Fakta Putri Spanyol Maria Teresa yang Meninggal Karena Virus Corona

30 Maret 2020 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Maria Teresa dari Spanyol. Foto: Facebook/S.A.R. Don Sixto Enrique de Borbón
zoom-in-whitePerbesar
Putri Maria Teresa dari Spanyol. Foto: Facebook/S.A.R. Don Sixto Enrique de Borbón
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona semakin meluas ke berbagai negara dan telah menjangkit ribuan orang di seluruh dunia tanpa mengenal kasta, strata ekonomi, dan sosial. Tepat satu hari setelah Pangeran Charles dinyatakan positif corona, Putri Spanyol Maria Teresa dari Borbon-Parma dinyatakan meninggal karena virus corona.
ADVERTISEMENT
Putri Maria Teresa merupakan anggota kerajaan pertama di Spanyol, bahkan di dunia, yang meninggal karena virus corona. Melansir People, kabar soal kematian Putri Maria Teresa itu diumumkan oleh saudaranya, Pangeran Sixto Enrique de Borbon atau Duke of Aranjuez, di jejaring media sosial Facebook pada Kamis (26/3) waktu setempat.
“Pada sore hari ini, Kamis 26 Maret 2020, saudara terkasih kami Maria Teresa de Borbon-Parma dan Borbon Busset, menjadi korban virus corona COVID-19. Ia meninggal di Paris dalam usia 86 tahun,” tulis Pangeran Sixto.
Kepergian Putri Maria Teresa ini tentu memberikan duka yang mendalam bagi Spanyol dan seluruh masyarakat di dunia. Bagi Anda yang belum familiar dengan sosok Putri Maria Teresa, berikut kumparnWOMAN rangkum fakta-faktanya:
ADVERTISEMENT

1. Putri Maria Teresa tidak pernah menikah

Putri Maria Teresa lahir di Paris, Prancis pada 28 Juli 1993. Ia adalah anak dari Pangeran Xavier, Duke of Parma dan Piacenza, dan Madeleine de Borbon-Busset. Putri Maria dibesarkan di Old Bostz Castle, di Bourbonnais, Prancis dan merupakan anggota Bourbon-Parma, keluarga cabang dari Dinasti Bourbon yang menguasai Spanyol dan keturunan dari Dinasti Capetian Prancis.
Semasa hidupnya Putri Maria dikabarkan tidak pernah menikah dan juga tidak memiliki anak. Hingga saat ini, belum ada sumber yang menyebut alasan kenapa Putri Maria memilih hidup sendiri tanpa seorang pendamping.

2. Putri Maria Teresa adalah seorang Profesor

Putri Maria Teresa mengenyam pendidikan di Tours, kota barat Prancis dan memperoleh gelar doktor di Universitas Sorbonne, Prancis. Melansir People, sepupu Raja Felipe VI dari Spanyol ini menjadi seorang profesor di Universitas Sorbonne, Prancis dan Profesor Sosiologi di Madrid’s Complutense University di Madrid, Spanyol.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi seorang profesor, Putri Maria juga menjadi pendukung CIVIS (sistem universitas terbuka yang menghubungkan sekolah-sekolah di delapan negara Eropa). Putri Maria juga tertarik dengan Islam dan berusaha mempelajari Islam dalam studinya. Melansir ENews, ketertarikan terhadap Islam itu terkait dengan usahanya yang ingin mengembangkan hak-hak perempuan di negara-negara Arab.

3. Dijuluki Putri Merah

Putri Maria Teresa dikenal karena wawasannya, gaya bicaranya, serta aktivitas sosialismenya. Selain itu, ia juga sering membela hak kaum marjinal dan kelas bawah. Hal itulah yang kemudian membuatnya mendapat julukan ‘Putri Merah’.
Melansir Express UK, pada 1960 Putri Maria mendukung saudaranya Carlos Hugo dalam memperjuangkan Partai Carlist yang lebih liberal. Bahkan Putri Maria juga menghabiskan sisa hidupnya untuk meneliti dan menulis tentang Carlism, sebuah gerakan politik legitimasi Spanyol yang ingin membangun keluarganya di atas takhta negara.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai surat kabar Prancis Liberation pada 2014 silam, sang putri mengaku bahwa keluarganya tidak pernah memerintah di Spanyol. “Ayah saya berjuang sepanjang hidupnya untuk mengembalikan dinasti ke singgasananya,” ungkap Putri Maria Teresa.
----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran virus Corona. Yuk, bantu donasi sekarang!