Kena Bully saat Hamil Jadi Alasan Meghan Markle Enggan Pakai Medsos

15 Maret 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meghan Markle kena bully saat hamil kedua anaknya. Foto: AFP/Suzanne Cordeiro
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle kena bully saat hamil kedua anaknya. Foto: AFP/Suzanne Cordeiro
ADVERTISEMENT
Meghan Markle kembali buka suara soal pengalamannya mengalami bullying di media sosial. Hal ini diungkapkan perempuan 42 tahun itu saat menjadi pembicara di SXSW Conference yang diselenggarakan di Austin, Texas, Amerika Serikat pada Jumat (8/3).
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi bertajuk “Breaking Barriers, Shaping Narratives: How Women Lead On and Off the Screen” bersama moderator Errin Haines memulai pembicaraan bahwa media sosial telah menjadi tempat bagi perempuan dan anak perempuan untuk diobjektifikasi dan diintimidasi.
Setuju dengan hal itu, Meghan mengungkapkan bahwa ia telah menerima banyak tindakan bullying dan ujaran kebencian di media sosial selama masa-masa rentan dalam hidupnya. Salah satu yang paling membekas bagi istri Pangeran Harry itu adalah saat ia di-bully ketika sedang hamil kedua anaknya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet.
Meghan Markle. Foto: Evan Agostini/Invision/AP
“Sebagian besar bullying dan pelecehan yang saya alami di media sosial dan online adalah ketika saya sedang mengandung Archie dan Lili, hingga aku baru melahirkan mereka. Itu bukan lagi tindakan licik, tapi itu sangat kejam. (Padahal) ketika Anda sedang hamil atau memiliki bayi baru lahir, kita semua sebagai ibu tahu, itu adalah waktu-waktu yang sangat sakral,” tutur Meghan seperti dikutip dari People.
ADVERTISEMENT
Tindakan bullying yang terus-menerus terjadi padanya membuat Meghan bertanya-tanya mengapa banyak orang yang penuh kebencian dan dengan mudah melontarkannya di media sosial. Bahkan, Meghan juga mengatakan bahwa banyak di antara pem-bully-nya adalah sesama perempuan dan ibu seperti dirinya.
Meghan Markle. Foto: Odd Andersen/AFP
Banyaknya tindakan bullying yang diarahkan kepadanya secara online membuat Meghan sangat menjaga jarak dengan dunia media sosial. Katanya, ini bukan hanya demi dirinya tapi juga caranya untuk melindungi keluarga yang dicintainya terutama anak-anak.
Bagi Meghan, media sosial bisa menjadi platform yang positif dan menguntungkan untuk banyak orang. Tapi pada waktu yang bersamaan media sosial juga menjadi platform yang penuh dengan kebencian.
“Media sosial mendorong orang-orang untuk membuat halaman di mana mereka dapat membuat komentar yang sangat-sangat menghasut, dan teori konspirasi yang dapat berdampak negatif, juga berdampak pada kesehatan mental seseorang, pada keselamatan fisiknya,” pungkas Meghan.
ADVERTISEMENT