Jadi Sarang Kuman dan Bakteri, Ini 5 Benda yang Paling Kotor di Rumah

15 Juli 2020 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi area rumah paling kotor dan banyak bakteri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi area rumah paling kotor dan banyak bakteri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak orang beranggapan bahwa bakteri paling banyak ada di toilet, sehingga mereka mengira bahwa tempat tersebut menjadi area paling kotor di rumah. Padahal faktanya tidak demikian, sebab menurut ahli mikrobiologi di University of Arizona, Charles Gerba, toilet duduk bukanlah sarang kuman dan bakteri.
ADVERTISEMENT
“Toilet duduk justru merupakan tempat terbersih di kamar mandi, karena kita sering membersihkannya,” kata Gerba, seperti dikutip dari CNN.
Alih-alih toilet duduk, Gerba menyebut bahwa dapur adalah salah satu tempat yang paling kotor di rumah. Disebut demikian, karena dapur menjadi tempat penyebaran bakteri Salmonella dan E. coli.
“Survei baru-baru ini menyebut bahwa bakteri lebih banyak berkembang di talenan daripada di toilet duduk,” tambahnya.
Nah, Ladies jika terus-menerus dibiarkan, kuman dan bakteri itu bisa membahayakan kesehatan Anda dan keluarga. Saat kesehatan terganggu, maka kualitas hidup akan menurun dan hunian pun tidak lagi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Pertanyaannya, tempat atau benda apa saja yang paling kotor dan banyak mengandung di rumah? Melansir CNN, berikut kumparanWOMAN rangkum untuk Anda.
ADVERTISEMENT

1. Handuk

Handuk bisa menjadi sarang bakteri. Foto: Shutterstock
Terkadang kita malas mencuci handuk setelah berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, karena menganggap bahwa benda tersebut masih bersih. Padahal, handuk masuk ke dalam salah satu benda yang paling kotor yang ada di rumah.
“Bakteri E. coli tumbuh baik di dalam handuk. Dalam waktu sekitar tiga atau empat hari, bakteri tersebut akan tumbuh karena kondisi handuk yang basah dan lembap,” kata Gerba.
Kondisi handuk yang tebal juga membuat bakteri sulit dihilangkan meski sudah dicuci. Karena itulah, Gerba menyarankan kita untuk mengganti handuk setidaknya tiga atau empat hari sekali. Selain itu, cucilah handuk dengan air panas untuk membunuh kuman dan bakteri yang ada di dalamnya.

2. Wastafel

Ilustrasi wastafel. Foto: Pixabay
Selanjutnya adalah wastafel yang ada di dapur. Menurut Gerba, wastafel kerap menjadi tempat bakteri jahat bersarang. Itu karena, kita kerap melakukan kegiatan seperti membersihkan daging atau ayam mentah di wastafel yang ditengarai menjadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Untuk membersihkan wastafel, Gerba lantas menyarankan untuk menggunakan larutan pemutih dan sikat secara menyeluruh. Selain itu, Anda juga disarankan untuk membersihkan saluran pembuangan dan saringan pada wastafel setidaknya sekali dalam sepekan. Terakhir, Anda juga disarankan untuk rajin membersihkan gagang keran.

3. Spons dan lap

Spons untuk cuci piring. Foto: Pixabay
Spons dan lap biasanya digunakan untuk membersihkan wastafel, talenan, hingga benda-benda lain yang ada di dapur. Karena itulah, jangan heran kalau spons dan lap menjadi benda paling kotor yang ada di rumah.
“Saya telah mengumpulkan spons dari ratusan rumah dan menemukan bahwa Salmonella di dalamnya,” lanjut Gerba.
Fakta ini lalu dukung oleh sebuah studi pada 2017 silam, yang menemukan sebanyak 362 spesies bakteri hidup di spons dapur bekas. Sebagai solusinya, Gerba lalu menyarankan kita untuk mengganti spons setidaknya sekali dalam sepekan.
ADVERTISEMENT

4. Gagang kulkas

Ilustrasi menyimpan makanan dalam kulkas. Foto: Shutterstock
Selanjutnya adalah gagang kulkas. Disebut demikian, karena area tersebut sering dipegang secara sembarangan, tak peduli apakah tangan baru saja digunakan untuk membersihkan daging mentah atau tidak.
“Bahkan, orang-orang juga cenderung menggantung handuk dapur yang telah terkontaminasi bakteri di gagang kulkas. Hal inilah yang juga menjadi penyebab banyaknya bakteri di area tersebut,” tutur Gerba.

5. Kompartemen kulkas

Ilustrasi membersihkan kulkas Foto: Shutter Stock
Tempat paling kotor yang ada di rumah terakhir adalah kompartemen kulkas. Bahkan menurut National Science Foundation (NSF), kompartemen daging yang ada di kulkas mengandung 36 persen bakteri Salmonella dan E. coli. Selain kompartemen daging, kompartemen sayuran juga diisi oleh 14 persen Salmonella dan bakteri listeria.
Untuk membersihkan tempat tersebut, Gerba merekomendasikan untuk menggunakan tisu disinfektan daripada menyikatnya dengan semprotan pembersih. Menurut Gerba, mengelap atau menggosok kompartemen justru membuat bakteri jahat tersangkut di permukaan kain atau sikat.
ADVERTISEMENT
“Mengelap dan menyikat sangatlah tidak efektif. Gunakanlah tisu disinfektan, karena tisu mudah mengering dengan cepat dan akan membantu membunuh bakteri,” tutup Gerba.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)