Kate. “Seperti kebanyakan orang yang tidak terbiasa untuk berurusan dengan pelayan, Meghan menunjukkan sikap seperti diktator. Jadi di satu sisi dia ingin seperti Diana- seorang putri yang dekat dengan rakyat- tapi di sisi lain dia ingin semua orang mengikuti apa yang dia katakan,” ujar sumber tersebut
Karena itulah Meghan mendapat beberapa julukan dari para staf, seperti ‘Me-gain', 'the Duchess of Difficult', atau bahkan 'Di-2'. Di sisi lain, para staf yang bekerja di kerajaan Inggris adalah tipikal orang Inggris yang konservatif dan terbiasa bergaul dengan lingkungan aristokrat. Sehingga mereka bingung bagaimana menghadapi Meghan Markle yang berasal dari Amerika Serikat.
Kate Middleton dan Meghan Markle di Turnamen Wimbledon 2019. Foto: Getty Images/Laurence Griffiths
Meghan juga dikabarkan selalu khawatir bahwa orang-orang akan menganggap dirinya rendah karena dia berasal dari keluarga ras campuran Afrika-Amerika, dan pernah bercerai. “Memang betul ada anggota kerajaan yang memandang rendah terhadapnya, dan dia menyadari hal tersebut,” ujar sumber kerajaan tersebut. “Hal ini membuat dia kadang bereaksi berlebihan. Ini berbeda sekali dengan cara Kate yang tahu bagaimana cara berhadapan dengan anggota kerajaan.”
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sumber tersebut juga mengatakan bahwa Ratu Elizabeth sebenarnya sangat menyukai Meghan. Ia dikabarkan mulai terbuka pada orang Amerika sejak ia bertemu dengan pasangan Barack dan Michelle Obama. Ratu dikabarkan sangat senang dengan keluarga mantan presiden AS ini.