news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mary Beatrice Davidson Kenner, Perempuan Penemu Sabuk Menstruasi

9 Februari 2020 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebelum pembalut modern ditemukan, perempuan pernah mengalami masa-masa yang cukup merepotkan ketika menstruasi. Ada masanya ketika mereka hanya bisa menggunakan kain untuk membalut tubuh dan mencegah merembesnya darah pada pakaian--yang tentu saja tidak sepenuhnya efektif.
ADVERTISEMENT
Di tengah situasi ini, seorang perempuan Amerika berdarah Afrika, asal Charlotte, North Carolina, AS, Mary Beatrice Davidson Kenner (1912-2006), mencoba membuat ‘sabuk menstruasi’ atau sanitary belt. Penemuan yang dipatenkannya pada 1957 ini berguna untuk mengikat pembalut, dengan sabuk yang bisa disesuaikan dengan tubuh pemakainya. Selain itu, sabuk ini juga dilengkapi dengan kantong pembalut anti-lembap yang berfungsi lebih baik dalam mencegah merembesnya darah menstruasi pada pakaian.
Tak banyak keterangan mengenai alasan di balik keinginan Kenner untuk menciptakan alat itu. Namun, menurut laporan Vice, perempuan ini memang sudah memiliki ketertarikan dalam bidang penciptaan alat sejak kecil. Bahkan, kemampuannya pernah dilirik oleh sebuah perusahaan dari New York. Sayangnya, perusahaan itu mengurungkan niat karena latar belakangnya.
ADVERTISEMENT
“(Ketika itu) saya sangat gembira. Saya bisa membayangkan mendapatkan rumah, mobil, dan lain-lain dalam kehidupan saya. Namun, ketika mereka mengetahui bahwa saya adalah perempuan kulit hitam, ketertarikan mereka hilang,” ujarnya, seperti dikutip Vice.
Meski begitu, hal ini tidak lantas mematahkan semangat Kenner. Hingga akhir hayatnya, ia berhasil mematenkan lima buah penemuan, lebih banyak dari perempuan African-American lainnya.

Memiliki ketertarikan di bidang penciptaan barang sejak kecil

Ketertarikan Kenner dalam dunia penciptaan alat dimulai pada usia enam tahun. Ketika itu, ia merasa terganggu dengan suara berdecit dari pintu rumah yang selalu membuatnya terbangun tiap pagi. Meski masih belia, ia bersungguh-sungguh dalam menemukan suatu alat atau teknologi yang bisa membantunya menghilangkan bunyi mengganggu tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tangan saya terluka ketika berusaha membuat sesuatu, yang menurut saya akan berguna untuk pintu itu. Setelah terluka, saya berhenti mencoba, tapi saya tidak pernah melupakannya,” ungkapnya.
Jika dirunut, darah penemu memang mengalir dalam keluarganya. Ayah Kenner, Sidney Nathaniel Davidson, pernah mematenkan sebuah alat penekan pakaian portabel, yang bisa mempermudah kegiatan para traveler di sekitar 1914. Namun, Davidson gagal mendapatkan keuntungan dari penemuannya itu, lantaran ia menolak tawaran pembelian dari sebuah perusahaan di New York.
Akan tetapi, pengalaman sang ayah tidak membuat Kenner berhenti berkreasi. Selama bertumbuh dewasa, ia terus mencoba membuat berbagai desain dari alat-alat yang berguna, meski baru bisa mendapatkan paten pertamanya di 1957.
Selain mematenkan sanitary belt, Kenner juga mematenkan barang-barang yang dapat membantu saudarinya, Mildred Davidson Austin Smith, yang menderita multiple sclerosis dan sulit bergerak. Di antaranya, nampan dan kantong empuk yang bisa ditempelkan ke dinding, juga tempat tisu khusus yang bisa memudahkan orang mengambil tisu.
ADVERTISEMENT
Barang-barang ini dibuat Kenner, tanpa pelatihan profesional maupun gelar universitas. Sepanjang hidupnya, perempuan itu juga tidak pernah mendapat keuntungan besar karena penemuan-penemuannya. Namun, ia terus mencoba penemuan barang baru, karena ia memang suka melakukannya. Selain itu, Kenner juga percaya bahwa semua orang bisa menjadi penemu, jika mereka serius melakukannya.
“Semua orang lahir dengan pemikiran yang kreatif. Semua orang punya kemampuan itu,” pungkasnya. Mary Beatrice diketahui meninggal pada Januari 2006 di usia 94 tahun. Penemuan menjadi bagian dari perjalanan pembalut menstruasi yang kita kenal di masa ini.