Kisah Hope Diamond, Berlian Terkutuk yang Bernilai Rp 5,7 Triliun

2 April 2020 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berlian Hope Diamond Foto: dok. Smithsonian Institute Museum
zoom-in-whitePerbesar
Berlian Hope Diamond Foto: dok. Smithsonian Institute Museum
ADVERTISEMENT
Perhiasan dianggap menjadi salah satu barang mewah yang tak semua orang bisa memilikinya. Semakin tinggi nilai suatu perhiasan, pemiliknya dianggap memiliki kedudukan sosial yang terpandang.
ADVERTISEMENT
Bicara tentang perhiasan, ada satu cerita menarik yang terjadi pada awal 1900-an lalu. Konon katanya, ada satu berlian yang dianggap membawa sial lantaran kerap menimbulkan masalah bagi yang pemakainya.
Cerita ini dimulai pada 1910 ketika Pierre Cartier (cucu dari pendiri brand perhiasan Cartier, Louis-Francois Cartier) membuka gerai Cartier di New York dan bersikeras bahwa brand Cartier harus tetap berpegang teguh pada visi dan misinya, yakni menjual perhiasan berukuran besar agar tidak kehilangan reputasinya.
Dengan pemikiran inilah, Pierre berinvestasi membeli batu berlian berukuran besar beberapa bulan setelah membuka gerai di New York. Kabarnya, pembelian batu permata ini cukup berisiko. Artinya, bila ia tidak bisa menjualnya, Cartier akan dihadapkan pada kerugian yang bisa menghambat seluruh operasional perusahaan. Tetapi Pierre yakin bahwa risiko itu pantas diambil karena ia melihat bahwa pembeli perhiasan di Amerika menganggap ukuran sebuah berlian adalah segalanya.
ADVERTISEMENT
Melalui pedagang perhiasan di Prancis, Rosenau, Pierre membeli kalung dari batu berlian bernama Hope Diamond di Paris. Berlian seberat 45 karat ini dulunya dikenal sebagai Tavernier Blue dan pertama kali ditemukan pada abad ke-17 di India oleh ahli perhiasan asal Prancis, Jean-Baptiste Tavernier. Ia membelinya seharga 500 ribu Francs (mata uang Prancis saat itu), atau setara dengan Rp 36 miliar (dengan nilai tukar saat ini).
Berlian Hope Diamond Foto: dok. Smithsonian Institute Museum
Usut punya usut, ternyata kalung Hope Diamond ini telah berpindah-pindah tangan berbagai tokoh terkenal. Mulai dari Marie Antoinette dan Louis XVI, pedagang berlian asal New York Simon Frankel hingga kolektor perhiasan asal Turki yang membelinya atas permintaan Sultan Hamid dari dinasti Ottoman.
Ada rumor bahwa Hope Diamond dianggap membawa kutukan tersendiri bagi siapa pun yang memilikinya. Setiap orang yang memilikinya, hidupnya akan sengsara hingga meninggal. Ada yang digigit anjing liar di Konstantinopel, ditembak mati, atau dihukum mati dengan cara dipenggal. Simon Frankel misalnya, ia mengalami kebangkrutan karena tidak bisa menemukan pembeli berlian tersebut selama tujuh tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
Namun, Pierre Cartier cukup berani untuk mengabaikan kutukan tersebut dan membulatkan tekadnya untuk membeli Hope Diamond karena merasa percaya diri dengan Cartier yang memiliki banyak cabang dengan deretan klien di seluruh dunia. Pierre dan keduanya saudaranya, Jacques and Louis, memilih untuk melupakan 'kutukan' tersebut karena ia sudah memiliki daftar klien potensial yang diprediksi tertarik membeli Hope Diamond.

Dibeli oleh Putri Konglomerat AS

Salah satu klien potensialnya adalah pewaris konglomerat tambang emas asal Amerika, Evalyn Walsh McLean yang sangat menggemari perhiasan. Pierre bertemu dengan Evalyn secara privat di sebuah kamar hotel di Prancis saat ia dan suaminya, Ned McLean, berbulan madu. Namun ternyata, Evalyn dan suaminya saat itu sama sekali tidak tertarik ketika Pierre menunjukkan Hope Diamond, terlebih lagi Evalyn tahu tentang misteri kutukan Hope Diamond tersebut.
Evalyn dan Ned McLean, pemilik Hope Diamond pada 1911. Foto: dok. Wikimedia Commons.
Pierre kecewa dengan rencana yang sudah dipikirkan matang-matang tetapi langsung menyusun rencana berikutnya demi menarik hati Evalyn. Ia memodifikasi model kalung agar Hope Diamond terlihat lebih eye catching dan kembali menunjukkannya kepada Evalyn yang kali ini tertarik dengan berlian tersebut. Tetapi, ia masih tak yakin untuk membelinya.
ADVERTISEMENT
Mengetahui kelemahan Evalyn terhadap batu permata, Pierre mengusulkan agar Evalyn menggunakan kalung tersebut selama beberapa hari. Karena ia tahu, sekali Evalyn mengenakannya, ia tak akan mengembalikanya. Akhirnya, Evalyn menyetujui ide tersebut.
Sebelum tidur, Evalyn menaruh kalung tersebut di atas meja riasnya. Namun anehnya, Evalyn merasakan seolah perhiasan tersebut terus-terusan memperhatikannya. "Selama beberapa jam, perhiasan itu seperti memperhatikan saya dan di malam harinya seperti ada perasaan saya ingin memilikinya," ceritanya suatu kali.
Rencana Pierre berhasil, keesokan harinya Evalyn resmi membeli kalung tersebut seharga 180 ribu dolar yang setara dengan nilai 5 juta dolar AS saat ini (Rp 82 miliar) dengan catatan ia akan mencicilnya. Cicilan pertama yang harus dibayarkan adalah 40 ribu dolar AS (setara dengan Rp 661 juta dengan nilai tukar saat ini).
ADVERTISEMENT
Cartier dan keluarganya merasa lega saat berlian tersebut sukses terjual. Namun di balik itu, Hope Diamond justru menghadirkan kekacauan dalam arus kas perusahaan. Tetapi ia paham, menjual perhiasan langka bukanlah proses yang mudah. Walau kemudian, kekacauan yang sebenarnya justru berawal dari sini.
Setelah sepakat akan membeli Hope Diamond melalui sistem cicilan yang ditulis dalam kontrak yang sudah ditandatangani, Pierre sama sekali belum menerima uang satu sen pun. Padahal, Evelyn sudah menggunakan kalung tersebut dan meminta memasukkan persyaratan ke dalam kontrak bahwa ia berhak untuk menukar perhiasan jika terjadi hal-hal yang menyebabkan kematian yang diakibatkan oleh kutukan Hope Diamond.
Evalyn masih terus menunda-nunda pembayaran hingga pada satu waktu, ia mencoba mengirim kembali Hope Diamond ke Cartier, namun Pierre menolaknya dan kembali menagih pembayaran dari Evalyn. Akhirnya pada Maret 1911 atau tepat dua bulan sejak kalung tersebut dibeli Evalyn, Pierre yang sudah sangat frustrasi dengan taktik Evalyn mengajukan gugatan hukum terhadap Evalyn dan suaminya, Ned McLean.
ADVERTISEMENT
Menyadari bahwa tak ada jalan keluar dalam gugatan hukum tersebut, Evalyn mengubah taktik dan memutuskan akan membeli kalung tersebut setelah dibawa ke gereja untuk disucikan dari semua kutukan. Terlebih lagi, pemilik kalung sebelumnya, aktris Amerika May Yohe, telah memperingatkan orang-orang tentang kutukan kalung tersebut dalam artikel surat kabar. Akhirnya, kalung itu disucikan dan diberkati di gereja Russel Monseigneur.
Sejak saat itulah, Evalyn mantap memakai berlian Hope Diamond dan melunasi seluruh pembayaran pada Cartier di awal 1912. Evalyn membayar kalung itu dengan cara menjual seluruh perhiasan zamrud dan liontin miliknya yang dibeli beberapa tahun silam.
Sayangnya, penjualan Hope Diamond justru membawa buntung. Cartier tidak mendapatkan untung apa pun karena harus membayar biaya pengacara untuk menempuh jalur hukum dan justru merugi. Berbanding terbalik dengan Evalyn McLean yang mulai mendapatkan ketenaran berkat kalung yang dipakainya. Ia selalu memamerkan Hope Diamond dalam setiap kesempatan, bahkan memakaikannya ke leher anjing peliharaannya hingga mengadakan pesta kebun dan menggelar permainan mencari Hope Diamond dalam semak-semak.
ADVERTISEMENT

Berlian yang Membawa Kesialan

Evalyn tetap menjadi pemilik kalung itu hingga akhir hayatnya pada 1947. Meski ia tidak percaya dengan kutukan kalung tersebut, namun keluarganya mengalami banyak kerugian dan masalah selama bertahun-tahun.
Suaminya, Ned McLean, berselingkuh dan berakhir mengalami gangguan kesehatan mental hingga meninggal. Bisnis keluarga sang suami mengalami kebangkrutan, anak laki-laki Evalyn meninggal dalam kecelakaan mobil sedangkan putrinya meninggal akibat over dosis narkoba.
Dalam masa-masa kelam dengan hidup dalam depresi, Evalyn dipaksa untuk menggadaikan Hope Diamond seharga 37.500 dolar AS (Rp 673 juta) agar rumahnya tidak disita.  
Dua tahun setelah kematian Evalyn, perusahaan perhiasan asal Amerika, Harry Winston Inc., membeli seluruh koleksi perhiasan Evalyn McLean yang dilelang, termasuk juga Hope Diamond. Dan pada 1958, Hope Diamond didonasikan kepada museum di Washington D.C, Smithsonian Institution, yang sukses menarik perhatian lebih dari 7 juta pengunjung setiap tahunnya. Saat ini, harga Hope Diamond diperkirakan mencapai 350 juta dolar AS atau Rp 5,7 triliun.
ADVERTISEMENT