Kisah Perempuan yang Gunakan TikTok untuk Tangkap Pembunuh Kakaknya

22 Oktober 2020 8:10 WIB
clock
Diperbarui 29 Oktober 2020 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarah Turney dan Alissa Turney Foto: saraheturney
zoom-in-whitePerbesar
Sarah Turney dan Alissa Turney Foto: saraheturney
ADVERTISEMENT
Ketika orang lain menggunakan TikTok untuk berbagi video seru atau mengekspresikan dirinya, hal ini tidak dilakukan oleh seorang perempuan asal Amerika Serikat bernama Sarah Turney (31). Ia justru menggunakan tiktok untuk mengungkap identitas pembunuh kakaknya, Alissa Turney, yang menghilang sejak 2001 lalu.
ADVERTISEMENT
Mengutip Elle, Sarah bercerita bahwa ia telah melakukan berbagai cara untuk mengungkap kebenaran di balik hilangnya sang kakak. Ia membuat akun Facebook, Instagram, blog, melakukan wawancara dengan media lokal, mengikuti podcast seputar kriminal, hingga mendatangi CrimeCon, semacam acara seputar kriminal yang digelar selama satu minggu penuh.
‌Hingga akhirnya, ia mulai menggunakan TikTok untuk menyebarkan informasi tentang hilangnya sang kakak. Ia ingin, para pengguna TikTok yang kebanyakan remaja muda mengetahui kasus kakaknya yang hilang tanpa jejak.
"Ketika haters mengejekmu karena main TikTok, namun ternyata bisa mengungkap kasus kematian kakakku dan menarik untuk diberitakan," tulis Sarah dalam caption video TikTok-nya. Ia juga sering kali menambahkan hashtag #justiceforalissa dan mengatakan bahwa ia akan terus mencari titik terang tentang pelaku.
ADVERTISEMENT
Ya, dalam video TikToknya, Sarah selalu membagikan video dan spekulasinya tentang pembunuh Alissa kepada lebih dari 1 juta followers TikToknya. Sarah bercerita bahwa Alissa menghilang tepat saat dirinya menyelesaikan SMA di Phoenix, Amerika Serikat. Sarah yang saat itu berusia 12 tahun menemukan kamar kakaknya berantakan, terlebih lagi, ada sebuah handphone yang sengaja ditinggalkan di meja, bersamaan dengan note yang mengatakan bahwa Alissa pergi ke California untuk menghidupi dirinya sendiri.
Namun, Sarah merasa hal ini janggal karena Alissa bukan tipe orang yang pergi tanpa pamit. Terlebih lagi, sang ayah, Michael Turney, seolah tak berbuat apa-apa atas kasus hilangnya Alissa. Para detektif yang mengurusi kasus ini akhirnya berkesimpulan bahwa Alissa memang kabur atas keinginannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tujuh tahun kemudian, polisi setempat mendapat penemuan mengejutkan di rumah Michael; setumpuk bom pipa rakitan, tiga alat pembakar, dan dua peredam suara. Dalam wawancaranya 2009 lalu, Michael mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri hidupnya agar kasus Alissa bisa diusut kembali dan membantah bahwa kepemilikan bom tak ada hubunganya dengan hilangnya sang putri.
"Mereka (polisi) tidak ada bukti sama sekali, hanya sebatas dugaan dan rumor. Hanya ada dua orang yang bisa mengkonfirmasi apakah saya yang menghilangkan Alissa; diri saya dan Alissa. Namun, Alissa tak ada di sini dan saya sedang berada di depan Anda. Yang bisa saya katakan sampai kiamat adalah: saya tidak melakukan apa pun kepada putri saya," jelas Michael seperti dikutip dari ABC. Namun, pada 2010 Michael divonis bersalah atas kepemilikan 26 bom pipa rakitan dan dipenjara selama 7 tahun hingga 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Sarah yang tak percaya dengan alibi ayahnya, terus-terusan mengunggah video di Tiktok terkait spekulasi tentang ayahnya yang dianggap terlibat dalam hilangnya Alissa. Video yang sudah ditonton lebih dari 13.6 juta kali berisi footage dari tahun 1997, atau 4 tahun sebelum Alissa menghilang. Video lainnya berisikan rekaman percakapan antara Sarah dan ayahnya setelah ia keluar dari penjara.
"Aku merasakan emosi yang sangat berbeda. Sedih rasanya ketika ayah tak mau memberiku jawaban, padahal aku sangat berharap dengan video di TikTok ini akan membuat polisi melakukan penyidikan terhadapnya," kata Sarah lagi.
Hingga kini, kasus hilangnya Alissa yang diduga telah meninggal dunia masih terus diproses. Karena video TikTok yang dibuatnya, Sarah kini mendapatkan bantuan dari pengacara setempat, Allister Adel, yang mendampinginya dalam persidangan atau hal-hal yang berkaitan dengan hukum.
ADVERTISEMENT
"Sarah, komitmenmu dalam menemukan keadilan untuk Alissa adalah contoh nyata dari kasih sayang seorang adik kepada kakaknya. Alissa akan selalu hidup dalam cerita dan foto yang kamu bagikan di media sosial, passion yang kamu miliki saat ini dalam mencari kebenaran akan kami ingat selamanya," tutur Adel.
Sementara itu, Sarah mengaku akan terus membuat video di TikTok tentang Alissa hingga pembunuhnya tertangkap dan bisa diadili. Bahkan setelah pulang kerja pun, Sarah masih terus memantau seluruh akun media sosialnya bahkan membaca dokumen hilangnya Alissa dari 19 tahun lalu.
"Saya membaca hampir 3000 halaman dokumen yang dirilis oleh polisi. Menghabiskan berjam-jam untuk menonton video footage dan interview yang saya lakukan terhadap teman dan keluarga kami. Saya tak akan berhenti," demikian tutur Sarah Turney.
ADVERTISEMENT
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: