Keren! 3 Single Mother Hebat yang Mandiri Karena Teknologi

9 Maret 2020 12:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com- (ki-ka) Dewi, Lestari, dan Kristina Foto: Dok. Grab
zoom-in-whitePerbesar
com- (ki-ka) Dewi, Lestari, dan Kristina Foto: Dok. Grab
ADVERTISEMENT
"Selamat International Women's Day!"
Menjadi seorang single mother tentu jadi hal yang tidak mudah bagi setiap perempuan. Semua aktivitas rumah tangga yang dulu bisa dilakukan berdua, kini harus ditanggung sendiri.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, single mother harus menghadapi stigma negatif dan gurauan yang hingga kini masih berkembang di tengah masyarakat. Salah satunya pandangan terhadap ibu tunggal yang dianggap tidak mandiri.
Padahal, di tengah berbagai rintangan hingga hujatan, tak jarang para single mother harus tetap berjuang membanting tulang demi memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga. Bahkan pekerjaan yang biasanya identik dengan laki-laki pun tak sungkan mereka lakukan setiap harinya.
Seperti tiga perempuan hebat berikut ini yang tak pernah lelah berjuang untuk keluarga tercinta. Yuk, kenalan dengan mereka dan kenali bagaimana dengan teknologi, para single mother ini bisa mandiri:

1. Kristina, ‘Wonder Woman’ Medan untuk ketiga putrinya

Kristina,single mother mitra GrabKios Foto: Dok. Grab
Mungkin tak pernah terbayang di benak Kristina ketika harus menghidupi ketiga anak perempuannya seorang diri. Bermodalkan sebuah kios kecil, wanita berusia 48 tahun ini harus bisa membagi waktu antara mengurus anak-anaknya dan menjalankan usahanya yang berada tak jauh dari universitas negeri di Medan.
ADVERTISEMENT
Demi menambah pemasukan, Ia pun aktif menjadi reseller berbagai produk fashion di media sosialnya. Tak jarang, Kristina pun merasa kewalahan, apalagi kini tempat perbelanjaan modern pun makin menjamur sehingga mempengaruhi omzet penjualannya.
Pelan tapi pasti, usaha kiosnya pun mulai berkembang semenjak bergabung dengan GrabKios. Selain produk jualan yang makin bervariasi, Kristina mengaku diuntungkan dengan fitur GrabKios yang sudah bisa melayani belanjaan dengan satuan lebih kecil. Fitur tersebut membuat Ia lebih leluasa mengatur modal untuk usaha warungnya yang memang terbilang masih kecil.
Beruntungnya, Kristina juga selalu mendapat dukungan dan semangat dari ketiga anaknya. Hal ini pula yang semakin memantik semangat Kristina demi membawa anak-anaknya ke jenjang pendidikan setinggi mungkin.
ADVERTISEMENT

2. Dewi yang ‘mengaspal’ demi hidup yang lebih baik

Dewi, single mother driver GrabBike Foto: Dok. Grab
Dewi awalnya bekerja sebagai tim administrasi cadangan di sebuah perusahaan yang dikontrak untuk menggantikan salah satu karyawan yang tengah cuti. Di penghujung masa-masa mencari pekerjaan baru, Ia menemukan lowongan pekerjaan sebagai seorang driver Grabbike.
Bukan hal mudah saat pertama kali akan bergabung menjadi driver. Ia harus menghadapi rasa minder akibat pelamar yang didominasi laki-laki. Handphone yang Ia pakai saat itu pun tidak memadai.
Namun, dukungan dari sesama driver Grabbike membuat Dewi makin semangat dan percaya diri ‘mengaspal’ di sepanjang jalan di Surabaya. Meskipun tawaran pekerjaan lain pernah datang kepadanya, menurut perempuan kelahiran 1988 ini, pekerjaanya sebagai driver Grabbike yang kerap diremehkan justru membuatnya lebih nyaman. Ia pun bisa membagi waktu dengan lebih leluasa untuk keluarga tercinta.
ADVERTISEMENT

3. Lestari, single parent yang jadi tulang punggung keluarga

com-Lestari, driver GrabCar single mother dengan anak bungsunya Foto: Dok. Grab
Cintanya yang begitu besar kepada keluarga membawa Lestari memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya lamanya dan kembali ke kota kelahirannya, Bandung. Namun malang, Lestari harus kehilangan ayahnya tak lama setelah Ia pulang.
Hal inilah yang membuat perempuan berusia 40 tahun ini memutuskan bekerja sebagai seorang pengemudi GrabCar untuk menghidupi anak-anak dan ibunya yang sakit. Di usia Lestari yang sudah tidak muda lagi, sangat jarang perusahaan yang mau menerimanya.
Setiap hari sejak pukul tiga sore hingga dini hari, Ia berkeliling Bandung dengan mobilnya demi mencari rezeki. Bahkan tak lama setelah melahirkan anak keempatnya, statusnya sebagai orang tua tunggal memaksa Lestari untuk tetap berjuang menjadi seorang driver GrabCar.
ADVERTISEMENT
Namun, Lestari tetap bersyukur karena selama bekerja menjadi mitra GrabCar, teman-teman komunitasnya selalu memberi rasa aman dan nyaman selama Ia bekerja. Selain itu, pekerjaannya sebagai driver GrabCar membuat Lestari lebih leluasa berkumpul dengan keluarganya.
Kristina, Dewi, dan Lestari hanya segelintir dari jutaan single mother di dunia yang harus berjuang di tengah tekanan dan penghakiman demi menghidupi keluarganya. Padahal, semua orang seharusnya memiliki hak yang sama untuk hidup aman dan nyaman, tanpa perlu takut adanya ancaman, tak terkecuali saat bekerja. Hal tersebut kembali digaungkan dalam kampanye menyambut International Women's Day yakni 'Each for Equal'.
Namun faktanya, masih saja banyak perempuan—terutama single mother—yang belum bisa leluasa bekerja di tengah masyarakat. Tak sedikit pula yang kerap mengalami berbagai pelecehan, baik verbal maupun fisik karena statusnya.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan misi GrabForGood, Grab berkomitmen menjadi platform yang inklusif untuk memastikan setiap orang bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital. Termasuk para single mother.
Di antaranya, kerjasama Grab dengan Komnas Perempuan melalui pembekalan dan konseling kepada mitra perempuan tentang pedoman anti kekerasan. Di kesempatan yang lain, Grab dan Forum Pengada Layanan (FPL) juga berkomitmen mencegah kekerasan seksual dengan pemberdayaan perempuan penyintas kekerasan seksual, serta edukasi perlindungan mitra dan penumpang melalui Safety Riding Roadshow di berbagai kota di Indonesia.
Bersama KPAI, Grab juga mengadakan pelatihan online melalui GrabAcademy. Hal ini dilakukan agar mitra pengemudi dapat ikut berperan aktif dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
Berkomitmen kuat untuk melindungi mitra perempuannya, Grab menjadi perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menyediakan teknologi keamanan terdepan pagi mitra dan penggunanya. Seperti fitur Number Masking atau penyamaran nomor telepon pemanggil sehingga mitra dan penumpang tidak akan memiliki akses ke nomor telepon pribadi, SOS Button atau tombol darurat yang bisa digunakan saat keadaan darurat, hingga fitur berbagi lokasi sehingga Anda bisa berbagi perjalanan secara real-time.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Grab.