Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg Meninggal, Ini 6 Fakta Seputar Kehidupannya

19 September 2020 20:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg. Foto: Reuters / Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg. Foto: Reuters / Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Ruth Bader Ginsburg, meninggal dunia pada Jumat (18/9). Ia meninggal di kediamannya di Washington DC dalam usia 87 tahun, akibat komplikasi kanker pankreas metastatik.
ADVERTISEMENT
Melansir VOA, kabar duka ini diumumkan langsung oleh Mahkamah Agung AS. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa Ginsburg sudah mengalami lima kali serangan kanker dalam beberapa tahun terakhir. Serangan kanker pankreas metastatiknya kemudian kambuh lagi di awal tahun 2020, ketika biopsi menunjukkan adanya luka pada livernya.
Ginsburg meninggalkan seorang putri dan seorang putra, serta dua orang cucu. Sementara suaminya, Martin D. Ginsburg sudah meninggal terlebih dahulu, yaitu pada 2010.
Ruth Bader Ginsburg memiliki reputasi yang tak boleh diragukan lagi di lembaga hukum AS. Ia juga terkenal sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan hak-hak perempuan dan menjadi panutan bagi banyak tokoh perempuan dunia.
Untuk mengenang kepergiannya, kumparanWOMAN rangkum beberapa fakta menarik seputar Ruth Bader Ginsburg seperti dikutip dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT

1. Lahir di New York pada 1933

Ruth Bader Ginsburg lahir pada 15 Maret 1933, di New York, Amerika Serikat, dengan nama Joan Ruth Bader. Ginsburg sendiri merupakan anak dari pasangan Nathan dan Celia Bader.
Orang tuanya juga bukan berasal dari golongan kaya. Meski begitu, sang ibu Celia Bader selalu mengajarkan Ginsburg untuk menjadi perempuan yang mandiri dan memiliki pendidikan tinggi.

2. Pernah mendapat diskriminasi gender saat kuliah

Melansir Biography, Ginsburg pernah mendapat beasiswa penuh saat kuliah di Cornell University jurusan Ilmu Pemerintahan. Ia lulus dari kampus tersebut pada 1954. Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 1956, Ginsburg memutuskan untuk masuk Harvard Law School.
Di kampus tersebut, ia sempat merasakan diskriminasi gender. Betapa tidak, soalnya dari 500 mahasiswa hanya ada 8 mahasiswa perempuan. Bahkan, mahasiswa perempuan itu dikabarkan kerap mendapat sinisme dari dekan karena dianggap mengambil posisi calon mahasiswa laki-laki yang memenuhi kualifikasi untuk masuk sekolah hukum.
ADVERTISEMENT
Setelah menempuh pendidikan di Harvard Law School, Ginsburg lalu melanjutkan pendidikan di Columbia Law School. Kala itu, ia juga harus merawat putri pertama yang masih kecil dan suaminya yang sakit. Meski menghadapi beragam tantangan, Ginsburg berhasil menjadi lulusan terbaik dari Columbia Law School pada 1959.

3. Pernah harus menyembunyikan kehamilan dan bersedia digaji rendah demi bisa tetap berkarier

Meski prestasinya bisa terbilang sempurna, namun bukan berarti Ginsburg memiliki jalan yang mulus saat mencari pekerjaan sebagai seorang pengacara. Lagi-lagi kesulitan ini didapatkannya karena ia adalah perempuan dan juga seorang ibu. Kala itu, disebutkan bahwa sangat sedikit jumlah perempuan yang menjadi pengacara di Amerika Serikat. Bahkan, hanya ada dua perempuan saja yang pernah jadi hakim umum.
ADVERTISEMENT
Pada 1963, Ginsburg sempat menjadi asisten profesor di Rutgers Law School. Saat itu, dekannya meminta Ginsburg untuk menerima gaji rendah karena suaminya sudah memiliki gaji yang tinggi.
Selain itu, tantangan lain juga sempat dialami Ginsburg saat hamil anak kedua, pada 1965. Ginsburg bahkan sampai mencoba menyembunyikan kehamilannya dan memakai baju oversize karena khawatir kontraknya tidak akan diperbarui.

4. Menjadi perempuan kedua yang menjabat di Mahkamah Agung AS

Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg. Foto: Sloan / AFP
Ruth Bader Ginsburg atau populer dipanggil RBG dan Notorious RBG merupakan Hakim Agung paling senior dalam Mahkamah Agung Amerika, dari sembilan orang Hakim Agung yang ada.
Ginsburg mulai menjabat sebagai Hakim Agung sejak 1993 setelah ditunjuk oleh Presiden Bill Clinton, demikian ditulis Reuters. Ia kemudian menjadi perempuan kedua yang menjabat di Mahkamah Agung AS, setelah sebelumnya ada Sandra Day O’Connor yang diangkat oleh Presiden Ronald Reagan pada 1981.
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi Hakim Agung, Ginsburg dikenal aktif dengan argumen-argumen kritisnya. Dia juga dianggap menjadi anggota hakim Mahkamah Agung yang memiliki suara kuat soal kesetaraan gender, hak-hak pekerja, dan pemisahan antara gereja dan negara.

5. Mendapat beragam penghargaan

Pada 2012, Ginsburg pernah mendapat penghargaan sebagai Woman of the Year dari majalah Glamour. Lalu pada 2016, Ginsburg juga pernah masuk The World’s 25 Most Powerful Women majalah Forbes.

6. Kisah hidupnya difilmkan

Pada 2018, kisah hidup Ruth Bader Ginsburg ternyata pernah didokumentasikan lewat film dokumenter berjudul RBG. Film yang disutradarai dan diproduksi oleh Besty West dan Julie Cohen ini sempat mencuri perhatian publik dan masuk dalam nominasi Oscar.
Selain film dokumenter itu, ternyata kisah hidup Ruth Bader Ginsburg juga menginspirasi film berjudul On the Basis of Sex. Di film itu, karakter Ginsburg diperankan oleh aktris asal Inggris, Felicity Jones.
ADVERTISEMENT
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)