Inisiatif Copa de Flores Memberdayakan Perempuan melalui Fintech

14 Agustus 2019 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolaborasi Copa de Flores dengan fintech Modal Rakyat. (kiri) Stanislaus M.C. Tandelilin Co-Founder & CEO Modal Rakyat, (kanan) Maria G. Isabella CEO Copa de Flores Foto: Irish Tamzil
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi Copa de Flores dengan fintech Modal Rakyat. (kiri) Stanislaus M.C. Tandelilin Co-Founder & CEO Modal Rakyat, (kanan) Maria G. Isabella CEO Copa de Flores Foto: Irish Tamzil
ADVERTISEMENT
Brand fashion lokal Copa de Flores yang memberdayakan perempuan di Nusa Tenggara Timur melalui tenun Sikka, kini berkolaborasi dengan fintech Modal Rakyat. Kehadiran Modal Rakyat pada kolaborasi ini adalah sebagai peer to peer lending yang fokus pada pendanaan produktif khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Copa de Flores sendiri merupakan brand fashion lokal yang memiliki ciri khas bahan tenun ikat dan memiliki misi untuk membantu menyehatkan mental perempuan korban kekerasan, pelecehan seksual, dan kelompok disabilitas, terutama di daerah Nusa Tenggara Timur.
Selain menawarkan pembiayaan alternatif untuk semua sektor UMKM di seluruh Indonesia, kerja sama Copa de Flores dengan Modal Rakyat ini diharapkan menjadi titik awal untuk meningkatkan jumlah pendana perempuan di Modal Rakyat. Termasuk memperluas jumlah peminjaman khususnya perempuan di luar pulau Jawa.
Hal itu dibuktikan dengan penyaluran dana sebesar Rp 74 juta untuk Copa de Flores. Nantinya, penyaluran dana tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan usaha Copa de Flores serta membantu penenun untuk terus meningkatkan penghasilan mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin membantu Indonesia Timur dengan fokus ke UMKM, harapannya bisa memberikan pinjaman bersih pada perempuan. Meski (saat ini) hanya Rp 74 juta, tapi kami mempunyai target miliaran untuk tahun depan,” ucap Stanislaus M.C. Tandelilin Co-Founder & CEO Modal Rakyat dalam talkshow "Mera Bura, Sebuah Gerakan Pelestarian Budaya Lokal Melalui Teknologi Finansial" pada Selasa (13/8), di Menara Digitaraya, Jakarta Pusat.
Fashion show Copa de Flores di peresmian Mera Bura Foto: Irish Tamzil
Copa de Flores dan Modal Rakyat berinisiatif merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 dengan tema Mera Bura. Kata Mera Bura diambil dari kata Sikka Maumere yang artinya merah putih. Tema ini terinspirasi dari filosofi bendera Indonesia yang terus berkibar. Copa de Flores pun berharap dapat mengibarkan bendera Indonesia ke kancah internasional dengan produk yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
“Sehingga Mera Bura ini hasil penjualannya untuk pelatihan di 8 desa, 17 desain, dan masing-masing daerah akan ada 45 penenun,” jelas Maria G. Isabella yang akrab disapa Bella selaku CEO Copa de Flores.
Bella menambahkan, Copa de Flores sendiri sebagai social enterprise yang bergerak di industri kreatif sejak 2015 telah bekerja sama dengan lebih dari 10 komunitas penenun di Kabupaten Sikka, NTT, untuk memberdayakan perempuan melalui kegiatan menenun sebagai medium pemulihan berbasis meditasi visual.
“Banyak sekali di NTT korban trafficking, kekerasan seksual dan kebanyakan korbannya adalah perempuan. Kami tidak hanya sekadar memproduksi fashion tetapi juga ingin memberikan karya yang berarti untuk para perempuan,” katanya.
Dengan kerja sama ini, Bella berharap wilayah Timur Indonesia dapat bangkit dan membawa pengaruh positif pada daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia. “Kami mengambil wilayah Timur Indonesia bukan karena saya dari Timur saja, filosofinya matahari itu terbit dari timur ketika wilayah timur sudah bisa bangkit, daerah-daerah lainnya juga bisa semakin bangkit lagi,” tutupnya.
ADVERTISEMENT