Gush for Good, Wadah Bagi NGO & Content Creator untuk Diskusi terkait Isu Sosial
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain pemerintah, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau non-governmental organization (NGO), perusahaan, asosiasi, hingga sederet influencer Indonesia juga turut aktif bergotong royong dalam menghadapi isu sosial , budaya, dan lingkungan.
Salah satu perusahaan yang juga concern terhadap isu ini adalah Gushcloud Indonesia. Bagi Anda yang masih belum familiar, Gushcloud adalah perusahaan digital talent dan media berbasis teknologi global yang berfokus pada influencer marketing, entertainment, dan ecommerce. Perusahaan ini telah beroperasi di 11 negara, termasuk Indonesia.
Belum lama ini, Gushcloud Indonesia menginisiasi sebuah program bernama Gush for Good. Program ini diinisiasi sebagai wadah untuk memfasilitasi NGO, asosiasi, dan influencer atau content creator dalam menangani beragam isu terkait sosial, budaya, dan lingkungan. Tujuan dari program ini sendiri adalah untuk menciptakan suatu aksi yang berdampak baik.
ADVERTISEMENT
Jadi wadah bagi NGO dan content creator untuk berdiskusi
Dalam program ini, Gushcloud Indonesia juga memfasilitasi content creator untuk berdiskusi dengan lima NGO dan asosiasi terkait topik seputar; sustainable fashion, sustainable food, sustainable products, dan eco tourism.
“Platform ini bukan hanya tempat untuk berdiskusi, melainkan juga tempat untuk mengumpulkan ide menarik yang dapat dieksekusi bersama,” kata Edo Oktorano, Head of Corporate Communication Gushcloud Indonesia, dalam press conference yang diadakan secara virtual, pada Rabu (25/8).
Edo menambahkan, setelah sesi diskusi antara content creator, NGO, dan asosiasi selesai, nantinya mereka akan melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni sesi eksekusi ide.
“Sesi ini adalah output dari hasil diskusi dan bentuk konkret dalam melakukan sesuatu yang berdampak”, tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam program ini, Gushcloud Indonesia menggaet beberapa pihak; seperti Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, KKI Warsi, dan Institut Pluralisme Indonesia.
Sementara itu, beberapa content creator yang bergabung dalam program ini adalah Ade Putri, Elly Husin, Elisakh Hagia, Robert Rudini, Satya Winnie, Amalla Vesta, Josefine Yaputri, dan Gladies Rahman.