Masker dengan Katup Pernapasan Tak Efektif untuk Cegah COVID-19, Ini Alasannya

7 Februari 2021 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Memakai Masker dengan Katur Pernapasan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Memakai Masker dengan Katur Pernapasan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Masker merupakan salah satu benda yang paling esensial di tengah pandemi COVID-19. Disebut demikian, karena masker terbukti bisa mencegah penularan virus corona, yang utamanya menyebar lewat transmisi udara.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, ada banyak sekali jenis masker yang beredar di pasaran; mulai dari masker bedah, masker kain, hingga masker N99 dan N95. Namun sayangnya, tak semua jenis masker itu efektif menyaring partikel yang masuk atau keluar dari mulut dan hidung. Salah satunya adalah masker dengan katup ekshalasi.
Bagi Anda yang belum familiar, masker jenis ini memiliki sejenis katup atau bulatan di bagian depan masker. Tujuan dari katup ini katanya bisa memudahkan seseorang untuk mengeluarkan napas.
Ilustrasi Masker Katup Foto: Shutter Stock
Kendati demikian, masker dengan katup ekshalasi itu rupanya tidak dianjurkan karena tidak efektif untuk mencegah penularan virus corona. Hal itu disampaikan oleh dokter umum kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University Jepang, dr. Adam Prabata.
ADVERTISEMENT
“Jadi gini, tujuan dari penggunaan masker itu sebetulnya ada dua. Yang pertama adalah melindungi orang lain kalau seandainya kita pasien COVID-19 yang tidak bergejala, dan yang kedua adalah melindungi diri kita dari infeksi COVID-19,” kata dr. Adam, saat diwawancarai kumparanWOMAN, pada Jumat (29/1) lalu.
dr. Adam melanjutkan, bahwa masker dengan katup itu tidak memiliki fungsi yang pertama alias tidak mampu untuk mencegah penularan COVID-19 dari diri kita ke orang lain.
“Masker dengan katup itu kan memudahkan seseorang untuk mengeluarkan napas. Itu artinya, droplet atau semacamnya itu lebih mudah keluar dari masker. Akibatnya, risiko orang yang memakai masker katup itu jika seandainya sakit untuk menularkan ke orang lain pun jadi lebih meningkat,” tegas dr. Adam.
Ilustrasi Masker Katup Foto: Shutter Stock
Pendapat dr. Adam itu ternyata dibuktikan oleh studi terbaru yang dilakukan di Florida Atlantic University. Di mana, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Physics of Fluids itu menyebut bahwa masker katup tidak efektif mencegah penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga tidak merekomendasikan masker jenis ini, karena tidak efektif mencegah penularan virus corona. Di laman resminya, CDC menyebut bahwa masker dengan katup pernapasan memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain. Artinya, masker itu baik untuk pengguna, tetapi berisiko untuk orang lain di sekitarnya.