Federasi Paris Fashion Week Laporkan Pihak yang Catut Namanya Tanpa Izin

11 Maret 2022 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saint Laurent Spring/Summer 2019 Collection di Paris Fashion Week 
 Foto: REUTERS/Stephane Mahe
zoom-in-whitePerbesar
Saint Laurent Spring/Summer 2019 Collection di Paris Fashion Week Foto: REUTERS/Stephane Mahe
ADVERTISEMENT
Federasi penyelenggara Paris Fashion Week, Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM), belum lama ini merilis sebuah pernyataan mengejutkan. Pernyataan yang diunggah di akun Instagram resmi @parisfashionweek itu berisi tentang dugaan adanya pencurian identitas yang mengatasnamakan Paris Fashion Week oleh agensi gadungan.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan itu, pihak FHCM meminta publik untuk berhati-hati adanya pencurian identitas yang mencatut nama Paris Fashion Week. “Hati-hati - Pencurian Identitas. Komunikasi palsu dan tawaran pekerjaan yang mengatasnamakan Fédération de la Haute Couture et de la Mode dan Presiden Eksekutif-nya saat ini beredar,” bunyi keterangan awal FHCM dalam unggahan berlatar hitam yang diunggah pada Rabu (9/3) waktu setempat.
FHCM menjelaskan, pencurian identitas ini berawal dari sebuah agensi bernama Egeriam. Agensi kreatif itu diduga menggunakan nama Paris Fashion Week untuk menawarkan kontrak permanen.
Pernyataan resmi Paris Fashion Week 2022. Foto: Instagram/@parisfashionweek
Tawaran itu konon disampaikan oleh profil bernama Charlotte Seguin dan Violene La Borde di media sosial LinkedIn dan Facebook. Padahal, Paris Fashion Week mengaku bahwa selama ini pihaknya tidak pernah memiliki hubungan dengan mereka.
ADVERTISEMENT
“Klaim ini menawarkan kontrak permanen untuk agensi (Egeriam), dugaan agen kreatif Federasi. Hal itu terutama disampaikan oleh profil Charlotte Seguin dan Violene La Borde di media sosial (LinkedIn, Facebook…),” lanjut FHCM.
“Fédération de la Haute Couture et de la Mode dan Presiden Eksekutifnya sama sekali tidak terkait dengan profil ini, yang keasliannya dipertanyakan,” tambah mereka.

Fédération de la Haute Couture et de la Mode tempuh jalur hukum

Atas kejadian itu, pihak FHCM mengimbau publik yang mendapatkan tawaran dari agensi itu untuk tidak melanjutkan percakapan. Selain itu, publik juga diminta untuk segera melaporkan ke pihak FHCM, jika menemukan pencurian identitas yang mencatut nama mereka.
“Jika ada permintaan dari agensi Egeriam atau Violene Laborde dan Charlotte Seguin, kami menyarankan untuk tidak melanjutkan percakapan dan terus memberi tahu kami,” tegas FHCM.
ADVERTISEMENT
Pihak FHCM sendiri tidak main-main dalam menangani kasus pencurian identitas yang menyeret nama mereka. Bahkan, FHCM kabarnya telah melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib. “Sebuah pengaduan telah diajukan ke polisi,” tutup FHCM.
Pernyataan resmi terkait pencurian identitas itu menjadi bukti ketegasan Fédération de la Haute Couture et de la Mode, yang tak segan mengambil jalur hukum jika ada pihak yang asal mencatut nama mereka. Adapun pernyataan resmi ini tidak ada kaitannya dengan kasus yang tengah terjadi di Indonesia.
Geprek Bensu tampil di Paris Fashion Show. Foto: Instagram/@jordionsu
Sebelumnya, pengguna media sosial di Indonesia dihebohkan dengan 10 brand lokal yang menggelar fashion show di Paris. Semua brand lokal itu dianggap melakukan klaim bahwa mereka tampil di rangkaian Paris Fashion Week.
ADVERTISEMENT
Padahal, brand-brand itu sama sekali tidak menjadi bagian dari Paris Fashion Week yang berada di bawah naungan Fédération de la Haute Couture et de la Mode. Tudingan itu disampaikan oleh fashion enthusiast, Lucky Heng, dalam akun Instagram pribadinya.
Sontak unggahan Lucky itu menjadi viral dan membuat publik bertanya-tanya. Tak sedikit pula yang menuding bahwa 10 brand tersebut melakukan pembohongan publik. Gekrafs sendiri yang membawa 10 brand itu sudah memberikan keterangan lewat Instagram resmi mereka. Menurut mereka, sejak awal Gekraf menyebut fashion show itu dengan Paris Fashion Show during Paris Fashion Week atau Paris Fashion Show selama Paris Fashion Week.