Farica Yosafat, Pebisnis Online yang Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Corona

24 April 2020 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Farica Yosafat, Pebisnis Perempuan Penjual Perlengkapan Ibu dan Bayi di Lazada. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Farica Yosafat, Pebisnis Perempuan Penjual Perlengkapan Ibu dan Bayi di Lazada. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kian hari kondisi penyebaran virus corona kian mengkhawatirkan. Pasalnya, pandemi ini tak hanya memberikan dampak pada kesehatan, tetapi juga mempengaruhi kondisi ekonomi di berbagai negara. Hal ini menyebabkan industri bisnis mengalami banyak tantangan.
ADVERTISEMENT
Banyak bisnis lokal yang mulai menunjukkan kesulitan untuk bertahan. Bahkan belakangan ini, ada banyak public figure yang berusaha untuk menyuarakan kampanye support produk lokal supaya perekonomian tetap berjalan dengan baik.
Dampak tersebut ternyata tak hanya terjadi pada industri bisnis besar, melainkan bisnis kecil dan menengah juga menghadapi banyak tantangan di tengah pandemi ini.
Farica Yosafat, Pebisnis Perempuan Penjual Perlengkapan Ibu dan Bayi di Lazada. Foto: Dok. Istimewa
Hal ini diungkapkan sendiri oleh Farica Edgina Yosafat, pemilik bisnis online Berry Baby yang menjual perlengkapan ibu dan bayi di e-commerce Lazada. Ia mengaku meskipun bisnisnya masih bisa berjalan, namun ada banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari sulitnya mencari supplier hingga berubahnya perilaku pembeli yang membuat bisnis Farica harus beradaptasi dengan kondisi saat ini.
“Toko offline saya di alun-alun Bandung sudah tutup dari satu bulan yang lalu. Saat ini hanya melayani secara online, baik penjualan maupun pembayaran, sesuai dengan ketentuan yang ada. Kebetulan saya menjual perlengkapan sehari-hari untuk ibu dan bayi, jadi meskipun kondisi bisnis sedang tidak stabil, pasti ada saja yang mencari,” ungkap Farica kepada kumparanWOMAN.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang lebih akrab disapa Rica ini memulai bisnis di Lazada setelah ia memutuskan untuk berhenti mengajar sebagai dosen fisika di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Ia tertarik memulai bisnis online karena melihat Lazada memiliki sistem pengiriman Cash on Delivery (COD) yang bisa memudahkan ibu-ibu di daerah yang ingin membeli barang namun tak punya banyak akses.
Menurut Farica, layanan COD dari Lazada bisa memudahkan perempuan untuk mendapatkan barang yang mereka mau tanpa harus bolak-balik ke ATM untuk melakukan pembayaran. Sebab mereka bisa bayar langsung pada kurir yang datang mengantar barang.
Sejak memulai bisnis online pada 2016, Rica melihat perkembangan bisnisnya mulai berkembang pesat, ia pun punya keyakinan dan mau serius menekuni bisnis online-nya ini. Ia bahkan tak ragu meninggalkan profesinya sebagai dosen saat itu.
ADVERTISEMENT
“Dulu saya sempat menjalani dua-duanya, mengajar dan jualan online. Tapi semakin lama, pembeli semakin banyak, dan saya makin kesulitan bagi waktu. Kebetulan saat itu saya juga ada masalah pribadi yang juga membuat saya harus berhenti mengajar. Akhirnya saya memutuskan untuk fokus berbisnis online saja,” ceritanya.
Pandai memahami perilaku pembeli supaya bisnis tetap jalan
Farica Yosafat, Pebisnis Perempuan Penjual Perlengkapan Ibu dan Bayi di Lazada. Foto: Dok. Istimewa
Di tengah krisis wabah virus corona seperti sekarang ini, tak dapat dipungkiri kondisi ekonomi berbagai negara ikut terdampak, termasuk Indonesia. Hal ini juga dirasakan hingga ke sektor bisnis kecil seperti yang dijalani oleh Farica Yosafat.
Ia mengaku di masa pandemi ini ada banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Beberapa diantaranya adalah soal operasional bisnis dan persediaan barang. Rica menjelaskan bahwa saat ini ia harus membatasi waktu operasional bisnisnya demi keselamatan dan keamanan bersama.
ADVERTISEMENT
“Tantangan yang banyak saya hadapi selama pandemi ini adalah soal operasional dan persediaan barang kita. Soal persediaan barang ini sudah jelas terhambat karena berbagai masalah. Mulai dari barangnya sudah kosong, ada yang tidak mau produksi lagi, hingga material pembuatannya yang tidak tersedia,” ungkap Farica.
Selain itu, melemahnya industri bisnis saat ini juga membuat Rica terpaksa mengubur impiannya untuk memperbesar toko dan jaringan bisnisnya.
Meski begitu, Rica merupakan salah satu pebisnis perempuan yang sangat optimis. Ia percaya dengan adanya strategi bisnis yang baik, usahanya tetap akan berjalan. Oleh karena itu, saat ini ia tengah berusaha untuk mengamati perilaku pembeli. Ia juga mencoba beradaptasi dengan kondisi, serta berimprovisasi.
Usaha yang ia lakukan tersebut ternyata tidak sia-sia. Ia mengaku dua minggu belakangan ini bisnis perlengkapan bayinya justru meningkat. Menurutnya hal ini terjadi karena pembeli kini tidak lagi memikirkan harga, tapi lebih ke kualitas barang yang mereka dapat. Dan sebagai penjual, ia berusaha menyediakan semua kebutuhan pelanggannya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Rica juga berusaha untuk memanfaatkan kesempatan dan melakukan perubahan. “Jadi kalau supplier yang lama tidak bisa, saya akan terus mencari supplier baru atau bekerja sama dengan toko lain. Karena saat ini sudah eranya kolaborasi, jadi itu harus dimanfaatkan,” tegasnya.
Ia juga menyarankan agar pebisnis juga memanfaatkan jaringan bisnis mereka supaya bisnisnya bisa tetap jalan. Jika punya komunitas, tanyakan pada mereka apa yang sebaiknya bisa dilakukan saat ini.
“Kebetulan karena saya sering mengobrol dan diskusi dengan teman-teman komunitas Lazada Club, kami sering tukar pikiran. Dalam kondisi seperti sekarang, kami juga berusaha untuk melihat kondisi pasar. Misalnya kemarin banyak orang mencari hand sanitizer dan masker, nah itu kita manfaatkan dengan baik, jadi kami menyediakan itu juga. Dengan begitu bisnis juga bisa tetap bertahan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ingin perempuan punya kemampuan lebih untuk berjuang
Farica Yosafat, Pebisnis Perempuan Penjual Perlengkapan Ibu dan Bayi di Lazada. Foto: Dok. Istimewa
Seiring berjalannya waktu, bisnis Farica Yosafat kian berkembang. Ia pun memiliki keinginan untuk tidak sekadar berbisnis, tetapi juga punya tujuan yang positif. Salah satunya adalah ia ingin memberdayakan perempuan. Terutama di daerah tempatnya tinggal di Bandung.
Saat ini Farica memiliki lima karyawan dan semuanya perempuan. Mereka diberi kepercayaan untuk menangani berbagai divisi. Mulai dari penanggung jawab toko, hingga operasional bisnis.
“Saya sendiri memang ingin memberdayakan perempuan, terutama di kota saya ini di Bandung. Saya ingin mereka punya rasa percaya diri dan punya kemampuan tertentu. Jadi mereka punya bekal kekuatan dan tidak hanya pasrah pada nasib, percaya dengan stigma perempuan yang harus di dapur dan tidak bisa meraih impian mereka,” ungkap Rica.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan persembahan Lazada dalam rangka merayakan Hari Kartini. Untuk story menarik lainnya kunjungi collection Cerita Perempuan Hebat.