Kenalan dengan Istilah Fexting, Benarkah Bisa Merusak Hubungan Asmara?

24 Agustus 2023 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan marah-marah. Foto: Rachata Teyparsit/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan marah-marah. Foto: Rachata Teyparsit/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, pernah mendengar istilah fexting dalam hubungan asmara? Sebagian dari kamu mungkin belum terlalu familiar dengan kata ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip Glamour Magazine, fexting merupakan singkatan dari fighting over text. Dalam bahasa Indonesia, istilah tersebut diartikan 'bertengkar melalui pesan teks'.
Dalam menjalin hubungan percintaan, pertengkaran memang normal terjadi. Penyelesaiannya bisa melalui banyak hal, mulai dari bicara tatap muka, mengobrol via telepon, hingga sebatas berkirim pesan singkat yang disertai dengan emosi.
Insider menyebut, fexting memang terlihat mudah dan sederhana karena tidak ada konfrontasi. Namun, ternyata hal ini bisa membahayakan hubungan, Ladies. Argumen-argumen tersebut dapat mengarah pada kesalahpahaman yang akan memperburuk hubungan kamu dengan pasangan.
Ilustrasi pasangan bertengkar lewat chat. Foto: Shutterstock
Salah tafsir memang kerap terjadi pada banyak orang. Sebab, hanya dengan membaca teks beberapa baris, kamu tidak mengetahui bagaimana nada pesan atau bahasa tubuh si pengirim. Itu alasan mengapa masalah yang dialami pasangan justru jadi semakin parah setelah fexting.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ada pula anggapan lain yang bisa dikatakan pro terhadap fexting. Bertengkar melalui pesan teks dianggap akan membuat kamu bisa meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang ingin disampaikan.
Tidak dimungkiri, beberapa orang akan lebih emosional dan berapi-api bila menyelesaikan masalah secara langsung sehingga lebih memilih untuk fexting.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Kmpzzz/shutterstock
Bisa dikatakan bahwa fexting bisa berakhir dengan baik atau buruk di setiap orang, tergantung bagaimana cara menyampaikan argumennya. Kamu dan pasangan pun tentunya sudah memiliki perjanjian masing-masing tentang bagaimana konsep penyelesaian masalah.
Bagaimana pandangan kamu terhadap fexting, Ladies? Apakah kamu pernah melakukannya?