Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
"Halo, apa kabar?," sapa Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull, dengan ramah sambil menyalami tim kumparanWOMAN satu per satu saat pertama kali bertemu di sebuah studio foto di daerah Jakarta Selatan, Mei lalu.
Ia datang bersama dua pemenang Puteri Indonesia lainnya, Puteri Indonesia Lingkungan 2019 (Runner Up 1) Jolene Marie Cholock Rotinsulu dan Puteri Indonesia Pariwisata 2019 (Runner Up 2) Jesica Fitriana Martasari untuk melakukan pemotretan sekaligus wawancara untuk program Role Model kumparan.
Sungguh, tidak mudah mengatur jadwal dengan ketiga Puteri Indonesia ini. Kami harus mengubah jadwal beberapa kali dikarenakan kesibukan ketiga perempuan yang baru saja dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2019 pada Maret lalu. Namun untungnya, pihak manajemen Yayasan Puteri Indonesia bersedia meluangkan waktu untuk menyanggupi permintaan kami.
Freddie, begitu ia akrab disapa, mewakili DKI Jakarta saat mengikuti ajang Puteri Indonesia 2019 ini. Di usianya yang sangat muda, 19 tahun, Freddie berhasil mencetak prestasi dan meraih gelar yang menjadi idaman banyak perempuan Indonesia. Bukan tidak mungkin, bila Freddie nantinya juga akan meraih gelar idaman perempuan seluruh dunia, Ratu Sejagad, atau Miss Universe.
Meski banyak yang tercengang dengan usianya yang masih muda, menurut Freddie, usia bukanlah halangan baginya dalam mengemban tugas sebagai Puteri Indonesia. Justru ia sangat bersemangat dalam menjalankan tugasnya sekaligus memperkenalkan advokasinya kepada masyarakat luas.
Di sela persiapan untuk photoshoot, kumparan duduk bersama Freddie dan bercerita mengenai berbagai hal seputar kehidupannya sebagai Puteri Indonesia 2019 dan visinya dengan posisi tersebut. Simak perbincangan kami berikut ini:
Terpilih menjadi Puteri Indonesia 2019 yang akan membawa nama Indonesia di kancah internasional Miss Universe, bagaimana perasaannya?
Rasanya masih tidak menyangka dan tidak percaya bahwa saya seorang Puteri Indonesia. Karena di kehidupan sehari-hari saya tidak ada yang berubah. Aslinya, saya memang orang yang cukup simple, saya tidak suka sesuatu yang terlalu berlebihan dan orangnya sangat kasual. Saya merasa tidak ada hal yang berubah dalam diri saya walaupun saya adalah Puteri Indonesia.
Apa yang membuat Freddie tertarik ikut kontes Puteri Indonesia?
Dari kecil saya memang sudah suka menonton kontes kecantikan, Miss Universe dan Puteri Indonesia. Saya suka menontonnya bersama ibu saya. Saya rasa, dengan menjadi Puteri Indonesia saat ini, mungkin sekaligus mewujudkan impian ibu saya.
Saya tidak pernah membayangkan sama sekali untuk mengikuti kontes kecantikan, tetapi semakin saya dewasa, saya menyadari bahwa kontes kecantikan adalah wadah yang sangat membantu kita untuk menyampaikan aspirasi. Ketika kita mengikuti kontes kecantikan, kita memiliki suara untuk orang-orang, sekaligus menjadi perwakilan untuk mereka. Saya ingin menjadi suara bagi mereka yang mungkin aspirasinya belum didengar di Indonesia, inilah salah satu misi saya untuk mengikuti Puteri Indonesia.
Freddie menjadi Puteri Indonesia di usia 19 tahun, bagaimana rasanya menjadi 'ratu kecantikan' di usia yang cukup muda?
Sangat menakjubkan. Saya merasa usia bukanlah suatu halangan ketika saya mendapat kesempatan menjadi Puteri Indonesia.
Saya harap, dengan usia saya yang terbilang muda di Puteri Indonesia, bisa memberikan inspirasi bagi perempuan lainnya untuk mengejar mimpi. I guess, I am the proof that age doesn't matter. Right?
Adakah cerita menarik di balik proses audisi hingga karantina Puteri Indonesia?
Banyak sekali ceritanya. Saya mulai training untuk Puteri Indonesia satu tahun sebelum audisi. Saya menjalani training di Ratu Sejagad, itu seperti training camp dengan segala proses dan persiapan yang sangat banyak dan menyita waktu.
Di sana saya diajarkan semuanya dan melakukannya sendirian. Misalnya, ketika diminta membuat gaun yang ada ciri khas batik dari provinsi masing-masing, saya pergi kemana-kemana untuk mempersiapkan semuanya, ke pasar untuk cari bahan, ketemu desainer, ke Blok M untuk cari perhiasan, photoshoot juga. So I did everything by myself. Karena saya merasa jika ingin melakukannya dengan benar, kita harus melakukannya sendiri. Walaupun ada tim yang membantu saya dari belakang, tetapi saya memastikan bahwa sayalah yang melakukan itu semua.
Saat karantina, lebih hectic lagi karena jarang tidur. Bayangkan saja, saya bisa tidur lewat tengah malam, terus jam 4 atau jam 5 sudah harus bangun lagi. Seluruh aktivitas sangat padat dan di malam hari kita ada latihan koreografi. Setiap hari di karantina, ada pembekalan dari pemerintah atau para influencers di Indonesia.
Sejauh ini, kontribusi apa yang sudah dilakukan sejak mengemban titel sebagai Puteri Indonesia 2019?
Satu hal yang tidak terlalu saya tunjukkan ke hadapan publik adalah advokasi yang saya lakukan. Saya belum mempublikasikannya karena hal ini merupakan hal yang sangat privat untuk saya, selain itu saya ingin menyiapkan semuanya dengan matang sehingga bisa dipresentasikan di Miss Universe nantinya.
Saya juga ada kolaborasi yang menarik dengan perusahaan internasional dan advokasi yang saya jalankan di mana saya menjadi ambassador dari suatu organisasi yang belum bisa saat ceritakan lebih lanjut. Tetapi ini adalah hal yang sangat menarik karena banyak proyek kerja sama yang akan dilakukan.
Apa visi dan aspirasi yang ingin Freddie wujudkan sebagai Puteri Indonesia?
Kalau boleh jujur, sebagai Puteri Indonesia kita harus fokus kepada hal-hal yang memang kita peduli. Jika kita terlalu banyak mengerjakan sesuatu, takutnya tidak bisa mengerjakannya dengan benar. Salah satu dari beberapa program yang saya jalankan saat ini adalah fokus pada pendidikan anak-anak serta pengurusan akta kelahiran anak. Hal lain yang saya lakukan adalah women empowerment di Indonesia, mengedukasi perempuan di daerah-daerah tentang pemberdayaan perempuan, mengajarkan mereka tentang hak-haknya dan terminologi yang tepat tentang feminisme.
Kenapa memilih isu akta kelahiran anak?
Saya fokus di advokasi pengurusan akta kelahiran karena saya selalu suka anak kecil. Saya adalah anak tunggal, jadi tidak pernah punya saudara yang bisa diajak kemana-mana. Tinggal di Indonesia, saya melihat banyak anak kecil yang harus hidup dalam kemiskinan dan itu membuat saya ingin membantu. Ini sebabnya saya fokus pada pendidikan anak-anak. Akta kelahiran karena sebenarnya ini adalah masalah yang tidak terlalu terdeteksi oleh pemerintah. Tiga puluh persen dari masyarakat Indonesia tidak punya akta kelahiran yang membuat mereka tidak memiliki akses untuk pendidikan, kesehatan dan fasilitas pemerintah lainnya. Jadi pada dasarnya, mereka bukan WNI karena tidak punya akta kelahiran. Sebagai Puteri Indonesia, saya ingin meningkatkan kesadaran akan hal ini dan saya harap di Miss Universe nanti, saya bisa mengangkat isu ini kepada dunia.
Dalam karantina Puteri Indonesia, Freddie berhadapan dengan banyak perempuan. Bagaimana dinamika persaingan dengan puluhan perempuan untuk mendapatkan gelar bergengsi ini?
Saat karantina Puteri Indonesia, saya sangat fokus dengan diri saya sendiri. Karena saya anak satu-satunya, jadi saya suka me-time. Saya sadar ini adalah kompetisi tetapi saya juga harus sadar bahwa saya di sana selain untuk berkompetisi juga untuk bersenang-senang dan memberikan yang terbaik. In my opinions, apa yang terjadi di akhir kompetisi adalah takdir Tuhan.
Pastinya saya juga sadar dengan kehadiran kompetitor tetapi kita harus yakin dengan diri kita sendiri dan tidak bersikap beda kepada peserta lainnya yang juga kompetitor. Kita harus sadar mereka juga adalah teman kita, It's a sisterhood.
Menurut Freddie, seberapa besar pengaruh Puteri Indonesia dalam usaha pemberdayaan perempuan?
Puteri Indonesia adalah organisasi yang sangat mendukung pemberdayaan perempuan. Perempuan-perempuan yang ikut Puteri Indonesia bukanlah perempuan biasa. Mereka semuanya adalah perempuan hebat yang cantik dan cerdas. Beberapa dari mereka ada yang bekerja sebagai dokter atau konsultan. Mereka memiliki karier yang cemerlang tetapi di satu sisi mereka juga peduli dengan komunitas melalui advokasinya masing-masing. Perempuan muda sekarang seharusnya bisa melihat pemberdayaan perempuan sejak usia muda dan akhirnya akan membuat mereka untuk tergerak melakukan hal yang sama.
Kriteria seperti apa yang seharusnya dimiliki seorang Puteri Indonesia?
She has to be relatable. Seseorang yang tidak hanya berhubungan dengan pemerintah atau orang-orang tertentu saja. Sebagai Puteri Indonesia, kita bertemu banyak orang, baik kalangan atas maupun kalangan bawah, jadi sebisa mungkin kita harus memiliki keterikatan dengan seluruh orang dari lapisan masyarakat dan aspek ekonomi. Selain itu, dia juga haruslah seseorang yang ramah, membumi, cerdas dan memiliki visi misinya sendiri. Saya harap, kriteria itu sudah ada di dalam diri saya.
Adakah perbedaan di dalam diri yang dirasakan sejak menjabat sebagai Puteri Indonesia?
Mungkin sedikit lebih sadar diri kalau saya sekarang sudah jadi figur publik dan harus lebih peka dengan sekeliling. Dulu saya keluar rumah tidak pakai makeup dan heels, sangat kasual karena saya orangnya sporty banget dan tidak suka dress up yang terlalu glamor. Sekarang sebagai Puteri Indonesia harus selalu pakai heels, berpenampilan yang pantas, karena kami adalah figur publik.
Satu hal lain yang masih asing bagi saya adalah, mengetahui ada banyak orang yang kenal dengan saya. It's so weird, lagi makan di restoran atau cafe dan pelayannya menyapa saya, "Hi Frederika!", jujur saya masih belum terbiasa ada orang yang mengenali saya, minta foto bareng dengan saya. Of course, I feel honored. Tetapi saya masih tidak menyangka. This is so unreal.
Akhir 2019 nanti Freddie akan mewakili Indonesia ke tingkat Miss Universe. Apa saja yang sudah dipersiapkan sejauh ini?
Karena ini adalah kompetisi tingkat dunia, saya harus sangat siap, terutama dari mindset saya. Kita harus bangun mindset yang sangat kuat karena ini adalah kompetisi dengan perempuan cantik, pintar dan cerdas dari seluruh dunia. Kita harus merasa yakin dengan diri sendiri, membangun kepribadian dan percaya dengan visi misi yang akan kita bawakan.
Selain itu, kita juga harus memiliki tubuh dengan kondisi yang bagus, bukan tubuh ideal. Tubuh ideal sebenarnya berbeda-beda tergantung dari bentuk tubuh setiap orang, bagaimana Anda melakukan olahraga, atau apakah Anda peduli terhadap kesehatan tubuh Anda. Jadi saya melakukan training dengan beberapa pelatih di Indonesia. Latihan olahraga, catwalk, public speaking, Q&A development dan personal brand.
Membahas soal kecantikan, menurut Freddie apakah seorang Puteri Indonesia harus berparas cantik dan memiliki tubuh proporsional?
I guess, the sad truth about beauty pageant is; because it’s a 'beauty pageant' so you have to be beautiful and good looking. Tetapi harus dipahami bahwa itu bukanlah segalanya. Banyak perempuan yang ikut kontes kecantikan tetapi gagal melangkah ke tahap yang lebih jauh lagi karena sikap dan perilakunya, cara mereka memperlakukan orang-orang, atau karena mereka tidak punya visi dan misi. Ada aspek yang jauh lebih penting daripada sekadar kecantikan saja.
Tetapi bagaimanapun sebagai Puteri Indonesia, tentu Freddie tetap harus menampilkan penampilan yang baik. Bagaimana cara Freddie menjaga kecantikan dan bentuk tubuh? Ada pola makan tertentu?
Saya mendeskripsikan diet yang saya jalani sebagai diet yang seimbang. Saya rasa jika saya melakukan diet terlalu ketat, saya tidak akan pernah bisa melakukannya secara rutin dan itu bukanlah hal yang bagus jika ingin menerapkan pola hidup sehat. Jadi kita harus seimbang dalam hidup dan pola makan.
Di beberapa waktu, saya senang sekali 'cheat meal'. Dalam dua kali seminggu, saya bisa memakan apa saja yang saya mau, entah itu coklat atau apapun asalkan saya harus makan sehat selama lima hari ke depannya. Cheat meal favorit saya kebanyakan makanan Indonesia seperti nasi Padang, siomay dan es podeng. Kalau menu makanan sehat favorit saya, salad dan buah-buahan.
Bagaimana mengatasi tekanan, stres, dan menjaga kesehatan mental?
Salah satu tipsnya adalah memiliki support system yang tidak akan menyebarkan aura negatif kepada Anda. Karena sebagai Puteri Indonesia, kita sudah berada di dalam lingkungan yang cukup negatif. Ada orang-orang yang selalu saja memberikan komentar tentang penampilan Anda atau hal lainnya, jadi penting sekali untuk memiliki support system. Saya juga tidak suka dengan orang-orang yang hobi bergosip, jadi saya pastikan bahwa orang-orang di sekitar saya bukanlah orang-orang seperti itu.
Selain itu, mendekatkan diri dengan keluarga karena mereka adalah your number one support system. Tanpa keluarga, saya mungkin tidak akan bisa di sini sekarang, saya terlalu lemah untuk berdiri di sini. Satu lagi, mencintai diri sendiri dan merasa percaya diri dengan tubuh yang dimiliki juga sangat penting. Saya suka melakukan self-care, sekadar pergi ke salon atau facial.
Jika sudah tidak menjadi Puteri Indonesia, apa rencana ke depannya?
Kalau sudah tidak jadi Puteri Indonesia, saya akan kembali ke universitas dan melanjutkan kuliah saya. Sekarang saya kuliah jurusan international business di Inggris, tapi sedang ambil cuti satu tahun. Saya juga ingin menjalankan bisnis sendiri di bidang food & beverage di Bali. It's like a food truck business, saya rasa itu akan menjadi batu loncatan yang bagus dalam karier saya, karena saya bisa belajar lebih banyak dengan kuliah sambil menjalankan bisnis.
Ikuti cerita inspiratif lainnya dari Puteri Indonesia 2019 eksklusif untuk kumparan pada topik Role Model .