Ini 5 Faktor yang Bikin Berat Badan Naik saat Stres

27 Januari 2020 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stres bisa sebabkan berat badan meningkat lho Ladies. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Stres bisa sebabkan berat badan meningkat lho Ladies. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Stres yang kita alami menyebabkan banyak hal terjadi pada tubuh. Mulai dari emosi dengan diri sendiri, sakit kepala, kelelahan, hingga menyebabkan naiknya berat badan yang mungkin tidak kita sadari.
ADVERTISEMENT
Mengapa demikian? Menurut psikiater Dr. Charlie Seltzer, bila stres melanda, salah satu respon tubuh adalah meningkatkan kadar hormon kortisol yang berakibat pada kenaikan berat badan.
Kortisol adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin yang meningkat karena tubuh merespon adanya ancaman. Ketika kita tidak merasa terancam, hormon kortisol akan kembali normal dengan sendirinya. Tetapi, ketika stres selalu menghampiri diri, hormon kortisol bisa saja selalu muncul dan menstimulasi rasa lapar.
Tak hanya itu, menurut laporan dari situs Psychology Today, ada banyak hal lain yang bisa jadi faktor meningkatnya berat badan karena stres. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut kumparanWOMAN telah merangkum lima faktor lainnya yang bisa membuat berat badan bertambah saat kita sedang mengalami stres.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Hormon Kortisol pada Tubuh

Ilustrasi perempuan stres di tempat kerja. Foto: Shutterstock
Sebagian dari Anda mungkin sudah mengetahui bahwa tubuh kita memiliki respon tertentu terhadap segala hal yang terjadi dalam hidup. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan senyawa-senyawa atau hormon tertentu, seperti adrenalin, CRH, dan kortisol.
Ketiga hormon tersebut juga memiliki pengaruh yang berbeda pada tubuh. Misalnya saja hormon adrenalin, saat hormon ini dihasilkan, kita tidak akan mudah merasa lapar. Lalu jika hormon kortisol yang mendominasi dalam tubuh, hormon ini akan memberikan sinyal lapar pada tubuh.
Oleh karena itu, tak heran jika kita sering melampiaskan stres dengan makan. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, sebab tubuh kita akan dipenuhi dengan hormon kortisol si pemicu rasa lapar saat sedang stres.
ADVERTISEMENT

Keresahan Bisa Tingkatkan Keinginan untuk Makan

Keresahan bisa tingkatkan nafsu makan. Foto: Shutterstock
Perasaan resah saat sedang stres bisa saja membuat kita jadi susah diam dan cenderung ingin melakukan sesuatu. Selain itu, keresahan juga dapat memicu terjadinya emosional eating atau keinginan untuk makan makanan tidak sehat sebagai salah satu cara mendapatkan ketenangan saat stres.
Berdasarkan data tahun 2017 yang dihimpun oleh American Psychological Association (APA), tiga dari empat orang penduduk Amerika mengalami setidaknya satu pemicu stres setiap bulannya. Dituturkan oleh psikiater Dr. Charlie Seltzer, bila stres melanda, salah satu respon tubuh adalah meningkatkan kadar hormon kortisol yang berakibat pada kenaikan berat badan.
Kortisol adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin yang meningkat karena tubuh merespon adanya 'ancaman'. Ketika kita tidak merasa terancam, hormon kortisol akan kembali normal dengan sendirinya. Tetapi, ketika stres selalu menghampiri diri, hormon kortisol bisa saja selalu muncul dan menstimulasi rasa lapar.
ADVERTISEMENT

Keinginan untuk Makan dan Mengkonsumsi Fast Food

Saat stres kita cenderung ingin makan fast food untuk mengembalikan mood. Foto: Shutterstock
Saat sedang stres, seringnya kita menginginkan kenyamanan dalam berbagai hal. Mulai dari tempat kerja yang nyaman, musik yang sesuai mood, hingga makanan yang bisa mengembalikan mood menjadi lebih baik. Biasanya makanan tersebut kita kenal dengan comfort food.
Jenis makanan tersebut biasanya yang mudah dikonsumsi, melalui proses memasak yang tinggi, serta mengandung lebih banyak gula dan garam. Keinginan tersebut biasanya muncul karena stres mengacaukan otak kita atau justru keluarnya hormon kortisol dalam tubuh yang membuat kita menginginkan makanan yang kaya akan lemak dan gula. Maka tak heran jika sebagian orang justru nafsu makannya lebih tinggi saat stres dari biasanya.

Kurang Tidur

Ilustrasi makan junk food Foto: Shutterstock
Ladies, pernahkah Anda berbaring di malam hari sambil memikirkan beragam masalah yang belum terselesaikan seperti tagihan bulanan atau pekerjaan yang belum tuntas? Jika sering mengalami hal serupa, ada kemungkinan Anda akan lebih mudah terserang stres. Selain itu, memikirkan masalah di malam hari membuat kita jadi sulit untuk tidur.
ADVERTISEMENT
Padahal, seperti yang sudah kita ketahui, tidur memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap naik turunnya berat badan. Dan jika kekurangan waktu tidur, fungsi ghrelin dan leptin, dua senyawa yang berperan mengatur nafsu makan kita juga ikut terganggu. Biasanya kondisi tersebut akan membuat kita ingin mengkonsumsi karbohidrat. Terutama ketika tubuh kita kelelahan dan uring-uringan karena kurang tidur.
Jika sudah begitu, tentu saja berat badan bisa meningkat dengan mudah. Maka tak heran jika kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab naiknya berat badan saat kita sedang stres.

Adanya Penumpukan Lemak di Perut

Penumpukan lemak di perut akibat stres juga bisa jadi penyebab berat badan naik. Foto: shutterstock
Ladies, perlu diketahui bahwa perut kita ini dipenuhi oleh pembuluh darah dan juga bisa menjadi reseptor hormon kortisol untuk memperlancar proses metabolisme tubuh. Namun sayangnya ketika kita mengalami stres, produksi hormon kortisol pada tubuh jadi meningkat sehingga justru bisa memperlambat proses metabolisme. Seperti yang sudah kita ketahui, metabolisme tubuh yang tidak lancar bisa menyebabkan adanya penumpukan lemak berlebih di bagian perut. Risiko jangka panjangnya adalah tubuh kita jadi rawan terserang penyakit jantung dan diabetes.
ADVERTISEMENT