news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini Alasan Perempuan Takut Ajak Pasangan Bercinta Duluan Menurut Psikolog Klinis

26 Maret 2022 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini Alasan Perempuan Takut Ajak Pasangan Bercinta Duluan Menurut Psikolog Klinis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ini Alasan Perempuan Takut Ajak Pasangan Bercinta Duluan Menurut Psikolog Klinis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bicara soal percintaan, seringnya perempuan merasa perlu menunggu laki-laki untuk mengambil langkah awal. Mulai dari proses pendekatan, kita sudah terbiasa menunggu si dia yang chat duluan. Begitu juga saat sudah saling menunjukkan perasaan, sering kali perempuan juga menunggu laki-laki untuk menyatakan cinta dan mengajak berpacaran.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan ini pun kemudian berlanjut sampai hubungan memasuki jenjang yang lebih serius. Masih banyak perempuan yang menunggu si dia untuk melamar dan bahkan soal urusan berhubungan seks pun, perempuan seakan merasa tabu untuk mengajak duluan. Urusan seks yang satu ini bukan sekadar mitos belaka, lho, Ladies.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutter Stock
Hasil penelitian dari Journal of Personality and Social Psychology juga menunjukkan hal sama, lebih dari 60 persen pasangan melakukan hubungan seks atas inisiasi para laki-laki. Kira-kira apa yang membuat perempuan memilih menunggu daripada take the lead soal urusan asmara, terutama bercinta?
Menurut Clinical Psychologist Inez Krisanti, kondisi ini terjadi karena adanya anggapan yang sudah mengakar di masyarakat, terutama di Indonesia. Ada banyak anggapan kalau perempuan itu harus menunggu dan tidak pantas kalau berperilaku agresif terhadap laki-laki.
ADVERTISEMENT
"Ini mungkin terjadi karena selama ini perempuan dianggap kalau peran mereka harus menunggu, tidak pantas kalau terlalu agresif. Banyak juga anggapan bahwa harus laki-laki yang mengejar dan memulai. Kalau perempuan dulu yang maju itu bisa dibilang kurang pantas," ungkap Inez dalam sesi kumparanWOMAN Ladies Talk bersama Durex, #BreakTheBias, Lead in Love, pada Kamis (24/3)
Ilustrasi perempuan. Foto: Helene Pinkcamo/Shutterstock
Ada sebagian memang yang merasa perempuan bisa take the lead dalam urusan asmara, tapi ada juga yang berpikir bahwa harus laki-laki yang memulai karena pemahaman itu sudah mengakar di masyarakat. Padahal kalau dipikirkan lebih lanjut, hal itu dibuat sendiri oleh manusia, peran perempuan yang menunggu itu disosialisasikannya juga oleh manusia. Padahal tidak ada salahnya kalau perempuan dulu yang memulai.
ADVERTISEMENT
Padahal menurut Inez, kalau perempuan berani mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan mengambil langkah awal tanpa menunggu laki-laki, terutama dalam hal bercinta, ada banyak sekali keuntungan buat mereka.
"Keuntungan pertama adalah kita jadi tidak memendam perasaan. Jadi tahu apa yang kita inginkan dan mengejar itu. Kita juga bisa membuat laki-laki juga jadi lebih paham tentang apa yang perempuan mau. Karena sebenarnya juga jadi hal yang menantang bagi laki-laki kalau perempuan tidak speak up," jelasnya.
Oleh karena itu, diperlukan usaha bersama untuk mendobrak stigma, batasan, atau anggapan-anggapan di masyarakat yang menyatakan kalau perempuan tidak boleh mulai duluan.
"Kalau aku lihat dengan adanya topik dan pesan seperti yang dibahas sekarang ini, ada sebagian perempuan yang sudah menerapkan. Aku pernah membaca salah satu pengikutku di Instagram komentar dan cerita kalau dia, si perempuan ini, yang menembak duluan dan mengajak pacaran. Menurut aku itu keren sekali karena artinya dia tahu apa yang dia inginkan. Berarti dari situ bisa diketahui kalau itu sebenarnya menguntungkan untuk perempuan," pungkas Inez.
ADVERTISEMENT