Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Luna Maya Nawasena, Dedikasi Sang Supermodel untuk Pendidikan Indonesia
9 Maret 2025 18:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Di dunia hiburan, Luna Maya bukanlah nama yang asing lagi. Ia dikenal sebagai model, presenter, aktris, hingga seorang pengusaha yang punya segudang prestasi. Namun, di balik gemerlap pencapaiannya di layar kaca, Luna ternyata merupakan sosok perempuan yang memiliki kepedulian besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia mewujudkan panggilan jiwanya melalui Yayasan Luna Maya Nawasena—sebuah inisiatif yang lahir dari kegelisahan dan keinginannya untuk berkontribusi bagi masa depan generasi muda. Nama Nawasena, yang berarti "Masa Depan Cerah", mencerminkan harapannya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Pendidikan sebagai Fondasi Utama
Dalam perbincangan eksklusif bersama kumparanWOMAN, secara jujur Luna mengungkapkan bahwa ia hanya menamatkan pendidikan hingga SMA dan tak berhasil menyelesaikan kuliah—sebuah penyesalan yang masih membekas di hatinya. Namun, justru dari rasa itu, ia semakin menyadari betapa berharganya pendidikan dalam membentuk masa depan seseorang.
“Aku selalu bilang, orang itu harus sekolah, harus belajar. Karena menurut aku itu penting banget,” ujar Luna. Ia begitu mengagumi orang-orang berilmu, melihat mereka sebagai sosok yang luar biasa, bahkan menyebut mereka keren.
ADVERTISEMENT
Meski dirinya lebih banyak belajar melalui pengalaman (learning by doing), Luna tetap menekankan bahwa pendidikan formal memiliki peran krusial dalam membentuk individu yang cerdas dan berdaya saing. Oleh karena itu, ia ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dari Beasiswa ke Rehabilitasi Sekolah
Sebelum mendirikan yayasan, Luna bercerita bahwa secara pribadi ia pernah memberikan beasiswa langsung kepada beberapa anak. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa kebutuhan yang lebih mendesak adalah memperbaiki fasilitas pendidikan. “Kalau tempatnya nggak nyaman, kita mau belajarnya gimana sih?” katanya.
Dilansir dari akun Instagram resmi Yayasan Luna Maya Nawasena, langkah nyata pertama yang diambil adalah program #NyamanBersekolah. Program ini menjadi awal upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah di Indonesia yang masih kurang layak.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, yayasan tersebut telah berhasil merenovasi tiga sekolah dasar di wilayah Indonesia bagian timur. Luna dan timnya turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi sekolah-sekolah yang benar-benar membutuhkan bantuan. Beberapa di antaranya bahkan tak memiliki lantai, sehingga saat hujan, tanah di dalam kelas berubah menjadi lumpur. “Anak-anak kalau ke sekolah cuma pakai sandal bahkan ada yang nggak pakai alas kaki sama sekali,” tutur Luna dengan rasa prihatin.
Mengajak Partisipasi Masyarakat
Sebagai figur publik, Luna memanfaatkan pengaruhnya untuk menginspirasi lebih banyak orang agar turut serta dalam misinya. “Sekarang yayasan ini aku pakai buat ngetuk-ngetuk temen-temenku yang kaya-kaya dulu. ‘Ayo dong, sumbang yuk, bikin sekolah!’” ujarnya dengan penuh semangat. Namun, ia juga membuka pintu bagi masyarakat luas untuk berkontribusi, tanpa memandang besar kecilnya donasi. Yayasan Luna Maya Nawasena telah menyediakan akun Instagram dan rekening donasi sebagai wadah bagi siapa saja yang ingin membantu.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, banyak sekolah yang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan bantuan. Namun, dengan tim yang masih kecil dan sumber daya terbatas, yayasan harus menuntaskan satu proyek sebelum beralih ke proyek berikutnya, memastikan setiap sekolah benar-benar mendapatkan perubahan yang berarti.
Meringankan Beban Pemerintah
Luna menegaskan bahwa upaya yang ia lakukan bukan karena ketidakpercayaan terhadap pemerintah, melainkan sebagai bentuk dukungan nyata. Ia memahami bahwa pemerintah menghadapi banyak tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Melalui Luna Maya Nawasena, ia berharap dapat turut meringankan sebagian beban tersebut dan menghadirkan perubahan yang berarti bagi anak-anak Indonesia.
Luna memiliki impian besar agar setiap anak di Indonesia setidaknya bisa menyelesaikan pendidikan hingga SMA. “Jadi nggak ada lagi yang putus sekolah, nggak ada lagi yang ke sekolah tiba-tiba lantainya jadi lumpur karena hujan,” ujarnya penuh harap. Bahkan, ia terkejut saat menemukan bahwa di salah satu sekolah, guru yang mengajar hanya lulusan SD, dengan jumlah buku pelajaran yang sangat terbatas—sebuah kenyataan yang semakin menguatkan tekadnya untuk terus bergerak.
ADVERTISEMENT
Lebih dari Sekadar Kepedulian
Bagi Luna Maya, apa yang ia lakukan adalah wujud rasa syukur atas segala nikmat yang telah ia terima. “Aku ngerasa belum ada apa-apanya, karena kayaknya kenikmatan yang dikasih Tuhan sama aku tuh banyak banget. Jadi balikinnya baru bisa segini,” ungkapnya dengan rendah hati.
Ke depan, ia berharap bisa menjangkau lebih banyak sekolah dan memastikan semakin banyak anak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Dengan semangat dan dedikasi yang ia curahkan, Luna Maya Nawasena bukan sekadar sebuah yayasan, tetapi juga simbol harapan bagi anak-anak Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih cerah.